Program Studi Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher - Sp-1

Tentang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Sp-1 - Universitas Gadjah Mada

Program PPDS sudah mengembangkan berbagai inovasi sejak tahun 2000-an dan mulai tahun 2010 program MS PPDS (Magister Sains) melakukan perubahan sistem pendidikan menjadi double-degree. Pada program ini peserta MS PPDS diwajibkan untuk menyelesaikan MS selama maksimal 4 (empat) semester, kemudian dilanjutkan dengan PPDS. Peserta dapat memilih jalur regular (tanpa MS) atau dengan double-degree. Namun mulai Tahun 2012 Program Studi PPDS THT-KL tidak lagi menerapkan program MS-PPDS Buku Panduan PPDS I THT-KL FK-KMK UGM 7 melainkan fokus ke PPDS saja, Program MS dapat dilanjutkan secara mandiri oleh peserta didik setelah menyelesaikan program PPDS.

Sebagai tindak lanjut pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, pada tahun 2009 Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) telah merekomendasikan sistem pembelajaran PPDS berbasis modul untuk tiap-tiap Program Studi berdasarkan atas masukan dari masing-masing Kolegium. Modul tersebut diharapkan dapat diterapkan pada residen semester pertama periode Juli 2010 dan paling lambat pada periode Juli 2011. Untuk meningkatkan kompetensi pendidik TKP (Tim Koordinasi Pelaksana) PPDS bersama Bagian Pendidikan FK-KMK UGM mengadakan Training of Tutor (ToT) dan workshop untuk dosen pendidikan klinik di RSUP Dr. Sardjito beserta Rumah Sakit Jejaring (afiliasi dan satelit. Untuk itu perlu disusun Buku panduan untuk PPDS sebagai acuan pelaksanaan/ panduan, monitoring dan evaluasi PPDS.

Visi Program Studi

Menjadi program studi berstandar global yang inovatif dan unggul, serta mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan dengan dukungan sumber daya manusia yang professional dan dijiwai nilai-nilai Pancasila.

Misi Program Studi

1. Meningkatkan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat berlandaskan kearifan lokal.
2. Mengembangkan sistem tata kelola Program Studi IK THT-KL yang mandiri dan berkualitas (Good Governance).
3. Membangun kemitraan dan kerjasama dengan rumah sakit dan seluruh pihak yang berkepentingan dalam rangka mendukung kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.