Program Studi Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin - Sp-1

Tentang Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin Sp-1 - Universitas Sebelas Maret

PendidikanDokter Spesialis Kulit & Kelamin merupakan jenjang pendidikan lanjut dari program pendidikan dokterspesialis, yaitu program pendidian untuk mencapai kompetensi sebagaimanatercantum didaam buku Standar Kompetensi Dokter Spesialis Kulit & Kelamin(2007). Ditinjau dari aspek kuantitatif maka kebutuhan akan Dokter SpesialisKulit & Kelamin di Indonesia yangberpenduduk 220 jiwa masih sangat tinggi. Pada tahun 2011 jumlah DokterSpesialis Kulit & Kelamin di Indonesia lebih kurang 1572 orang dengandemikian rasio terhadap jumlah penduduk adalah 1 : 500.000. Disamping itu,kecukupan secara kuantitatif harus diiringi dengan peningkatan mutu DokterSpesialis Kulit & Kelamin melalui program pendidikan berbasis kompetensi yangdilaksanakan secara inovatif.Tantangan globalisasi yang membawa banyak perubahandramatis di tengah-tengh masyarakat, kini juga dirasakan imbasnya dalam pendidikan dan telah memacuberbagai kemajuan dalam ilmu kedokteran terutama di bidang Kulit & Kelamin.Dalam mengantisipasi lingkungankebutuhan yang terus berubah cepat pada masa-masa mendatang, Bagian I.K. Kulit& Kelamin di seluruh pusat pendidikan di akan berusaha mengembangkan ilmuKesehatan Kulit & Kelamin secara komprehensif, selain itu juga harus memperhitungkanaspek-aspek medicoscience dan medico-legal yang sangat dipengaruhioleh beberapa faktor yaitu kemajuan IpTekDokKes (Ilmu Pengetahuan, TehnologiKedokteran dan Kesehatan), Peningkatan kebutuhan akan pelayanan yangberkualitas, serta kesadaran hukum masyarakat yang semakain tinggi. Secaragaris besar medico-science menuntut peningkatan kemampuan dalam penangganankasus serta penembangan ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin secara terencana dan berlanjut, baik dalamilmu-ilmu dasar, kekhususan, maupun dalam penerapan IpTekDokKes pada sistemkesehatan Nasional dan International.Sedangkan medicolegal berkaitan konsistensi dan kualitas manajemen medis/klinis yang dibutuhkan dalammemberikan jaminan dan kepastiandalam pelayanan pasien, sehubungan dengan semakin kritisnyamasyarakat terhadap masalah penanganan medis.Bagian/SMF IK Kulit& Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RSUD Dr. Moewardidi Surakarta sebagai salah satu calon pusat pendidikan bagi calon DokterSpesialis Kulit & Kelamin berkehendak untuk terus meningkatkan diri, agarpendidikan yang dilaksanaan terus seiring dengan derajat kompetensi yang telahditetapkan.

Visi Program Studi

Menjadi Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Kulitdan Kelamin yang mampu mencetak lulusan berkompeten dan bereputasiinternasional.

Misi Program Studi

Menjalankanproses pendidikan berbasis kompetensi secara berkesinambungan denganpelaksanaan sebagai berikut:
1. Menyelenggarakanpendidikan berdasarkan Kurikulum Kolegium I.K. Kulit dan Kelamin denganpengembangan di bidang dermatologi intervensi;
2. Menyelenggarakanpenelitian di bidang I.K. Kulit dan Kelamin yang hasilnya dapat diterapkan untuk menjawab masalah lokal,nasional dan internasional;
3. Menyelenggarakan tatakelola program studi berdasarkan good governance; Menjunjung tinggi,menghayati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) dengan penuhrasa tanggung jawab.

Kompetensi Dasar Program Studi

a. Kompetensi utamapeserta didik PPDS-1 IKKK FK UNS/RSUD Dr. Moewardi Surakarta sesuai dengandaftar kompetensi yang dikeluarkan oleh Kolegium I.K. Kulit dan Kelamin.
b. Kompetensi Pendukungpeserta didik PPDS-1 IKKK FK UNS/RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah kemampuanmenangani kasus-kasus penyakit kulit dan kelamin baik yang memerlukan tindakanoperatif maupun non operatif.
c. KompetensiRiset/Penelitian.
Catatan:Pengertian tentang kompetensi utama, pendukung dan lainnya dapat dilihat padaKepmendiknas Nomor 045/U/2002, Standar Pendidikan Profesi Dokter 2006 danStandar Kompetensi Dokter 2006, dari Konsil Kedokteran Indonesia 2006.Tujuh area kompetensi yang ditetapkanoleh Kolegium Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin meliputi kemampuan:
1. Keterampilaninterpersonal dan komunkasi efektif
2. Keterampilanmenerapkan Evidence-based Medicine(EBM), farmakologi klinik, biologi molekuler, parasitologi klinik, mikrobiologiklinik, patologi klinik dan patologi anatomi
3. Keterampilanpelayanan medis spesialistik
4. Pembelajaranberbasis praktik
5. Praktikberbasis sistem
6. Penerapanetik, hukum kedokteran dan profesionalisme
7. Pengembangankeilmuan dan pembelajaran sepanjang hayat
Area kompetensi tersebut harusdicantumkan dan diimplementasikan dalam standar kompetensi dan kurikulumpendidikan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Selanjutnya harus dijabarkandalam kurikulum pendidikan. Area kompetensi dijabarkan dalam kompetensi inti (core competence) dan komponen kompetensi(component of competence) kemudiandiikuti dengan tingkat pencapaian kompetensi (level of achievement).