Program Doktor Teknik Industri, Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS mulai dibuka pada tahun 2009, setelah DepartemenTeknik Industri berdiri 24 tahun. Pada saat itu sudah ada beberapa Guru Besar di DepartemenTeknik Industri ITS dan sudah ada program S2 yang berlangsung sekitar 14 tahun. Dosen-dosen di DepartemenTeknik Industri sudah banyak yang aktif dalam kegiatan penelitian dan hasil-hasilnya banyak yang sudah dipublikasikan di jurnal internasional. Seiring dengan tuntutan untuk meningkatkan atmosfir akademik, terutama dalam kaitannya dengan riset, serta dengan masih sedikitnya program Doktor Teknik Industri di Indonesia, DepartemenTeknik Industri ITS pada tahun tersebut membuka program Doktor. Sejak 2 Januari 2020, Departemen Teknik Industri (DTI) berubah nama menjadi Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) sedangkan nama program studi tetap Program Doktor Teknik Industri.
Program Doktor Teknik Industri ITS awalnya berdiri dengan 3 konsentrasi yaitu sistem manufaktur dan rekayasa kualitas, optimisasi sistem industri, dan rekayasa logistik dan rantai pasok. Pada saat ini ada 5 bidang konsentrasi sesuai dengan laboratorium pada Departemen Teknik Sistem dan Industri. Sejak awal berdirinya, program Doktor Teknik Industri sudah mengharuskan adanya artikel yang diterima di jurnal internasional sebagai syarat kelulusan. Hal ini dilakukan mengingat penelitian mahasiswa Doktor haruslah bersifat orisinil serta berkontribusi secara signifikan terhadap keilmuan Teknik Industri.
Dalam perjalanannya, program Doktor Teknik Industri ITS menarik cukup banyak peminat, namun hanya sekitar 60% pendaftar yang bisa diterima. Mereka yang diterima di program Doktor Teknik Industri ITS biasanya memiliki track record akademis yang cukup baik di tingkat S1 dan S2 serta memiliki potensi yang memadai untuk melaksanakan tugas-tugas penelitian.
Menjadi penyelenggara program Doktor bidang Teknik Industri yang terpandang di Asia.
1. Menyelenggarakan pendidikan program Doktor dengan standar kualitas yang tinggi
2. Menciptakan iklim penelitian yang kondusif yang mampu secara produktif menghasilkan lulusan Doktor berkualitas dimana hasil-hasilnya bisa dipublikasikan di forum atau publikasi internasional.
3. Menciptakan jejaring internasional dengan penyelenggara program Doktor Teknik Industri atau bidang lain yang sejenis terutama yang berada di wilayah Asia.
Mahasiswa yang lulus pada program Doktor akan memiliki kompetensi utama sesuai dengan konsentrasi yang dipilih yaitu memiliki kompetensi pada bidang keilmuan:
1.rekayasa dan manajemen sistem manufaktur
2.rekayasa dan optimisasi sistem industri
3.logistik dan rekayasa rantai pasok
4.faktor manusia dan keselamatan kerja
5.manajemen rekayasa
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]