Program Studi Doktor Teknik Kelautan meningkatkan kemampuan pengembangan ilmu secara mandiri dan kemampuan manajemen pada tingkat yang memadai agar mampu menggunakan kemampuan teknologi kelautan yang efektif dan efisien dalam pemecahan permasalahan pembangunan.
Visi dari Program Studi Doktor Teknik Kelautan adalah menjadikan PSDTK-ITS sebagai lembaga sumber dan jaringan (resource and networking institution) pendidikan Doktor yang berkualitas dan merupakan pusat penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta sebagai pusat informasi ilmu pengetahuan yang berbasis sains dan teknologi kelautan bagi pembangunan berkelanjutan di lingkungan negara kepulauan (maritim) Indonesia.
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan sumberdaya manusia sains dan teknologi kelautan pada strata magister dan doktor melalui proses belajar mengajar yang efektif dalam atmosfir akademis yang kondusif yang bertumpu pada kemampuan (competence), kepercayaan pada diri sendiri (confidence), dan kemampuan/keterampilan dalam berkomunikasi (communication skill).
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan penelitian yang mengacu pada kemampuan penelitian kelautan nasional, industri dan masyarakat kelautan guna menggali, mengembangkan dan menghasilkan inovasi teknologi di bidang kelautan, kemudian mengembangkannya menjadi database penelitian sebagai sumber informasi yang diperlukan masyarakat pengguna berkaitan dengan bidang teknologi kelautan dan mengintegrasikan ke dalam sistem jaringan informasi yang dapat diakses secara regional dan global.
3. Mengembangkan kemampuan jaringan yang luas bagi pelayanan penerapan sains dan teknologi kelautan terutama bagi perumusan masukan ilmiah untuk perencanaan dan penentuan kebijakan pembangunan Kawasan Timur Indonesia sebagai wilayah masa depan.
1.2Body of Knowledge
Badan pengetahuan ilmu Departemen Teknik Kelautan dibuat berdasarkan profil lulusan untuk menghasilkan kompetensi utama lulusan Departemen teknik kelautan sebagai berikut:
a.Engineer, Mampu merancang bangunan lepas pantai dan pantai berdasarkan prinsip-prinsip rekayasa dengan mempertimbangkan standard, code, rules, regulation dan recommended practice.
b.Enterpreuneur, Mampu bekerja secara mandiri dan secara aktif dalam tim untuk pekerjaan konstruksi, inspeksi, pemeliharaan, perbaikan bangunan lepas pantai dan pantai.
c.Manajer, Mampu beradaptasi dalam lingkungan lintas budaya dengan mempertahankan kaidah-kaidah etika dan moral.
d.Academic/Researcher, Mampu bersikap akademik, berpikir ilmiah dan memiliki kemauan belajar secara terus-menerus.
Badan pengetahuan ilmu Departemen Teknik Kelautan bertumpu pada landasan umum pengetahuan mengenai Sains (secara spesifik ditekankan pada matematika, fisika dan kimia), ilmu dasar teknik, struktur bangunan lepas pantai, ilmu hidrodinamika, ilmu perencanaan bangunan lepas pantai, ilmu lingkungan lautan, ilmu rekayasa pantai, metode dan prinsip ilmiah, pengambilan keputusan, bangunan apung, teknik produksi bangunan lepas pantai, teknik komunikasi, technopreneurship, dan rekayasa bawah laut.
Ilmu-ilmu dan pengetahuan dasar umum, khusus dan pilar-pilar dasar pengetahuan kelautan akan diaktualisasikan dalam kurikulum dengan mengedepankan aspek konstekstualitas dan stabilitas sebagai bentuk keunggulan pengetahuan yang akan diperoleh lewat kurikulum.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]