Semenjak didirikan pada 1958, yang sebelumnya bernama Mekanisasi Pertanian, Program Studi Teknik Pertanian telah berhasil meluluskan sarjana sebanyak 650 orang. Alumni yang dihasilkan telah bekerja pada sektor pemerintah, lembaga penelitian pertanian, lembaga swadaya masyarakat, perbankan, perkebunan, industri pertanian, dan wiraswasta. Di bidang penelitian staf pengajar telah banyak berkontribusi dalam menghasilkan alat dan mesin pertanian, berkontribusi dalam penentuan kebijakan pengelolaan sumberdaya air baik tingkat nasional maupun regional, merekayasa dan mentransformasi kearifan lokal ke dalam ranah keilmuan.Program Studi Teknik Pertanian telah berhasil mendapatkan hibah kompetisi DIKTI dalam bentuk TPSDP (Technological and Professional Skills Development Project) Batch I dari tahun 2001 sampai 2005 dengan nilai lebih kurang sebesar 1.023.375 USD. Hibah tersebut digunakan untuk pengembangan program studi dalam bentuk kegiatan pengembangan staf dosen (studi lanjut S2, S3, dan training di dalam dan luar negeri), pelatihan teknisi, civil work, pengadaan peralatan laboratorium, instrumen, dan pengadaan buku untuk perpustakaan serta institutional program development. Di samping itu, melalui program SP4, Jurusan Teknologi Pertanian pada tahun 2006 juga memperoleh dana sebesar Rp 300 juta. Semenjak tahun 1995 sampai sekarang Program Studi Teknik Pertanian telah mengadakan kerjasama dengan berbagai lembaga baik dalam maupun luar negeri seperti AHT, GTZ, ATIAMI, JICA, dan berbagai perguruan tinggi. Pada saat ini, Jurusan / Prodi Teknik Pertanian memperoleh akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sesuai dengan Surat Keputusan BAN-PT No 028/BAN PT/Ak-X/S1/XI/2007 tanggal 26 November 2007. Jurusan / Prodi Teknik Pertanian memiliki 20 orang dosen, dengan kualifikasi 7 Doktor, 11 orang Master atau Magister, dan 2 Sarjana, dua orang di antaranya sedang melaksanakan studi lanjut, yaitu satu orang sedang menempuh pendidikan doktor, dan satu orang lainnya sedang menempuh pendidikan Magister. Berdasarkan kondisi sekarang dan pengalaman membina S1 selama ini menunjukkan prasyarat yang sangat memadai untuk menjalankan program pendidikan Magister (S2) di bidang keteknikan pertanian.Pembukaan Program Magister Keteknikan Pertanian Unand berpedoman pada:
Pembukaan Program Magister Keteknikan Pertanian ini juga mengacu kepada Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang Ditjen Dikti (KPPT-JP-IV) 2003-2010, terutama menyangkut program umum B.1.7 tentang Pengembangan Program Studi Sarjana dan Pasca-sarjana dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang strategis dan Program Umum B.2. tentang Peningkatan Relevansi dan Kualitas Pendidikan Pascasarjana
Menjadi Program Studi S-2 dibidang Teknik Pertanian dan Biosistem yang Berprestasi di Tingkat Nasional tahun 2025
1. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Perndidikan Tinggi (SNPT) untuk menghasilkan lulusan yang berpengetahuan, berkemampuan professional, beretika dan mampu menjadi inovator yang bersaing di Tingkat Nasional;
2. Melaksanakan penelitian skema kompetitif nasional dan desentralisasi untuk menghasilkan teknologi inovatif di bidang teknik pertanian, yang menunjang pembangunan nasional, pengembangan ilmu pengetahuan, dan industri pertanian serta biosistem yang bermanfaat untuk masyarakat;
3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan berperan aktif dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang teknik pertanian dan biosistem.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]