Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) ITS didirikan tahun 1994 dimana saat itu Departemen Teknik Sistem dan Industri yang saat itu disebut Jurusan Teknik Industri (JTI) memasuki usia yang ke 9 tahun (JTI ITS dibuka pada tahun 1985).
Dengan semakin meningkatnya tuntutan lingkungan akademik dan kebutuhan untuk selalu memperbaiki kualitas akademis, Departemen Teknik Sistem dan Industri telah memiliki 22 orang dosen bergelar S3, 6 orang diantaranya telah mencapai jabatan guru besar. Sampai dengan angkatan terakhir, rata-rata pertahun program ini menerima sekitar 50 orang mahasiswa baru, termasuk beberapa mahasiswa asing, sehingga secara kumulatif akan terdapat mahasiswa aktif dengan jumlah lebih dari 100 mahasiswa pada setiap tahun akademik. Selain itu, pada tahun 2018 bersamaan dengan pergantian kurikulum 2018 , konsentrasi yang ditawarkan oleh Program Pascasarjana DTI telah berkembang menjadi 7 konsentrasi, yakni Rekayasa dan Manajemen Sistem Manufaktur (RMSM), Rekayasa Optimasi Sistem Industri (ROSI), Logistik dan Manajemen Rantai Pasok (LMRP), Rekayasa Faktor Manusia dan Keselamatan Kesehatan Kerja (RFMK3), Manajemen Rekayasa (MR), Operations and Supply Chain Engineering (OSCE) dan Kerjasama Industri (KI).
Perkembangan Program Magister Teknik Industri DTSI ITS berlanjut dengan dibukanya program Kerjasama Industri (KI) pada tahun 2018. Pada saat awal pembukaannya, terdapat dua perusahaan yang bekerjasama dengan Program Magister Teknik Industri DTSI, yaitu PT. Semen Indonesia dan PT Vale Indonesia. Jumlah mahasiswa awal adalah berkisar 46 mahasiswa. Perkembangan ini menunjukkan kepercayaan pihak industri yang semakin meningkat terhadap mutu perkuliahan Program Magister Teknik Industri, DTSI ITS.
Sejak 2 Januari 2020, Departemen Teknik Industri (DTI) berubah nama menjadi Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) sedangkan nama program studi tetap Program Magister Teknik Industri.
Menjadi institusi pendidikan magister Teknik Industri unggulan yang memiliki reputasi internasional dan mampu mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Selain memiliki kompetensi dasar keilmuan teknik sistem dan Industri, mahasiswa yang lulus pada program magister juga akan memiliki kompetensi sesuai dengan konsentrasi yang dipilih dari awal masuk yaitu memiliki kompetensi pada bidang keilmuan:
1.Rekayasa dan manajemen sistem manufaktur
Menyiapkan lulusan untuk memahami konsep dan memiliki kemampuan untuk merancang, mengoperasikan, mengelola dan melakukan perbaikan yang berkelanjutan pada Sistem Manufaktur secara cerdas (smart) agar menjadi lebih efisien dengan mempertimbangkan isu lingkungan (green). Lulusan dari konsentrasi ini sesuai untuk bekerja di berbagai sektor baik manufaktur maupun jasa
2.Rekayasa kebijakan dan optimisasi sistem industri
Membekali lulusan dengan kemampuan analitis yang mendalam, banyak menggunakan model-model matematis (optimasi), model statistik, maupun model simulasi. Lulusannya akan cocok bekerja di berbagai bidang kerja yang membutuhkan analisis sistem yang kompleks baik pada industri manufaktur maupun jasa.
3.Logistik dan manajemen rantai pasok
Membekali lulusan dengan kemampuan untuk merancang, merencanakan, mengoperasikan, dan mengendalikan aliran material dari hulu ke hilir lintas organisasi. Lulusannya akan cocok bekerja pada industri manufaktur untuk fungs-fungsi perencanaan produksi dan pengendalian persediaan, pengadaan, pergudangan, dan di industri logistik.
4.Faktor manusia dan keselamatan kerja
Dirancang untuk membekali lulusan dengan pengetahuan mengenai rekayasa sistem, produk, dan jasa sehingga dapat dipergunakan oleh manusia secara efektif dan efisien dengan memperhatikan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja. Lulusan dari konsentrasi ini akan cocok bekerja pada berbagai sektor yang terkait dengan perancangan sistem yang di dalamnya terdapat unsur manusia dan bidang keselamatan & kesehatan kerja di berbagai industri.
5.Manajemen rekayasa
Membekali lulusan dengan pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola proyek-proyek rekayasa, perancangan produk baru, dan inovasi. Lulusannya cocok bekerja di industri manufaktur, Jasa dan sektor publik.
6.Operations and Supply Chain Engineering (International Program)
Dirancang sebagai program yang berbahasa Inggris dengan bidang yang agak luas mencakup berbagai area di bidang Teknik Industri dan Rantai Pasok. Konsentrasi ini dirancang untuk mahasiswa asing atau mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah dengan pengantar Bahasa Inggris. Konsentrasi ini lebih diarahkan untuk membentuk professional yang siap kerja setelah lulus. Oleh karena itu semua mahasiswa wajib mengambil Internship (4 sks) dan Seminar on Professional Development (2 sks). Kedua mata kuliah ini ditujukan untuk menyiapkan lulusan menjadi professional yang handal. Peluang kerja untuk lulusan ini cukup luas mencakup berbagai bidang pada konsentrasi sebelumnya.
7.Industrial and Systems Engineering (Kerjasama Industri)
Diperuntukkan bagi kalangan industri yang ingin menempuh studi lanjut ke jenjang magister. Konsentrasi ini membekali lulusan dengan ilmu-ilmu baru di bidang Teknik Sistem dan Industri agar dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata industri dengan berbasis pada pengetahuan secara teoritikal.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]