Tentang Teknik Elektro S2 - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Mengingat bahwa di Indonesia sumber daya manusia yang berpendidikan tinggi masih kurang jumlahnya, beberapa institusi mendirikan pusat pengembangan untuk mengatasi isu dan masalah pendidikan, termasuk PENS (EEPIS). Berangkat dari reputasi yang baik sebagai center of excellence di bidang yang berbasis Elektro, PENS senantiasa meningkatkan keahliannya untuk tetap berkontribusi dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Sebagai bentuk realisasinya, PENS menyusun suatu rencana pembukaan program pascasarjana terapan dalam suatu program yang dinamakan "Development of EEPIS Graduate Engineering Education (DEGREE)" sebagai pusat studi lanjut pada bidang Teknologi Rekayasa (Engineering Technology) untuk pendidikan tinggi berbasis keahlian di Indonesia. PENS akan memusatkan pelaksanaan Program Pascasarjana ini untuk program master dalam bidang Teknologi Rekayasa. PENS akan bekerja sama dengan institusi lain yang terkait (baik lokal maupun luar negeri) untuk mengembangkan kurikulum DEGREE. DEGREE didesain sebagai Program Pascasarjana Terapan pada bidang Teknologi Rekayasa bagi Perguruan Tinggi berbasis keahlian di Indonesia, khususnya di bidang Informatika dan Komputer, Elektro and Mesin Terapan, dan Teknologi Multimedia.
Pada pendidikan tinggi berbasis keahlian, sampai dengan tahun 2009, di Indonesia terdapat 27 politeknik negeri, 104 politeknik swasta, dan 14 politeknik pemerintah daerah di Indonesia (Sumber: Daftar Tabel Data Pendidikan Tinggi, tahun 2008-2009, Kementerian Pendidikan Nasional). Terdapat sekitar 2400 tenaga pengajar di politeknik-politeknik tersebut yang sangat potensial untuk diberdayakan pada studi lanjut dalam program master berbasis keahlian. Hal ini sesuai dan sangat menunjang program peningkatan sumber daya manusia di masing-masing institusi dan memenuhi regulasi pendidikan nasional untuk pendidikan tinggi yang menyatakan bahwa tenaga pengajar di perguruan tinggi harus memiliki kualifikasi master pada tahun 2014. Mengingat potensi sumber daya manusia di pendidikan politeknik, maka tenaga pengajarnya harus dapat memperkuat sistem pendidikan berorientasi keahlian di politekniknya.
Selain itu, untuk meningkatkan kompetensi guru, Direktorat Profesi Pendidik mulai tahun 2009 telah berupaya untuk membantu guru, khususnya Guru SMK, untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya yaitu dengan cara memberikan bantuan studi Pascasarjana S2. Menurut data Pendidikan SMK Tahun 2008/2009, terdapat 180.158 guru SMK yang sudah berpendidikan S1/Sederajat. Tentunya ini merupakan suatu potensi besar untuk meningkatkan kompetensi mereka dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yang berbasis keahlian.
DEGREE mendesain Program Pascasarjana S2 Terapan di bidang Teknologi Rekayasa (Engineering Technology) bagi Pendidikan Keahlian di Indonesia untuk mempelajari, mendalami dan meningkatkan keahlian di bidang teknologi yang dibutuhkan untuk pengembangan negara dan untuk peningkatan daya saing nasional. Program Pascasarjana S2 Terapan di PENS juga sesuai untuk para pelaku Industri dan techno-prenuer untuk peningkatan keahlian mereka pada bidang Teknologi Rekayasa.
Visi Program Studi
Menjadi pusat unggulan pendidikan terapan jenjang magister pada bidang teknik elektro dalam skala nasional dan internasional. Misi Program Studi
- Menyelenggarakan sistem pendidikan teknologi rekayasa berbasis terapan yang berbasis akuntabilitas kinerja untuk menghasilkan lulusan yang berbudi pekerti luhur, unggul dalam pengetahuan dan keahlian di bidang teknik elektro.
- Mengembangkan ilmu pengetahuan dan keahlian di bidang teknik elektro, serta berkontribusi yang relevan dan berkualitas tinggi bagi kebutuhan pembangunan nasional, regional, dan internasional.
- Menciptakan kehidupan kampus dalam suasana dan iklim akademik yang kondusif dan dapat menumbuhkan sikap apresiatif, partisipatif dan kontributif dari sivitas akademika, serta menjunjung tinggi tata nilai dan moral akademik dalam usaha membentuk masyarakat kampus yang dinamis dan harmonis.
- Mengembangkan sistem jejaring di bidang teknik elektro dengan perguruan tinggi lain khususnya institusi politeknik, masyarakat, industri, lembaga pemerintah dan lembaga lain baik tingkat nasional maupun internasional dengan azas saling menguntungkan.
Kompetensi Dasar Program Studi
KOMPETENSI UMUM
- Mampu membuat produk perangkat keras aplikatif maupun middleware dalam bentuk prototipe yang mempunyai nilai inovatif. Prototipe mencakup ide, desain, rekayasa, dan ujicoba.
- Menyiapkan lulusan sebagai leading edge positions di dunia industri elektro.
KOMPETENSI KHUSUS
Bidang Keahlian :
- Device and Sensor Technology Mampu membuat piranti dan sensor elektronik dalam lingkup : (1) merancang dan membuat sensor berdasarkan electronic properties dari bahan yang digunakan, (2) merancang dan membuat rangkaian signal conditioning yang dihasilkan oleh sensor sampai bisa digunakan dan diproses pada mikroprosesor.
- Mobile Communication Mampu memberikan solusi pengetahuan teknologi komunikasi bergerak, merancang dan mengimplementasikan teknologi telekomunikasi mencakup teknologi nirkabel, selular dan WiMAX, serta penguasaan desain tingkat tinggi pada aplikasi jaringan bergerak yang aman
- Power Engineering Mampu menguasai dan mengimplementasikan penerapan teknologi electric power, power electronics, motor drives, electric machines, control & operation of electric power systems, analytical methods pada power systems, analisis power systems, dan electric motor drives, serta mampu memberikan solusi interdisipliner pada lintas rekayasa mekanik dan elektro
- Biomedical Engineering Mampu menformulasikan pendekatan untuk menyelesaikan masalah rekayasa dalam domain biomedika, mengimplementasikan teknologi maju dalam hal biomedika informatika, pemrosesan sinyal dan gambar biomedika, serta mampu mendesain instrumentasi biomedika lanjut
- Mechatronics and Robotics Mampu menguasai dan mengimplementasikan berbagai bidang pengetahuan robotika mencakup pemodelan matematis, desain mekanik dan elektronika, rekayasa kendali, sensor dan aktuator, kecerdasan buatan) untuk membangun sistem robotika cerdas dan aplikasinya di dunia industri dan kehidupan manusia.