Program Studi Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (PS. PPW) Pascasarjana Universitas Halu Oleo berdiri sejak tahun 2006. Bersamaan dengan semakin majunya teknologi di bidang perencanaan wilayah, maka PS. PPW telah melakukan lima kali perubahan kurikulum untuk menyelaraskan berbagai perubahan yang terjadi dan kemauan stakeholder terhadap lulusan. Mahasiswa saat ini umumnya berasal dari Sulawesi Tenggara dengan berbagai lapangan kerja terdiri dari PNS, Konsultan, LSM dan Swasta. Mengingat PS. PPW merupakan ilmu terapan, sehingga mahasiswa berasal dari berbagai bidang ilmu. Mahasiswa dapat menyelesaikan studi magister paling cepat selama tiga semester dengan perkuliahan dua semester dan satu semester berikutnya digunakan untuk Studio perencanaan dan Tesis. Saat ini, tenaga pengajar berjumlah 37 orang dengan 13 orang guru besar dan 24 orang bergelar Doktor yang berasal dari enam fakultas yang berada di Universitas Halu Oleo. PS. PPW merupakan anggota Asosiasi Sekolah Perencana Indonesia (ASPI) dan saat ini memiliki akreditas B dari BAN-PT.
Terselenggaranya layanan pendidikan akademik yang bermutu, relevan, dan berdaya saing untuk membentuk sumberdaya manusia yang cerdas komprehensif dan berdaya saing tinggi dalam Merencanakan Lahan Pedesaan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Pada Tahun 2025
1. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan pengajaran yang bermutu, relevan dan berdaya saing alam merencanakan lahan pedesaan, pesisir dan pulau-pulau kecil.
b. Meningkatkan kualitas penelitian yang berorientasi pada publikasi dan perolehan hak paten dalam bidang perencanaan Lahan Pedesaan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
c. Meningkatkan penerapan hasil-hasil penelitian dan produk unggul dalam bidang perencanaan lahan pedesaan, pesisir dan pulau-pulau kecil.
d. Menguatkan sistem tata kelola program studi yang transparan dan akuntabel sehingga mampu memberikan layanan dalam pendidikan akademik yang bermutu.
1.Memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuan dan teknologi dalam bidang perencanaan wilayah pedesaan, pesisir dan pulau-pulau kecil melalui riset hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.
2.Memiliki kemampuan memecahkan permasalahan sains dalam perencanaan wilayah melalui pendekatan inter dan multidisipliner wilayah pedesaan, pesisir dan pulau-pulau kecil.
3.Memiliki kemampuan mengelola riset dibidang perencanaan wilayah dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]