Dalam rangka menyiapkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia tersebut di Wilayah Sulawesi Tengah dengan pertimbangan bahwa Universitas Tadulako telah memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, telah mendapat perhatian dari Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi dengan memberikan mandat kepada Universitas Tadulako dalam bentuk Surat Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi terkait Penugasan Penyelenggaraan Program Studi dengan Nomor: 324/E.E2/DT/2014 tertanggal 8 April 2014, meliputi 4 (empat) program magister, salah satunya Program Studi Pendidikan Sejarah (S2).
Berdasarkan Penugasan Penyelenggaraan Program Studi tersebut di atas, maka Rektor menindaklanjuti dengan mengeluarkan Keputusan Rektor Universitas Tadulako Nomor: 3169/UN28/KP/2014 tentang Pengangkatan Koordinator Program Studi Pada Program Pascasarjana Universitas Tadulako, salah satunya Pengangkatan Koordinator Program Studi Pendidikan Sejarah (S2) dalam jabatan tugas tambahan. Berdasarkan pengangkatan tersebut, maka Koordinator Program Studi Magister Pendidikan Sejarah menindaklanjuti dengan membuat berbagai kelengkapan izin operasional.
Semakin berkembangnya pendidikan tinggi dewasa ini, dirasakan lulusan program S-1 memiliki berbagai kekurangan. Kekurangan tersebut dapat dilihat dari beberapa segi. Secara akademik, pertama, pendidikan S-1 belum memadai bagi para mahasiswa untuk mendalami ilmu mereka. Kedua, banyaknya guru Pendidikan Sejarah di Sekolah Menengah Atas yang berminat untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke program magister.
Kebutuhan akan kualitas dan kualifikasi pada hampir seluruh institusi di Sulawesi Tengah terus meningkat mengikuti bergulirnya arus globalisasi. Universitas Tadulako, sebagai institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan, terus berusaha meningkatkan layanan, terutama menerima mandat untuk membuka program studi dalam bidang ilmu yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan, salah satunya Program Magister Pendidikan Sejarah (S2).
Handal dalam penelitian yang berorientasi pada pengembangan IPTEKS dalam pembelajaran sejarah sesuai kebutuhan masyarakat serta mampu berkompetisi secara nasional maupun global.
null
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]