Program Studi Magister Pendidikan Luar Sekolah (Prodi PLS) mulai dirintis tahun 1986 oleh Drs. H.M.Soedomo, M.A., selaku ketua program studi pertama. Program studi ini di bawah naungan Fakultas Pasca Sarjana IKIP MALANG yang dipimpin oleh Dekan Prof. Dr. Soeseno Kartomihardjo. Pada saat itu jumlah mahasiswa pertama sebanyak enam orang yaitu Ach. Rasyad, M. Ishom, Nurhadi, Imam Hambali, Agus Sunyoto, dan Wilhelmus Papilaya. Pada tahun kedua dan seterusnya mengalami peningkatan yang signifikan. Prodi PLS megister memperoleh ijin operasional dari Dirjen Dikti Depdikbud No. 202/DIKTI/Kep/1994. Pada tahun 2009 Prodi PLS mempertahankan akreditasi A berdasarkan surat keputusan BAN PT nomor 002/BAN-PT/Akl-XII/SI/IV/2009. Pada tahun 2019, pengelolaan Prodi S2 PLS berpindah ke Fakultas Ilmu Pendidikan UM dengan Koordinator Program Studi Dr. M.Ishaq., M.Pd.
Layanan program pendidikan luar sekolah (PLS) tumbuh subur dan tersebar luas di tengah masyarakat, baik program-program yang bersifat institusional, informational, maupun developmental. Hal ini merupakan suatu cerminan nyata tentang meningkat dan meluasnya kebutuhan masyarakat akan layanan program pendidikan di luar sistem persekolahan dewasa ini. Perkembangan yang menggembirakan tersebut sudah seharusnya diikuti oleh upaya pengokohan profesionalisme sehingga layanan program PLS yang terselenggara di tengah masyarakat menjadi lebih bermutu, baik proses maupun hasilnya, dan selanjutnya bisa dipertanggung-jawabkan secara profesional. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan ketersediaan tenaga profesional PLS dalam jumlah dan kualifikasi yang memadai, dan kebutuhan tersebut bisa dipenuhi oleh Program Studi Magister PLS yang tersebar di seluruh Indonesia. Di samping itu, juga diperlukan ketersediaan tenaga ahli berkualifikasi magister yang mampu berperan sebagai pakar di bidang PLS.
Unggul dan menjadi rujukan dalam mengembangkan keilmuan pendidikan luar sekolah berbasis penelitian yang adaptif terhadap perkembangan IPTEK pada tahun 2030, untuk menghasilkan lulusan berakhlak mulia yang memiliki pemikiran kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif, dan adaptif yang mampu mengembangkan teori dan karya inovatif yang teruji di bidang pemberdayaan masyarakat, pelatihan dan kursus, serta pendidikan keluarga melalui pendekatan interdisiplin, multidisiplin, dan transdisiplin.
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran pendidikan luar sekolah bidang pemberdayaan masyarakat, pelatihan dan kursus, serta pendidikan keluarga yang berpusat pada peserta didik, menggunakan pendekatan pembelajaran yang heutagogis-inovatif dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi.
b. Melaksanakan penelitian pendidikan luar sekolah bidang pemberdayaan masyarakat, pelatihan dan kursus, serta pendidikan keluarga berbasis IPTEK yang hasilnya digunakan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran serta pengembangan pendidikan luar sekolah yang mendapat pengakuan secara lokal, nasional, atau internasional.
c. Menghasilkan karya pengabdian masyarakat yang kreatif dan solutif-berkelanjutan, berbasis penelitian dan pengembangan teknologi untuk memberikan kontribusi dalam upaya penyelesaian berbagai permasalahan pendidikan luar sekolah di bidang pemberdayaan masyarakat, pelatihan dan kursus, serta pendidikan keluarga yang mendapatkan pengakuan secara lokal, nasional, atau internasional.
a. Menghasilkan lulusan yang memiliki kecakapan akademis dalam mengembangkan prinsip, azas, pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran heutagogis serta penggunaan teknologi informasi pendidikan luar sekolah bidang pemberdayaan masyarakat, pelatihan dan kursus, serta pendidikan keluarga.
b. Menghasilkan karya ilmiah dan karya kreatif yang teruji dan menjadi rujukan bagi pengembangan keilmuan pendidikan luar sekolah bidang pemberdayaan masyarakat, pelatihan dan kursus, serta pendidikan keluarga yang mendapatkan pengakuan secara lokal, nasional, atau internasional.
c. Menghasilkan karya pengabdian masyarakat yang kreatif dan solutif-berkelanjutan, berbasis penelitian dan pengembangan teknologi untuk memberikan kontribusi dalam upaya penyelesaian berbagai permasalahan pendidikan luar sekolah di bidang pemberdayaan masyarakat, pelatihan dan kursus, serta pendidikan keluarga yang mendapatkan pengakuan secara lokal, nasional, atau internasional.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]