Program Studi Magister Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa didirikan pada tahun 1991 dan merupakan program studi pengkajian seni pertunjukan pertama di Indonesia. Program studi ini bernaung di bawah Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan sedang mematangkan posisi sebagai rujukan nasional dan internasional, khususnya yang berwawasan dan tanggap terhadap kondisi masyarakat, bangsa, negara berdasarkan nilai-nilai keunggulan lokal melalui pengkajian seni.
Mahasiswa Program Studi Magister Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa memiliki latar belakang keilmuan yang beragam, antara lain: seni, pendidikan, filsafat, keagamaan, budaya, antropologi, sosiologi, manajemen, bahasa, teknologi, dan psikologi. Hal ini pada akhirnya memperkaya keilmuan lintas disiplin (bahkan secara interdisiplin dan transdisiplin) dalam melakukan penelitian dan pengkajian seni sebagai isu strategis kebudayaan.
Kurikulum Program Studi Magister Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa turut mengikuti perkembangan keilmuan dan kebutuhan akan lapangan kerja, bersifat dinamis dan fleksibel, memiliki suasana akademik yang kondusif, serta didukung oleh fakultas-fakultas yang relevan dengan keilmuan seperti: Fakultas Ilmu Budaya dengan bidang keilmuan antropologi budaya, pariwisata dan sejarah; Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan bidang ilmu manajemen; Fakultas Psikologi dengan bidang ilmu psikologi; Fakultas Teknik dengan bidang ilmu teknik, rekayasa visual dan artificial intelligence dalam karya seni; Fakultas Filsafat dengan bidang ilmu estetika; Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan dengan bidang ilmu terapi; Fakultas Kehutanan dengan estetika lingkungan, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dengan bidang ilmu sosiologi dan politik dalam relasi dengan seni.
Kurikulum Program Studi Magister Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa menerapkan pemikiran relasional antara dimensi tekstual-artisitik (bentuk, teknik, estetik) seni pertunjukan dan seni rupa dengan dimensi konstektual-non-artistik (sosial, kultural, politik, ekonomi, religio-spiritual, jender, teknologis, psikologis, pariwisata, dan sebagainya). Pemikiran tersebut terangkum dalam model kurikulum paradigma STAR (Student Teacher Aesthetics Role-sharing) yang dielaborasi dengan ARBU (Arts, Research, Beyond, Up to Date) untuk mengakomodasi kebutuhan menganalisis fenomena seni. STAR-ARBU menjadi kurikulum unggulan PSPSR dengan rincian (1) Arts berarti: Seni pertunjukan dan seni rupa (mengakomodasi perubahan minat tertentu seperti tari, musik, teater, seni lukis, seni rupa, film, fotografi, dll., menjadi seni pertunjukan dan seni rupa); (2) Research yang berarti penelitian yang bersifat multi dan interdisipliner; (3) Beyond untuk selalu memosisikan paradigma keilmuan yang bersifat ke depan atau melampaui; dan (4) Up to Date untuk selalu menjaga kekinian dan kebaruan dalam menawarkan kajian pertunjukan dan budaya visual. STAR-ARBU diintegrasikan dalam pembelajaran melalui berbagai metode dan strategi belajar mengajar antara lain: kuliah interaktif, diskusi kelompok kecil, problem-based learning, case-based learning, studio visit dan praktik lapangan. Strategi ini mendorong mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam mengelaborasi pemikiran mandiri, berpikir kritis, kerja tim, dan long-life learning.
Menjadi program studi dalam bidang seni pertunjukan dan seni rupa yang kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional, dengan pendekatan dari pelbagai disiplin ilmu, serta menjunjung nilai-nilai budaya bangsa.
Menghasilkan mahasiswa yang:
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]