Tentang Biologi S2 - Universitas Brawijaya
Sejarah Program Magister Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya bermula dari Program Studi (PS) Magister Biologi Reproduksi yang penyelenggaraannya sudah dimulai sejak tahun 1995. Pembentukan program studi tersebut pada dasarnya merupakan keinginan staf dosen Jurusan Biologi Universitas Brawijaya bersama-sama dengan staf dari berbagai fakultas seperti Fakultas Peternakan, Pertanian, Kedokteran dan Perikanan yang ingin lebih mengoptimalkan sumberdaya manusia yang bergerak dalam penelitian biologi reproduksi dan biologi sel-molekuler, sehingga didirikanlah Program Magister Biologi Reproduksi dalam naungan Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. Selain pertimbangan keunggulan dan kompetensi sumberdaya yang dimiliki, pembukaan Program Studi ini pada dasarnya juga bertujuan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan ahli-ahli biologi yang mampu memecahkan permasalahan di masyarakat dengan mengedepankan teori dan aplikasi teknologi hayati.
Kegiatan akademik program studi tersebut pertama kali dilakukan di Jurusan Biologi Fakultas MIPA, namun demikian secara de jure pengelolaannya masih dalam Program Studi llmu Tanaman Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. Dengan terbitnya SK No 362/DIKTI/Kep/1999 tanggal 26 Juli 1999, Program Studi Biologi Reproduksi mulai berdiri sendiri dan pengelolaannya terpisah dari Program Studi llmu Tanaman Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. Setelah turunnya SK tersebut Program Studi Biologi Reproduksi secara de jure sudah merupakan program studi yang mandiri. Ketua Program Studi (KPS) yang pertama adalah Dr. Bagyo Yanuwiadi (1995-1998), setelah itu digantikan oleh Ir Sukoso, MSc. Ph.D (1998-2003), tahun 2003-2009 dipimpin oleh Dr. Moch. Sasmito Djati, M.S., dan tahun 2009-2015 dipimpin oleh Dra. Tri Ardyati, M.Agr., Ph.D. Tahun 2015 - 2019, Progam Studi dipimpin oleh Nia Kurniawan, S.Si., M.P., D.Sc.
Pada tahun akademik 2006/2007, Rektor Universitas Brawijaya membuat kebijakan tentang tata kelola program pasca sarjana di lingkungan Universitas Brawijaya dengan memindahkan pengelolaan program studi pascasarjana (Magister dan Doktor) ke fakultas yang merupakan induk keilmuan dari masing-masing program pascasarjana. Hal ini dimaksudkan antara lain untuk efisiensi manajerial serta tuntutan peningkatan peran fakultas dalam meningkatkan pengembangan akademiknya pada tingkat pascasarjana. Sejak tanggal 1 September 2006 berdasarkan SK Rektor organisasi PS Magister Biologi Reproduksi di bawah pengelolaan Fakultas MIPA Jurusan biologi.Dengan adanya pemindahan tersebut, tata kelola Program Pasca Sarjana Biologi Reproduksi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen perencanan dan pengelolaan Jurusan Biologi Fakultas MIPA UB. Adanya berbagai program hibah kompetisi terkait peningkatan kapasitas dan peran institusi yang diperoleh oleh Jurusan Biologi melalui TPSDP (2002-2006), IMHERE (2007-2011) dan berbagai hibah penelitian lainnya seperti Hibah Penelitian Kompetitif, Hibah Penelitian Strategi Nasional, Hibah Penelitian Pasca Sarjana yang didapatkan oleh staf pengajar juga berdampak pada peningkatan sarana prasarana dan peningkatan kapasitas dan produktifitas penelitian dan publikasi staf pengajar maupun mahasiswa. Pada tahun 2013/2014 Jurusan Biologi mendapatkan PHK B-2, dan pada tahun 2015, Progam Studi Magister Biologi memperoleh Program Hibah Kompetisi untuk Peningkatan Mutu Akreditasi (PHK-PMA). Perolehan tersebut akan berdampak terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas serta kualitas mahasiswa dan lulusan.
Dampak dari peningkatan jumlah dosen bergelar Doktor di Jurusan Biologi, sarana dan prasarana laboratorium, serta trend permasalahan issue dunia (global warming, kepunahan biodiversitas dan sebagainya), menyebabkan kajian-kajian di Jurusan Biologi FMIPA UB ditingkatkan pada level pasca sarjana. Pada perkembangannya program studi mengembangkan diri sebagai Program Magister Biologi Reproduksi dengan tiga bidang minat, yaitu Biologi Reproduksi, Bioteknologi, dan Biologi Konservasi dan Manajemen Sumberdaya Hayati. Selanjutnya pada tahun 2010 dengan berkembangnya penelitian-penelitian di working group dan dibukanya Program Studi Doktor Biologi, Program Studi Magister Biologi memiliki dua bidang minat kajian penelitian, yaitu Biokonservasi dan Bioengineering (Rekayasa Hayati).
Dengan standar pendidikan pasca sarjana yang unggul, diharapkan bahwa para lulusan PS Magister Biologi mempunyai kompetensi yang tinggi di bidang biologi modern sehingga dapat bergerak di berbagai bidang seperti pendidikan, advokasi masyarakat, birokrat, peneliti pada instansi pemerintah atau industri, maupun bekerja mandiri sebagai wirausahawan yang bergerak di bidang bioindustri, biokonservasi, maupun manajemen sumberdaya hayati. Sektor-sektor tersebut diyakini merupakan sektor yang sangat prospektif dan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan daya saing bangsa
Visi Program Studi
Menjadi Program Studi teladan dalam menyelenggarakan pendidikan Magister Biologi sesuai dengan standar internasional terbaik melalui inovasi penelitian dan pengembangan konsep biologi modern untuk memahami makna kehidupan, fungsi penciptaan dan berperan aktif dalam memecahkan masalah biologi yang dihadapi masyarakat
Misi Program Studi
1) Menyelenggarakan pendidikan Magister yang memiliki pemahaman menyeluruh tentang konsep biologi modern, sehingga memiliki profil akademik yang baik, menjunjung tinggi etika dan mampu bekerja sama secara interdisiplin untuk konservasi biosfer.
2) Mendidik mahasiswa untuk memiliki keterampilan dan kemahiran inovasi penelitian dalam pengembangan Biologi Reproduksi.
3) Mendidik mahasiswa agar mampu bekerja dalam tim dengan kemadirian penuh, mempunyai tanggung jawab dalam pengambilan keputusan untuk mengembangkan ilmu dan menyelesaikan masalah terkait bidang biologi atau multidisiplin.
Kompetensi Dasar Program Studi
a) Mampu mengembangkan pengetahuan terkait konservasi biodiversitas, bioteknologi dan rekayasa hayati serta praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.
b) Mampu memecahkan permasalahan terkait konservasi biodiversitas, bioteknologi dan rekayasa hayati melalui pendekatan inter- atau multidisipliner.
c) Mampu mengelola riset dan pengembangan Biologi yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.