Institut Injil Indonesia merupakan salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia Batu (YPPII Batu), di samping STT Ebenhaezer di Tanjung Enim, Sumatera Selatan dan STT Abdi Tuhan Injili di Anjungan-Kalimantan Barat.
Institut Injil Indonesia berdiri sejak tahun 1959, mulanya adalah Sekolah Alkitab Keluarga yang dipelopori oleh Rev. H. Germann Eddey, dikelola oleh Yayasan I-3 dengan akte notaris No. 10 Tahun 1961, dengan ketua umumnya Bapak Petrus Octavianus (Kini: Pdt. DR. Petrus Octavianus, D.D., Ph.D), sekaligus merangkap sebagai mahasiswa Institut Injil Indonesia angkatan ke-2 tahun 1961. Pada tahun yang sama, YPPII Batu didirikan oleh Bapak Petrus Octavianus bersama para hamba Tuhan, dengan akte notaris No. 15 tahun 1961, yang kemudian resmi berbadan hukum No. 12/1982 sesuai dengan tambahan berita negara RI tanggal 27 April 1982 No. 348.8 Berhubung Yayasan STT I-3? telah dibubarkan tahun 1996, maka pada tahun 1996, YPPII Batu (YPPII Batu) menjadi Badan Penyelenggara Pendidikan Institut Injil Indonesia.
Berkenaan dengan perkembangan Program Studi Sarjana Teologi Institut Injil Indonesia, sejak berdirinya tahun 1959 sampai tahun 1978, Institut Injil Indonesia mewisuda tamatannya dengan tanpa gelar. Dan seiring dengan tuntutan dan tantangan perkembangan pendidikan, maka Institut Injil Indonesia mengalami perubahan yang sangat pesat, baik dalam hal program studi, kurikulum dan kualitas dosen, sehingga sejak tahun 1979 Institut Injil Indonesia mewisuda tamatannya dengan gelar Sarjana Teologi (S.Th).
Semua alumnus lembaga pendidikan teologi di bawah YPPII Batu telah mencapai 7000 orang. Mereka berasal dari pelbagai denominasi gereja: baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Demikian juga dengan tamatannya telah melayani di manca negara, antara lain: sebagai pemimpin sinode dan yayasan, gembala jemaat, pengajar dan misionaris.
Tahun 1991, Insitut Injil Indonesia berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Teologi I-3?. Perubahan nama ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan team akreditasi Departemen Agama RI pada oktober 1990, dan juga sebagai implementasi Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 16 ayat 5 dan 6 tentang Sekolah Tinggi dan Peraturan Pemerintah pasal 6 no. 3 tahun 1990. Dalam skala internasional, Institut Injil Indonesia sejak tahun 1981 menjadi anngota Asia Theological Association (ATA), dan dalam skala nasional, Institut Injil Indonesia juga bergabung dalam persekutuan Sekolah Teologia Injili di Indonesia (PASTI), serta memperoleh akreditasi dari Departemen Agama RI No. 5 tahun 1991, dan reakreditasi oleh Departemen Agama RI No. 646 tahun 1997. Pada Juli 2008 Institut Injil Indonesia bergabung dalam Perhimpunan Sekolah-Sekolah Tinggi Teologi di Indonesia (PERSETIA).
Menjadi Program Studi Sarjana Teologi Injili yang unggul dalam bidang pendidikan, pengajaran teologi, pengkajian teologi, dan profesional dalam pelayanan pengabdian masyarakat di tengah-tengah konteks dan tuntutan zaman yang berubah-ubah
Misi Program Studi Sarjana Teologi adalah:
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]