Program Studi Teknologi Pangan didirikan pada tahun 2015 berdasarkan SK Yayasan Nomor: 179/I/SK-LL/10/2015. Pendirian prodi Teknologi Pangan dilatarbelakangi dengan meningkatnya kebutuhan pangan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas pangan, sehingga mendorong berkembangnya industri pangan modern. Oleh karena itu, keberadaan sumber daya manusia yang kompeten di bidang Teknologi Pangan menjadi suatu keharusan. Ciri khas prodi Teknologi Pangan, Fakultas Teknobiologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yaitu bidang bioteknologi pangan. Program Studi Teknologi memiliki dosen pengajar berkualifikasi internasional, dan praktisi profesional dari industri pangan nasional maupun multinasional. Program Studi Teknologi Pangan memberikan ciri khas pengajaran (kuliah dan praktikum hands on) yang interaktif. Prodi Teknologi Pangan memiliki fasilitas laboratorium pangan yang modern untuk mendukung pengajaran dan penelitian. Laboratorium yang dimiliki prodi Teknologi Pangan terdiri dari satu laboratorium pengajaran dan empat laboratorium penelitian (Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan, dan Laboratorium Pangan Molekuler). Mahasiswa prodi Teknologi Pangan memiliki kesempatan magang penelitian baik di dalam dan luar negeri (Korea, Thailand, Jepang, dan Singapura), berpartisipasi aktif dalam ekstrakurikuler dan lomba sains/non sains yang dapat mendukung terciptanya atmosfer akademik yang dinamis bagi segenap civitas akademik. Program Studi Teknologi Pangan mempersiapkan dan menciptakan lulusan yang kreatif dan ulet dalam mengembangkan pangan yang sehat, enak, dan berkelanjutan, serta mampu menggunakan pemahaman teknologi pangan terkini untuk dapat berkontribusi secara adaptif dalam setiap perkembangan ketahanan dan keamanan pangan. Lulusan Teknologi Pangan dapat berkarir sebagai peneliti muda atau peneliti pemula; asisten manager; tenaga pengajar dan wirausaha pemula produk berbasis teknologi pangan.
Menjadi institusi pendidikan terkemuka dalam pengembangan teknologi pangan yang memiliki keunggulan akademik, dan profesionalisme di bidang bioteknologi pangan, melalui perpaduan antara ilmu pengetahuan, dan budaya Indonesia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, serta berpartisipasi dalam kemajuan iptek dunia.
1. Peneliti di bidang bioteknologi pangan
2. Akademisi di bidang bioteknologi pangan
3. Manajer perusahaan berbasis bioteknologi pangan
4. Wirausahawan produk berbasis bioteknologi pangan
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]