Program Studi Teknik Pertanian merupakan salah satu program studi di Fakultas Teknologi Pertanian yang berdiri pada tahun 1957. Program studi Teknik Pertanian terdiri dari 3 (tiga) kelompok bidang kajian (KBK), yaitu : Teknik Tanah dan Air, Manajemen Mesin Pertanian, dan Teknik Pascapanen. Dalam rangka mencapai visi program studi, maka program studi ini ditunjang oleh beberapa laboratorium, yaitu : Lab. Teknik Sumber Daya Lahan dan Air, Lab. Instrumentasi dan Kontrol, Lab. Produksi dan Manajemen Alsintan, Lab. Pengolohan Pangan dan Hasil Pertanian, Lab. Manajemen Pertanian dan Sistem Informasi.
Menjadi Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem Bereputasi di Tingkat ASEAN Tahun 2025
1. Menyelenggarakan Pendidikan Berkualitas Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) untuk Menghasilkan Lulusan yang Berpengetahuan dan Berkemampuan Profesional, Beretika dan Berjiwa Enterpreneur serta Mampu Menjadi Agen Perubahan maupun Bersaing di Pasar Global;
2. Melaksanakan Penelitian Dasar dan Terapan untuk Menghasilkan Teknologi Inovatif di Bidang Teknik Pertanian yang Menunjang Pembangunan Nasional dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Industri Pertanian Kedepan yang Bermanfaat untuk Masyarakat;
3. Melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Berperan Aktif dalam Pemecahan Masalah yang Dihadapi Masyarakat dalam Bidang Teknik Pertanian;
4. Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Organisasi yang Baik Serta Menjalin Jaringan Kerja Sama yang Produktif dan Berkelanjutan dengan Stakeholder Secara Nasional dan Internasional.
A. Kompetensi Utama Lulusan . Mampu menerapan keteknikan dalam bidang pertanian meliputi tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan penanganan limbah. . Menghayati etika keteknikan : bermoral dan loyal terhadap Negara dan bangsa. . Berjiwa kewirausahaan. . Menguasai prinsip desain alat dan mesin, system serta proses penyiapan lahan, budidaya, pengairan, panen dan pascapanen, pengolahan sekunder serta distribusi komoditas pertanian. . Memahami dasar manufacturing dan otomasi alat dan mesin pertanian, bangunan serta prasarana penunjang pertanian seperti jalan dan jaringan elektrifikasi. . Menguasai system pengendalian lingkungan dan proses untuk menghasilkan produk pertanian secara optimal. . Mampu melakukan desain dan manufacturing alat dan mesin, bangunan, system serta proses dalam teknik pertanian. . Mampu melakukan pengujian alat dan mesin pertanian. . Mampu merancang, melaksanakan, mengelola dan melakukan supervise untuk suatu proyek keteknikan pertanian. . Mampu menangani limbah pertanian . Bersikap professional sebagai sarjana teknik pertanian dalam menjalani kehidupan dan karir. . Mampu berkomunikasi, menangkap permasalahan dan merumuskan kebutuhan masyarakat pengguna (petani, pengrajin dan industri) untuk inovasi teknik pertanian B. Kompetensi Pendukung Lulusan . Komputerisasi dan otomasi. . Memiliki semangat korsa dengan rekan seprofesi. . Menguasai kaidah eksakta dan keteknikan. . Menguasai cara analisis, perumusan dan penyelesaian permasalahan dalam bidang teknik pertanian. . Mampu melakukan optimasi system dan proses dalam penanganan mekanisasi pertanian. . Mampu merancang system untuk mencapai quality assurance dari produk pertanian yang dihasilkan. . Mampu melakukan perawatan dan perbaikan alat dan mesin, bangunan dan system pertanian. . Mampu merancang tata letak pabrik dan bengkel pertanian. . Mampu melakukan analisis financial suatu proyek keteknikan pertanian. . Mampu memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelanjutan dan melestarikan lingkungan: tanah, air, energi, dan sumberdaya hayati. . Menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan mengenal tradisi pertanian daerah. . Mampu membangun jaringan kerja dengan rekan profesi pertanian dan teknik lainnya. C. KompetensiLainnya/PilihanLulusan . Mampu berbahasa internasional (khususnya bahasa inggris) secara pasif dan aktif. . Mampu berkomunikasi untuk menyampaikan gagasan dan inovasi teknologi dalam bidang teknik pertanian. . Mampu mengelola alat dan mesin, system bangunan serta proses dalam teknik pertanian.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]