Program Studi Teknik Mesin didirikan dengan Keputusan DIRJEN Pendidikan Tinggi No. 491/DIKTI/KEP/1996 tanggal 16 Oktober 1996 untuk jenjang S-1. Sejak dibukanya Program Studi, pengusulan untuk diakreditasi baru dilaksanakan tahun 2012 dan kemudian hasilnya dikeluarkan tanggal 31 Januari 2013 dengan Nomor SK BAN-PT 030/SK/BAN-PT/Ak-XV/S/1/2013 Peringkat C dan berakhir tanggal 31 Januari 2018. Tahun 2020 Program Studi Teknik Mesin kembali melakukan re-akreditasi dan memperoleh Peringkat B sesuai SK BAN-PT Nomor: 6317/SK/B22AN-PT/Akred/S/X/2020 tanggal 7 Oktober 2020 dan berakhir 7 Oktober 2025. Sesuai kurikulum yang telah tersusun, diarahkan pada tiga bidang keahlian yaitu:
Konversi Energi
Bidang keahlian ini mempelajari bagaimana mengkonversikan energi dari sumbernya menjadi energi yang berguna
Desain Sistem Mekanikal
Bidang keahlian ini mempelajari bagaimana cara mendesain suatu peralatan mesin berdasarkan konsep ilmu mekanikal
Manufaktur.
Bidang keahlian ini mempelajari bagaimana cara memproduksi benda ataupun bagian-bagian mesin ditinjau dari segi teknik, proses maupun manajamen
Sebelum mencapai gelar sarjana Teknik Mesin sesuai bidang keahlian di atas maka, mahasiswa harus menyelesaikan totol 147 SKS, yang terdiri dari Mata kuliah Umum 10 SKS, Mata Kuliah Dasar (Mata Kuliah Dasar Teknik 34 SKS dan Mata Kuliah Dasar Teknik Mesin 52 SKS), Mata Kuliah Keahlian Teknik Mesin (Mata Kuliah Keahlian Wajib 27 SKS, Mata Kuliah Keahlian Pilihan 12 SKS), Paraktek Kerja Lapangan/Magang 2 SKS, Kuliah Kerja Nyata 2 SKS, Proposal Skripsi 1 SKS dan Skripsi 6 SKS. Total SKS ini diselesaikan minimal 8 semester ( 4 tahun) dan maksimal 14 semester (7 tahun).
Program Studi Teknik Mesin memiliki 13 staf pengajar yang dirinci sebagai berikut: 11 orang bergelar Magister (S2), 2 orang bergelar Doktor (S3). Pembagian Dosen (Staf Pengajar) dilakukan sesuai bidang keahlian, hal ini dimaksudkan sebagai tim dalam proses mengajar, penelitian maupun pengabdian. Disamping itu juga dalam melakukan penelitian tertentu dapat dijalankan dengan mengolaborasi bidang keahlian. Pembagiannya adalah sebagai berikut:
Bidang Keahlian Konversi Energi
1. Nicolas Titahelu, ST., MT
2. Ir. Rikhardus Ufie, MT
3. Wulfilla Maxmilian Rumaherang, ST., MSc., Ph.D
4. Samy Junus Litiloly, S.Si. MT
5. Cendy Sophia Edwina Tupamahu, ST., MT
Bidang Keahlian Desain Sistim Meknikal
1. Ir. Antoni Simanjuntak, MT
2. Jonny Latuny, ST., M.Eng., Ph.D
3. Jandri Louhenapessy, ST., MT
4. Benjamin Golfin Tentua, ST., MT
5. Sefnath Josep Etwan Sarwuna, ST., MT
Bidang Keahlian Manufaktur
1. Ir. Willem Marthinus Eric Wattimena, MS.Eng
2. Arthur Yanny Leiwakabessy, ST., MT
3. Nasir Suruali, ST. MT
Menjadi program studi yang sanggup menjawab kebutuhan pengembangan sumberdaya manusia serta penguasaan ilmu dan teknologi di bidang Teknik Permesinan secara bermutu dan berkarakter, berorientasi kelautan-kepulauan dengan level akreditasi A pada tahun 2024.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]