PS S1 Teknik Kimia merupakan salah satu program studi di Universitas Brawijaya yang berdiri pada tahun 2011 yang mengedepankan konsep perancangan dengan memanfaatkan teknik-teknik dan proses berwawasan lingkungan dan berkelanjutan untuk mengubah sumber daya alam lokal menjadi produk unggulan. Lulusan PS S1 Teknik Kimia UB memiliki prospek kerja sebagai Insinyur Proses (Process Engineer), Penelitian dan Pengembangan (Research and Development), Pengendalian dan Penjaminan Kualitas (Quality Control and Assurance), Analis dan Konsultan (Analyst and Consultant), Wirausaha (Entrepreneur), dan Akademisi (Academics). Alumni PS S1 Teknik Kimia UB telah bekerja di berbagai perusahaan/institusi, diantaranya dalam bidang kimia, energi dan bahan bakar, makanan dan minuman, farmasi dan kosmetik, manufaktur, perancangan dan konstruksi.
Menjadi Program Studi Teknik Kimia yang unggul di Asia pada tahun 2030 di bidang rekayasa perminyakan dan energi serta rekayasa produk hayati yang berwawasan lingkungan melalui proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
1. Menyelenggarakan pendidikan S1 Teknik Kimia untuk menghasilkan lulusan yang berkemampuan akademik, ber-etika,berjiwa dan/atau berkemampuan entrepreneur sehingga mampu berperan aktif dalam pengembangan serta penguatan industri dan masyarakat ekonomi Indonesia yang berwawasan lingkungan.
2. Mengembangkan riset dalam bidang rekayasa perminyakan dan energi serta rekayasa produk hayati yang berwawasan lingkungan.
3. Mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi kimia serta pemberdayaan masyarakat.
Kompetensi utama:
a. Kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan matematika, sains dan teknik.
b. Kemampuan merancang dan menjalankan eksperimen serta menganalisis dan menginterpretasikan data.
c. Kemampuan merancang suatu sistem, komponen, atau proses untuk memenuhi suatu kebutuhan.
d. Kemampuan berperan serta pada suatu tim yang bersifat multi-disiplin.
e. Kemampuan mengidentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan masalah-masalah teknik.
f. Pemahaman tanggung jawab profesional dan etika.Kemampuan berkomunikasi secara efektif.
g. Cakupan pengetahuan cukup luas untuk dapat memahami pengaruh tindakan teknis yang diambilnya terhadap masyarakat dan dunia global
h. Kesadaran akan pentingnya belajar seumur hidup dan kemampuan menjalankannya.
i. Pengetahuan tentang isu-isu kontemporer.
j. Kemampuan memanfaatkan teknik-teknik, keahlian-keahlian, dan peralatan teknik modern yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas-tugas profesionalnya.
Kompetensi pendukung:
a. Kemampuan menerapkan teori keilmuan dasar dan terapannya yang digunakan untuk pembelajaran Teknik Kimia
b. Kemampuan memahami bidang ilmu sosial dasar untuk mendukung pembentukan karakter profesional.
c. Kemampuan menerapkan prinsip dasar dan terapan bidang pengembangan proses teknik kimia.
d. Kemampuan melakukan telaah publikasi ilmiah yang berkaitan dengan bidang keteknikan.
e. Kemampuan melaksanakan penelitian sebagai penerapan metode ilmiah dan sikap ilmuwan serta mampu mengkomunikasikan dan mempertanggungjawabkan hasil penelitian sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi lainnya:
a. Kemampuan menerapkan prinsip dasar dan terapan bidang proses dan teknologi kimia di bidang rekayasa produk hayati, rekayasa lingkungan dan rekayasa perminyakan dan energi.
b. Kemampuan memahami perkembangan proses dari aspek sosial, ekonomi dan hukum.
c. Kemampuan melakukan belajar berkelompok untuk menyelesaikan problem yang relevan dan nyata dalam praktek teknik kimia.
d. Kemampuan memahami prinsip dasar ilmu dan teknologi kimia khusus yang relevan dengan pengembangan proses terbaru di bidang Rekayasa produk Hayati, Rekayasa Lingkungan dan Rekayasa Perminyakan dan energi.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]