Program Studi Sarjana Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) diresmikan pada tanggal 6 Juli 2012 berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nomor:234/E/O/2012 dan dikelompokkan dalam Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) bersama dengan Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, Arsitektur, Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Geomatika, Desain Produk, dan Desain Interior. Program Studi Sarjana Teknik Geofisika ITS adalah program pendidikan S1 yang dirancang untuk menghasilkan sarjana di bidang ilmu dan teknologi (rekayasa) geofisika yang unggul dengan semangat juang pantang menyerah dan survive di sepanjang zaman, memiliki jaringan sosial yang kuat, menjadi problem solver terhadap permasalahan kebumian yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) bangsa Indonesia dan perkembangan global sesuai dengan visi dan misi ITS. ITS mulai bertransformasi sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) sesuai dengan PP No 54 Tahun 2015 dan pembenahan Sistem Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) dilakukan ITS dalam rangka mengimplementasikan ITS PTNBH.
Dinamisasi dalam level nasional mempengaruhi tata struktur organisasi di perguruan tinggi termasuk perubahan struktur pimpinan hingga fakultas di lingkungan ITS. Surat Keputusan Rektor No.25 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Fakultas di Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) selanjutnya memutuskan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Geofisika bergabung di bawah koordinasi Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian (FT-SPK) hingga sekarang. Pasal 4 menyatakan bahwa di dalam departemen terdapat program studi yang bertugas menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dalam satu jenjang pendidikan dalam hal aturan ITS bahwa Kepala Departemen merangkap sebagai Kepala Program Studi Sarjana (S1). Sistem penjaminan mutu internal program studi terdiri atas sekretaris departemen dan ketua Rumpun Mata Kuliah (RMK) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Rektor ITS No.15 Tahun 2017 tentang Tata Kerja Penjaminan Mutu di Lingkungan ITS di ayat 7 dan 8. Rumpun Mata Kuliah (RMK) dalam hal ini adalah laboratorium yang terdapat di Departemen Teknik Geofisika sehingga ada tiga Rumpun Mata Kuliah sesuai jumlah laboratorium yaitu RMK Geofisika Teknik dan Lingkungan, RMK Geofisika Eksplorasi, dan RMK Petrofisika.
Menjadi pusat pendidikan tinggi berbasis riset bereputasi internasional dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kebumian, terutama untuk menunjang industri bidang energi dan sumber daya alam serta rekayasa kelautan, pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan.
Untuk mengemban perwujudan visi tersebut, maka misi Departemen Teknik Geofisika adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis riset yang bereputasi internasional, akuntabel dan responsible di bidang kebumian, melalui kerjasama dengan lembaga/ instansi pemerintah dan swasta, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
2. Secara aktif, menerapkan dan menyebar luaskan terhadap keseluruhan metode, hasil karya inovatif dan semua sumber daya yang dimiliki dalam pemanfaatan hasil-hasil riset teknologi untuk penyelesaian permasalahan energi dan sumber daya mineral, infrastruktur demi peningkatan kualitas lingkungan hidup masyarakat secara berkelanjutan.
3. Menumbuhkembangkan nilai etika, moral, sikap dan karakter technopreneurial berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi pada sivitas akademika.
4. Mengelola semua sumber daya organisasi yang dimilikinya dengan memperhatikan prinsip-prinsip tata pamong yang baik (transparan, akuntabel, responsible, mandiri, dan berkeadilan
1. Individu yang mampu berfikir kritis dan dan inovatif melalui pendekatan kerja kelompok (team work) dan komunikasi aktif.
2. Individu yang mampu berkontribusi aktif, sebagai problem solver yang tangguh terhadap permasalahan eksplorasi dan eksploitasi kebumian, berbasis penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi kebumian dengan mengedepankan etika profesi dan prinsip berkelanjutan.
3. Individu yang mampu melaksanakan dan mengembangkan entrepreneurship dalam trans-disiplin atau trans-profesi dengan mempertimbangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kebumian.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]