Studi agama-agama menjadi penting mengingat dalam kehidupan modern bahkan post modern saat ini agama tidak pernah kehilangan peran vitalnya dalam kehidupan manusia. Agama ikut menjadi pendorong gerak maju peradaban manusia seperti yang digambarkan Max Weber tentang asal usul spirit kapitalisme, dan Tawney tentang relasi agama dengan terbitnya kapitalisme dunia. Studi agama-agama dimaksudkan sebagai pertemuan antar disiplin ilmu dan mendorong tidak saja pembahasan tentang kepercayaan agama-agama, tapi juga prilaku para pemeluknya, dan eksistensi agama sebagai suatu institusi sosial dulu, sekarang dan akan datang serta di berbagai belahan bumi.
Para pengkaji studi agama, melalui ilmu ini diharapkan dapat melakukan perbandingan, melihat persamaan dan perbedaan antar agama, baik ajaran maupun prilaku pemeluknya. Berbeda dengan ilmu Teologi, yang mengkaji asal muasal kekuatan di luar manusia (supernatural forces), Studi agama-agama menyingkap prilaku keagamaan dan kepercayaan. Awalnya studi ini memang dari sudut pandang orang yang tidak memeluk suatu agama tertentu. Subjek pengkaji agama kemudian berkembang tidak hanya oleh pengkaji nir agama, akan tetapi juga oleh seorang Muslim atau pemeluk agama lainnya terhadap berbagai agama yang ada, baik agama sendiri maupun agama orang lain.
Visi Program Studi: Menjadi Pusat Studi Agama-Agama Rujukan di Sumatera 2030
Misi Program Studi
a. Melahirkan cendikiawan Islam yang membawa misi mediator ummat beragama, melakukan pengembangan keilmuan dan harmoni sosial.
b. Meningkatkan upaya integrasi ilmu agama dengan studi-studi sosial dan sains modern.
c. Mencetak alumni yang menguasai Ilmu Perbandingan Agama-Agama berbasis penguasaan teknologi informasi.
d. Menciptakan agamawan yang professional, ramah dalam memberikan informasi keagamaan yang solutif dan kontekstual.
PROFIL LULUSAN PRODI STUDI AGAMA_AGAMA
1. Pemikir Relasi
Agama-agama Sarjana studi agama-agama dan kerukunan antar umat beragama yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mendalam yang menjalankan peran sebagai pemikir relasi agama-agama dan mampu mendialogkan Islam dengan agama-agama lain, dan mendialogkan agama dengan perkembangan global dan IPTEKS dalam kehidupan umat beragama pada masyarakat multi agama dan multicultural serta mampu melaksanakan tugas berlandaskan ajaran dan etika keislaman, keilmuan dan keahlian;
2. Analis Masalah
Relasi Agama-agama Sarjana studi agama-agama dan kerukunan antar umat beragama yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mendalam yang menjalankan peran sebagai analis relasi agama-agama dan mampu mendialogkan Islam dengan agama-agama lain, dan mendialogkan agama dengan perkembangan global dan IPTEKS dalam kehidupan umat beragama pada masyarakat multi agama dan multicultural serta mampu melaksanakan tugas berlandaskan ajaran dan etika keislaman, keilmuan dan keahlian;
3. Peneliti
Agama-agama dan
Sosial Keagamaan Sarjana studi agama-agama dan kerukunan antar umat beragama yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mendalam yang menjalankan peran sebagai asisten peneliti relasi agama-agama dan mampu mendialogkan Islam dengan agama-agama lain, dan mendialogkan agama dengan perkembangan global dan IPTEKS dalam kehidupan umat beragama pada masyarakat multi agama dan multicultural serta mampu melaksanakan tugas berlandaskan ajaran dan etika keislaman, keilmuan dan keahlian.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]