Program studi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi didirikan pada tanggal 25 Mei 2000 bersamaan dengan didirikannya Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam yang mengacu pada pada Keppres No. 18/1985. Tekad untuk memiliki Prodi Sejarah Peradaban Islam di Fakultas Adab Sastra dan Kebudayaan Islam tidak terlepas dari gagasan seorang tokoh pendiri dan guru besar sejarah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Prof. Dr. H. Adrianus Chatib, SS., M. Hum yang ketika itu menjabat sebagai Dekan pertama.
Seluruh upaya untuk mendirikan Prodi Sejarah Peradaban Islam yang nota bene embrio lahirnya Fakultas Adab Sastra dan kebudayaan Islam sesungguhnya bertolak dari pemikiran dasar bahwa kebudayaan nasional merupakan khasanah intelektual yang perlu dilestarikan dan dikembangkan agar jati diri bangsa terjaga. Selain itu, ilmu-ilmu sejarah dan budaya merupakan bidang kajian yang terkait erat dengan transformasi dan aplikasi ilmu pengetahuan. Prodi Sejarah Peradaban Islam diharapkan menjadi salah satu pusat pengembangan kebudayaan nasional di Indonesia pada umumnya serta pusat kajian kebudayaan melayu Jambi khususnya.
Menjadi Program Studi unggul di bidang sejarah dan budaya Islam melayu yang kompetitif dengan semangat moderasi dan entrepreneurship islam tahun 2030
1. Menyediakan akses perkuliahan bermutu yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang sejarah dan budaya Islam melayu
2. Melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang sejarah dan budaya Islam melayu yang inovatif dan unggul, dengan pendekatan trans-integrasi keilmuan
3. Mengembangkan mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas jaringan kerjasama di bidang sejarah dan budaya Islam melayu
1. Mampu membedakan sejarah dan kebudayaan sebagai ilmu dengan sejarah dan kebudayaan sebagai pengetahuan untuk dapat berperan sebagai ilmuan yang menguasai kerangka keilmuannya
2. Mengusai konsep-konsep teoritis ilmu sejarah dalam konteks akademik, baik aspek metode maupun aspek pendekatan, untuk dapat berperan sebagai pengkaji masalah-masalah kesejarahan dan kebudayaan;
3. Memiliki wawasan yang luas tentang sejarah Islam Indonesia dan dunia dalam konteks akademis dan pekerjaan
4. Mengusai aspek substansi kesejarahan dan kebudayaan, untuk dapat berperan sebagai corong pemerhati masalah-masalah kesejarahan dan kebudayaan
5. Menguasai konsep teoritis ilmu-ilmu sosial sebagai ilmu bantu sejarah dan kebudayaan, untuk dapat berperan sebagai analis sejarah dan kebudayaan
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]