Departemen Sastra Daerah, yang pada awalnya diberi nama Jurusan Bahasa Daerah, resmi dibuka pada tahun 1979. Baru kemudian pada tanggal 2 November 1984 terbit SK
pendirian program studi, yaitu Nomor 131/DIKTI/KEP/1984, pejabat penanda tangan ialah Drs.
R.A. Soekemi, APT. Pada tanggal 7 Juli 1985, Jurusan Sastra Daerah mempunyai dua Program Studi, yaitu Program Studi Bahasa dan Sastra Batak dan Program Studi Bahasa dan Sastra Melayu. Dengan demikian, Program Studi Bahasa dan Sastra Batak merupakan salah satu
program studi yang berada di bawah naungan Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya USU. Kemudian, berdasarkan hasil evaluasi akademik dan administratif yang
dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) DIKTI, izin penyelenggaraan tersebut diperpanjang berdasarkan surat Ditjen DIKTI Depdiknas Nomor 208/Dikti/Kep/1996
tanggal 11 Juli 1996, dan kemudian izin penyelenggaraan Nomor 80/Dikti/Kep/2007 tanggal 2 April 2007.
Pada tahun 2026, Program Studi Sastra Batak Fakultas iLmu Budaya Universitas Sumatera Utara menjadi pusat pengkajian Budaya Batak yang unggul di Indonesia dan dapat mengujudkan internasionalisasi.
a) Menyelenggarakan pendidikan di bidang ilmu bahasa, sastra, dan budaya Batak (Toba, Karo,
Angkola/Mandailing, Simalungun, Pakpak/Dairi);
b) Menjadi pusat sumber daya manusia yang handal dan terpercaya dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat di bidang bahasa, sastra, dan budaya Batak (Toba, Karo, Angkola/Mandailing, Simalungun, Pakpak/Dairi);
c) Melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat;
d) Melaksanakan penelitian dan pengabdian yang difokuskan kepada bidang bahasa, sastra, dan budaya Batak dan hasilnya akan dijadikan dokumen dan sumber data tertulis bagi para peneliti dan pembelajar bahasa, sastra, dan budaya Batak (Toba, Karo, Angkola/Mandailing, Simalungun, dan Pakpak/Dairi); dan
e) Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan wirausahawan yang mampu mengembangkan Bahasa, sastra dan budaya batak.
f) Menjadikan program studi Sastra Batak ini menjadi program studi yang diminati oleh masyarakat, terutama generasi muda, karena program studi ini merupakan satu-satunya program studi yang ada di Indonesia.
Mampu menerapkan pemikiran logis, sistematis dan inovatif dalam konteks pengembangan bidang Bahasa, Sastra dan Budaya Batak sesuai kebutuhan pasar dan bidang keahlian.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]