Program Studi Rekayasa Kehutanan - S1

Tentang Rekayasa Kehutanan S1 - Institut Teknologi Bandung

Hutan merupakan sumber daya hayati penting bagi Indonesia mengingat perannya dalam menyediakan berbagai produk hutan, baik kayu maupun non-kayu, serta jasa lingkungan. Kawasan hutan membentuk lebih dari 70% luas daratan Indonesia dan mencapai lebih dari 130 juta hektar.Kelestarian hutan Indonesia saat ini terancam oleh tingginya laju deforestasi dan degradasi lahan. Pembangunan kehutanan Jawa Barat, merupakan bagian dari pembangunan nasional. Luas hutan di Jawa Barat hanya tertinggal 19% dari 21,3%. Diharapkan pada masa yang akan datang, luasan hutan di Jawa Barat dapat ditingkatkan melalui program-program rehabilitasi yang telah dan akan direncanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk mendukung program-program tersebut diperlukan sumber daya manusia, terutama yang berasal dari daerah Jawa Barat salah satunya melalui pendidikan di Program Studi Rekayasa Kehutanan.

Visi Program Studi

Menjadi program studi unggul dalam membangun hutan tropika berkelanjutan.

Misi Program Studi

Mengembangkan pendidikan dan penelitian di bidang kehutanan dengan mengintegrasikan sains dan rekayasa untuk menjaga kelestarian hutan, memanipulasi hutan untuk membangun hutan-hutan baru yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan berkelanjutan.

Kompetensi Dasar Program Studi

Kompetensi yang diharapkan pada seorang lulusan program studi Rekayasa Kehutanan adalah: Menguasai dan mampu mengaplikasikan ilmu dasar dan rekayasa yang dibutuhkan untuk menganalisis dan menangani permasalahan di bidang kehutanan Mampu menggunakan pendekatan dan perangkat yang diperlukan untuk praktek rekayasa kehutanan. Mampu merancang dan mengelola suatu ekosistem hutan Mampu berkomunikasi secara lisan, tulisan dan visual secara efektif Mampu bekerja secara mandiri maupun dalam kelompok Memiliki sikap profesional dan beretika dalam bekerja Memiliki komitmen untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan melalui kesadaran pendidikan sepanjang hayat Memahami dampak dari penanganan masalah rekayasa kehutanan dalam konteks global, ekonomi, lingkungan dan sosial