Tentang Pendidikan Sejarah S1 - Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Sejarah berdiri pada tanggal 1 Mei 1967, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor IKIP Malang Nomor BHR 732/1967, tertanggal 1 Mei 1967. SK ini secara substantif tidak berkaitan dengan pendirian Program Studi Pendidikan Sejarah, melainkan tentang pengangkatan Drs. Ketut Pugeh sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah. Walaupun demikian, SK ini bisa dipakai sebagai dasar bagi pendirian Program Studi Pendidikan Sejarah, karena berdasarkan SK tersebut, Program Studi Pendidikan Sejarah telah bisa beroperasi sebagai suatu lembaga. Keterlibatan IKIP Malang dalam pengeluaran SK tersebut tidak bisa dilepaskan dari perguruan tinggi induk yang menaunginya, yakni IKIP Malang (IKIP Malang Mei 1967 dan IKIP Malang Cabang Singaraja tahun 1964). Bahkan yang tidak kalah pentingnya, kedudukan Program Studi Pendidikan Sejarah semakin kokoh, sebagaimana tercermin pada SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2896/KT/I/SP/68, Tanggal 28 Oktober 1968 mengakui maupun menetapkan Drs. Ketut Pugeh sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah, IKIP Malang Cabang Singaraja, di Singaraja. Pada tahun 1982 jurusan-jurusan yang ada di lingkungan IKIP Malang Cabang Singaraja di Singaraja, bergabung dengan Universitas Udayana di Denpasar. Penggabungan ini dimaksudkan untuk memudahkan pengembangan maupun koordinasi dalam konteks peningkatan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Jurusan-jurusan yang ada di lingkungan IKIP Malang Cabang Singaraja, membentuk sebuah Fakultas, yakni FKIP. Walaupun digabungkan dengan Universitas Udayana, namun FKIP (Pendidikan Sejarah termasuk di dalamnya) tetap berada di kota Singaraja. Dalam perkembangan selanjutnya, FKIP memisahkan diri menjadi dua fakultas, yakni FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan) dan FKg (Fakultas Keguruan). Dalam konteks ini Jurusan Pendidikan Sejarah bergabung dengan FKg. Bahkan yang tidak kalah pentingnya, Jurusan Pendidikan Sejarah diberikan label baru, yakni Jurusan Pendidikan Sejarah/Antropologi. Pemberian tambahan label Antropologi tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pasar, yakni di SMA ada mata pelajaran Antroplogi, tetapi juga memperkuat basis keilmuan kesejarahan. Perjalanan selanjutnya adalah, melalui SK Presiden No. 8 Tahun 1993, FIP dan FKg berpisah dari Universitas Udayana, membentuk sekolah tinggi, yakni STKIP. STKIP terdiri dari beberapa jurusan, salah satu diantaranya adalah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Jurusan Pendidikan IPS). Pada tahun 2001 STKIP Negeri Singaraja ditingkatkan statusnya menjadi IKIP Negeri Singaraja, yang terdiri atas beberapa fakultas dan satu di antaranya adalah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS). Pada tahun 2014 FIS mengalami pemekaran dengan adanya kewanangan wider mandate, di mana FIS membuka jurusan nonkependidikan dan jurusan kependidikan baru, salah satunya S1 Ilmu Hukum. Dengan perluasan itu, Fakultas Ilmu Sosial berubah menjadi Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHIS). Jurusan Pendidikan Sejarah juga mengalami pengembangan, yakni dengan mengembangkan jurusan baru, yakni Jurusan Pendidikan Sosiologi dan Program Diploma 3 Perpustakaan. Dibukanya jurusan ini adalah sebagai pengembangan MKKA Sosiologi/Antropologi dan MKK Kearsipan. Dibukanya kedua jurusan ini didasarkan pada studi kelayakan, di mana kebutuhan guru sosiologi dengan kewenangan akademik S1 Pendidikan Sosiologi belum ada, dan sangat dibutuhkan. Demikian pula dibukanya Program D3 Perpustakaan didasarkan pada studi kelayakan, dimana tenaga pustakawan sangat dibutuhkan, sehubungan dengan adanya aturan bahwa di setiap institusi wajib memiliki perpustakaan, sehingga tenaga pustakawan sangat dibutuhkan. Dengan adanya Jurusan Pendidikan Sosiologi, maka kewenangan alternatif sebagai guru sosiologi sudah tidak ada, begitu juga dengan kewenangan Kearsipan. Meski demikian, beberapa mata kuliah Sosiologi/Antropologi tetap dipertahankan sebagai Mata Kuliah Pilihan. Pencantumannya dimaksudkan sebagai ilmu bantu yang memperkuat kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan pemahaman sejarah kritis.
Visi Program Studi
Menjadi program studi unggul dalam bidang pendidikansejarah di wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur berdasarkan falsafah Tri Hita Karana pada Tahun 2028 Misi Program Studi
Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi untukmenghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam bidangPendidikan Sejarah dan berkontribusi pada daya saing bangsa.Perumusan misi Program Studi Pendidikan Sejarahtersebut secara rinci dijabarkan sebagai berikut:
- Menyelenggarakanpendidikan danpembelajaran yang bermartabat untuk menghasilkan sumber daya manusia yangberkualitas,kompetitif berdaya saing tinggi, dan berkarakter.
- Menyelenggarakanpenelitian yang kompetitif dan inovatif dalam bidang pendidikansejarah untuk pengembangan dan penerapan ilmupengetahuan dan teknologi.
- Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang kompetitif, inovatif danakomodatif dalam bidang pendidikan sejarah.
- Menyelenggarakankerjasamadankemitraan dengan berbagai pihak dalam lingkup nasional dan regional.
Kompetensi Dasar Program Studi
Kompetensi JurusanPendidikan Sejarah adalah:
- Pendidik (Guru)SejarahJenjangSekolahMenengah: SMA/MA, SMK dan sederajat.
- PenelitiBidangPendidikandanPembelajaranSejarahPramuwisata Bidang Pariwisata Sejarah dan Budaya