Prodi Pendidikan Matematika berdiri pada tahun akademik 1981/ 1982 dengan status terdaftar berdasarkan SK Mendikbud Nomor: 0429/0/1983, tanggal 7 oktober 1983, dengan kurikulum yang di pakai adalah kurikulum berbasis tujuan, Tahun 1994 sampai dengan tahun 2003 Prodi Pendidikan Matematika menggunakan Kurikulum Nasional atau sering disebut dengan Kurikulum Berbasis Isi (KBI) berdasarkan Kepmen No. 056/U/1994. Pada KBI tersebut terdapat tiga kelompok mata kuliah, yaitu kelompok Mata Kuliah Umum (MKU), kelompok Mata Kuliah Dasar Kejuruan (MKDK), kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK). Tahun 2004 sampai dengan tahun 2014 Prodi Pendidikan Matematika menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berdasarkan Kepmen No. 232/U/2000 dan No.045/U/2002 yang terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum instruksional. Pada KBK terdapat lima kelompok mata kuliah, yaitu: kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), kelompok Mata Kuliah Keilmuan Dan Keterampilan (MKK), kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), kelompok Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB), dan kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat. Tahun 2015 Prodi Pendidikan Matematika menggunakan kurikulum pendidikan tinggi (KPT) berdasarkan UU No. 12 tahun 2012, Perpres No. 08 tahun 2012 tentang KKNI, Permendikbud No. 73 tahun 2014, dan Permendikbud No. 49 tahun 2014 tentang SNPT. KPT berorientasi pada kesetaraan mutu atau Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Secara umum langkah-langkah yang ditempuh Prodi Pendidikan Matematika dalam menyusun Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) adalah sebagai berikut:
a) merumuskan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), yang meliputi tahapan: analisis pada visi, misi, tujuan, serta sasaran Prodi , penetapan profil lulusan berdasarkan kebutuhan pasar kerja (market labour), penetapan kemampuan yang diturunkan dari profil, dan merumuskan capaian pembelajaran lulusan;
b) pembentukan mata kuliah yang meliputi tahapan: pemilihan bahan kajian dan materi pembelajaran, penetapan mata kuliah berdasarkan evaluasi kurikulum yang sedang berjalan, CPL serta bahan kajian, dan penenetapan besarnya SKS mata kuliah;
c) penyusunan mata kuliah dalam struktur kurikulum, dan menyusun perencanaan pembelajaran. Capaian Pembelajaran (CP) dalam kurikulum Prodi Pendidikan Matematika mengacu pada empat ranah sesuai dengan penjabaran empat unsur dari KKNI, yaitu:
1) sikap dan tata nilai (tercantum dalam lampiran SNPT),
2) kemampuan kerja umum (ditetapkan dalam SNPT), keterampilan kerja khusus (diusulkan forum Prodi), dan penguasaan pengetahuan (ditetapkan menteri atas usul forum Prodi sesuai rumpun ilmu).Sebelum menjabarkan tentang kompetensi Prodi Pendidikan Matematika, terlebih dahulu dijabarkan tentang profil lulusan Prodi Pendidikan Matematika IKIP Saraswati. Profil lulusan Prodi Pendidikan Matematika disusun berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu: disusun berdasarkan hasil jajak alumni (treacer study), penyusunannya melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders), merujuk pada KKNI, memasukkan keunggulan daerah, dan memperhatikan perkembangan di masyarakat.
Adapun profil Prodi Pendidikan Matematika IKIP Saraswati adalah sebagai berikut.
1) Pendidik Pemula Matematika Bidang kerja ini dapat ditekuni oleh lulusan yang ingin membangun karier sebagai pendidik/guru pemula matematika jenjang pendidikan menengah (SMA/MA/SMK dan SMP/MTs) dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
2) Peneliti Pemula Bidang Pendidikan Matematika dan Matematika
Bidang kerja ini bisa dipilih oleh lulusan yang ingin membangun karier sebagai peneliti pemula yang mampu melakukan riset atau penelitian bidang pendidikan matematika maupun yang sifatnya terapan, serta mempublikasikan hasilnya dalam forum ilmiah dan jurnal ilmiah.
3) Entrepreneur dalam Bidang Matematika
Bisnis pendidikan saat ini lagi trend dan akan terus menjadi trend karena mendapatkan pendidikan terbaik sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Bidang kerja ini bisa dipilih oleh lulusan yang ingin membangun bisnis di bidang pendidikan seperti bimbingan belajar dengan mendirikan bimbel, dan lain sebagainya.
5) Studi Lanjut ke Jenjang yang Lebih Tinggi
Selain menjadi pendidik di tingkat sekolah menengah, lulusan Prodi Pendidikan Matematika juga memiliki kesempatan untuk menjadi seorang pendidik di level pendidikan tinggi atau menjadi seorang dosen. Untuk menjadi seorang dosen, lulusan dituntut untuk melanjutkan kuliah lagi minimal satu level, yaitu pascasarjana atau tingkat S2. Agar menghasilkan lulusan sesuai dengan profil seperti di atas, standar kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan Prodi pendidikan Matematika terdiri atas (1) kompetensi utama, (2) kompetensi pendukung, dan (3) kompetensi lainnya. Merujuk pada SN-DIKTI terkait dengan pengertian "standar kompetensi lulusan yang tertera pada pasal 5 ayat (1) Permenristek dikti No. 44 Tahun 2015 yang menyatakan bahwa :Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan. Kompetensi lulusan pada ranah sikap diartikan sebagai perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual, personal, maupun sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. Sedangkan keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. Keterampilan ini terdiri atas dua bagian, yaitu keterampilan umum dan keterampilan khusus. Dengan demikian kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya masing-masing mencakup empat aspek, yaitu: (1) Aspek sikap (2) Aspek keterampilan umum (3) Aspek keterampilan khusus (4) Aspek penguasaan pengetahuan
Terwujudnya Prodi Pendidikan Matematika yang Unggul dan Mampu Menghasilkan Sarjana Pendidikan Matematika yang Profesional, Kompetitif dan Berkarakter
Misi merupakan penjabaran tentang rumusan tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan rancangan tindakan dalam mencapai visi yang telah ditetapkan oleh Prodi. Misi ini menjadi penciri Prodi Pendidikan Matematika. Berdasarkan visi tersebut di atas, misi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
Sesuai dengan Visi dan Misi tersebut di atas maka lulusan jurusan Pendidikan Matematika diharapkan memiliki kompetensi sebagai berikut :
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]