Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Undana jenjang S1 dibuka pada tahun 1993 brdasarkan Surat Keputusan Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan nomor: 293/DIKTI/Kep/1993 tanggal 10 Mei 1993. Pembukaan program studi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan guru kimia di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang waktu itu dirasakan sangat mendesak karena banyak sekolah yang tidak memiliki guru kimia.
Dalam struktur kelembagaan, awalnya program studi ini bernaung di bawah Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Jurusan PMIPA) sampai akhir tahun 2017. Pada tahun-tahun awal dibukanya program studi ini, banyak kendala yang dihadapi, terutama kurangnya tenaga pengajar (dosen). Untuk mengatasi kekurangan tersebut maka selain membuka penerimaan dosen baru sebagai dosen tetap (PNS), pimpinan universitas dan fakultas menerima tenaga dosen tidak tetap (dosen luar biasa) yang waktu itu diisi oleh beberapa dosen dari perguruan tinggi swasta yang ada di Kota Kupang, utamanya dari Universitas Widya Mandira (Unwira). Beberapa dosen dari fakultas lain dalam lingkungan undana sendiri, misalnya Fakultas Pertanian ditugaskan untuk membantu di Program Studi Pendidikan Kimia. Selain itu, melalui Program Basic Science yang merupakan kerjasama Pemerintah Australia dan Indonesia yang melibatkan tiga Perguruan Tinggi di Indonesia Timur (Universitas Nusa Cendana, Kupang; Universtas Udayana, Bali; Universitas Mataram, Mataram) beberapa kali mendatangkan dosen tamu dari Universitas Gadjah Mada (UGM) secara bergantian untuk mengajar di Program Studi Pendidikan Kimia sehingga semua perkuliahan dapat berjalan dengan baik. Melalui program Basic Science juga, berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas dosen dan tenaga laboratorium dilaksanakan secara bergantian di tiga perguruan tinggi yang terlibat dengan mendatangkan tenaga ahli dari Indonesia maupun dari Australia. Peralatan laboratorium dan bahan-bahan kimia banyak yang diadakan melalui program tersebut.
Pada tahun 2000, terjadi pembentukan UPT MIPA (bakal FMIPA kemudian FST), beberapa dosen di Program Studi Pendidikan Kimia dialihkan ke unit atau fakultas tersebut sehingga terjadi lagi kekurangan tenaga dosen tetap. Namun demikian, kekurangan ini bisa diatasi dengan kebijakan bahwa dosen-dosen yang sudah dipindahkan harus tetap membantu mengajar pada Program Studi Pendidikan Kimia. Dengan demikian maka dari aspek akademik dan pembelajaran, kualitas program studi tetap terjamin.
Sejak dimulainya sistem akreditasi bagi perguruan tinggi pada sekitar tahun 2000, awalnya Program Studi Pendidikan Kimia memperoleh akreditasi C, kemudian pada tahun 2004 memperoleh akreditasi B sampai tahun 2010. Antara tahun 2010 sampai dengan 2014, akreditasi turun kembali ke C dan tahun 2015 sampai saat ini nilai akreditasinya kembali ke nilai B. Akreditasi pada tahun 2019 memperoleh nilai 349 dengan peringkat akreditasi B, masa akreditasi 5 (lima) tahun dari tanggal 12 Juni 2019 s.d. 12 Juni 2024 dengan No. SK 1935/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2019.
Sejak dibuka, Program Studi Kimia telah menghasilkan lulusan tidak kurang dari 700 orang Sarjana Pendidikan Kimia dan sebagaian besar sudah mengabdi menjadi tenaga guru yang tersebar di seluruh pelosok Nusa Tenggara Timur dan beberapa di antaranya tersebar sampai ke luar propinsi NTT.
Menjadi program studi yang unggul dalam pengembangan pembelajaran sains kimia untuk menghasilkan calon guru kimia yang berkarakter dan kompeten serta berorientasi global pada tahun 2025.
Misi program Studi Pendidikan Kimia adalah :
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]