Program Stusi Pendidikan Geografi secara operasional berdiri pada (tahun 1986) berdasarkan SK pendirian dengan nomor SK 0637/1986 tanggal 15 Februari 1986, ditandatangani oleh Bambang Triantoro (Sekjen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Latar belakang pendirian program studi ini didasarkan pada kebutuhan guru geografi di sekolah menengah (SMA/MA/SMK) pada waktu itu masih dirasakan kurang. Hal ini disebabkan perguruan tinggi, khususnya Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) yang ada di Jawa Barat hanya empat, sedangkan jumlah sekolah relatif banyak yang membutuhan lulusan pendidikan geografi untuk menjadi guru yang mengajar matapelajaran geografi atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Karena ada kekurangan sarjana pendidikan geografi tersebut, maka di banyak sekolah yang mengajar matapelajaran geografi/IPS dipegang oleh guru yang bukan lulusan pendidikan geografi. Dampaknya adalah kualitas pembelajaran geografi relatif rendah dan capaian pembelajaran geografi pun rendah. Program studi Pendidikan Geografi berdiri atas gagasan dan upaya kerja keras yang dilakukan oleh Prof. Dr. HM. Ahman Sya, M.Pd., dengan bekerja sama dengan Jurusan Pendidikan Geografi IKIP (sekarang; UPI) Bandung sebagai induk semang yang memberikan bantuan terutama tenaga pengajar (dosen pengampu).
Program Studi Pendidikan Geografi sebagai LPTK merupakan bagian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Siliwangi Tasikmalaya di bawah naungan Yayasan Universitas Siliwangi yang berkedudukan di Bandung. Dosen pengampu sebagai Pembina dan penanggung jawab matakuliah sebagian besar dari IKIP (sekarang; UPI) Bandung dibantu oleh dosen-dosen setempat (sebagai asisten), baik dosen PNS (dosen Kopertis Wilayah IV yang dipekerjakan di Universitas Siliwangi Tasikmalaya) maupun dosen yayasan. Kegiatan asistensi ini dilakukan sebagai upaya pengkaderan agar nantinya dapat mandiri.
Selain itu, agar terjadi link and match antara lulusan dengan dunia kerja serta menutupi kekurangan tenaga pengajar, dilakukan pula rekruitmen guru geografi SMA sebagai dosen luar biasa (dosen LB). Sejalan dengan katentuan bahwa dosen harus memiliki jabatan fungsional, maka secara bertahap dosen LB ini ditiadakan. Selanjutnya, sejak program studi Pendidikan Geografi memperoleh status terakreditasi maka tenaga pengajar/dosen sudah mandiri dan tidak tergantung pada perguruan tinggi lain.
Sejak tanggal 2 April 2014, sejalan dengan perubahan (alih) status Universitas Siliwangi Tasikmalaya dari perguruan tinggi swasta (PTS) yang dikelola oleh Yayasan Universitas Siliwangi menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) yang dikelola oleh Kementerian RistekDikti, maka Program Studi Pendidikan Geografi pun beralih status menjadi LPTK negeri.
Menghasilkan Lulusan Yang Unggul, Berdaya Saing Tinggi, berjiwa kewirausahaan dan berwawasan kebangsaan pada Bidang Pendidikan Geografi Tingkat Nasional Tahun 2022.
Profil
Kompetensi
Deskripsi Profil
A. Pedagogik
1. Terampil dalam melaksanakan proses pembelajaran,
2. Memahami karakteristik siswa dan teori-teori belajar,
3. Mampu dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku,
4. Mampu melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan dalam memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan.
B. Profesional
1. Menguasai dengan baik bidang keilmuan geografi sebagai guru geografi,
2. Mampu dan terampil dalam melaksanakan penelitian dalam bidang ilmu geografi dan kependidikan geografi, terutama penelitian tindakan kelas,
3. Mampu berkomunikasi ilmiah baik lisan maupun tulisan dalam bidang ilmu geografi dan pendidikan geografi di tingkat lokal, nasional, dan internasional,
4. Menguasai dengan baik dalam bidang ilmu keguruan,
5. Terampil dalam membuat perangkat pembelajaran.
C. Personal
1. Mampu berperilaku baik dan berakhlak mulia,
2. Mampu bersikap arif dan bijaksana dalam mengambil tindakan,
3. Berwibawa dalam bertutur dan berperilaku,
4. Memiliki stabilitas dalam emosi,
5. Dapat bersikap dewasa dan jujur dalam segala perkataan dan tindakan,
6. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat,
7. Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri.
8. Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan
D. Sosial
1. Memiliki kemampuan berkomunikasi lisan dan tulisan,
2. Memiliki keterampilan dalam menggunakan teknologi komunikasi dan informasi,
3. Memiliki kemampuan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama guru, tenaga administrasi, kepala sekolah, orang tua/wali peserta didik,
4. Memiliki kemampuan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar,
5. Dapat hidup bergaul dengan orang lain dalam konteks persaudaraan dan semangat kebersamaan.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]