Program studi Pendidikan Agama Islam merupakan pengembangan dari Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Ponorogo yang telah berdiri sejak tahun 1968. Pengembangan IAIM menjadi Univesitas Muhammadiyah Ponorogo secara resmi terjadi pada tanggal 19 Nopember 1986.
Prodi Pendidikan Agama Islam merupakan program studi dilingkungan Fakultas Agama Islam dengan jenjang Strata Satu (S1). Selama menempuh studi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. Lulusan PAI memiliki:
1. Keilmuan Pendikan Agama Islam yang komprehensif
2. Inovasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
3. Integritas dan moral Islami
4. Kemampuan melakukan penelitian, pengabdian, dan kerjasama dengan pihak lain dalam bidang
Pendidikan Agama Islam. wa diwajibkan menyelesaikan mata kuliah sebanyak 158 sks,
Menjadi prodi yang unggul dan inovatif di bidang pendidikan dan pembelajaran
agama islam berbasis akhlak karimah di Jawa Timur pada tahun 2025
Misi Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo adalah sebagai berikut :
1. Guru PAI di MTs/MA/SMA/SMK (Pendidikan Formal)
Dengan dengan kompetensi sebagai berikut:
- Mampu merencanakan/merancang, melaksanakan, mengelola, mengevaluasi dan mendokumentasikan pelaksanan Pendidikan FAI di sekolah formal.
- Memiliki keilmuan pendidikan agama Islam yang komprehensif.
- Memiliki kemampuan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yang unggul berbasis teknologi informasi.
- Memiliki integritas dan moral islami.
- Memiliki kemampuan profesional untuk melakukan penelitian, pengabdian, dan kerjasama dengan pihak lain dalam bidang pendidikan agama Islam.
- Menguasai secara aktif Bahasa Jawa komunikatif, bahasa inggris komunikatif, bahasa arab komunikatif, public relation dalam pengembangan pendidikan Islam, komunikasi publik dan dakwah.
- Memiliki jiwa yang responsif terhadap peluang dalam pengembangan diri dan karir.
- Mampu mengelola lembaga pendidikan Islam yang amanah, berkualitas dan profesional dalam pendidikan Islam.
- Mampu menguasai baca tulis al-Quran dalam pengembangan pembelajaran pendidikan agama Islam.
2. Guru PAI di Lembaga Non Formal dan Informal
Dengan kompetensi sebagai berikut:
- Mampu merencanakan/merancang, mengelola dan melaksanakan Pendidikan agama Islam di masyarakat/lembaga non formal.
- Memiliki keilmuan pendidikan agama Islam yang komprehensif.
- Memiliki kemampuan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam untuk mendukung kemajuan Islam.
- Memiliki integritas dan moral islami.
- Memiliki kemampuan profesional untuk melakukan penelitian, pengabdian, dan kerjasama dengan pihak lain dalam bidang pendidikan agama Islam di masyarakat.
- Menguasai secara aktif Bahasa Jawa komunikatif, Bahasa Inggris Komunikatif, Bahasa Arab Komunikatif, public relation dalam pengembangan dakwah dan pendidikan Islam, komunikasi publik dan dakwah.
- Memiliki jiwa yang responsif terhadap peluang dalam pengembangan diri dan karir dalam pendidikan agama Islam.
- Mampu mengelola dakwah dan pendidikan Islam dimasyarakat secara amanah, berkualitas dan profesional.
- Menguasai pembelajaran al-Quran untuk pengembangan masyarakat muslim.
- Menguasai dasar-dasar tafsir al-Quran dan ilmu hadits,
- Menguasai filsafat dan pemikiran pendidikan Islam dalam membangun masyarakat Islam.
- Memiliki kemampuan dalam membimbing spiritual/kesehatan mental.
3. Enterpreneur Pendidikan Islam
Dengan kompetensi sebagai berikut:
- Menguasai manajerial lembaga pendidikan Islam
- Mampu menyusun dan mengembangkan materi-materi pelatihan pendidikan Islam
- Memiliki kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk pengembangan pelatihan pendidikan Islam,
- Mampu membuat produk media pembelajaran
- Memiliki mental entrepreneur (wirausaha) yang peka membaca dan menangkap peluang usaha kependidikan Islam yang diantaranya sebagai:
a. Dai/Daiyah
b. Trainer pengembang pembelajaran PAI, pembelajaran al-Quran, dan pembelajaran bahasa.
c. Pengelola Pesantren/Madin/Lembaga Tahfidz, Lembaga Sosial, Lembaga Bimbingan Belajar.
d. Petugas bimbingan rohani
e. Penulis buku
f. Peneliti
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]