Kehadiran Prodi PAI, adalah untuk menjalankan misi melahirkan pendidik-pendidik yang unggul dan mampu menyiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan zaman. Secara khusus, PAI mengemban tugas untuk menyiapkan pendidik bidang agama Islam yang mampu mewariskan ajaran Islam secara holistik. Hal ini sejalan dengan amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyiapkan bangsa yang unggul dan berketuhanan. Selain itu, sejalan pula dengan Undang-undang no. 20 tahun 2003 pasal 3 yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi anak Indonesia menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Bahkan, dalam pasal 37 UU tersebut, menyatakan bahwa pendidikan agama merupakan salah satu unsur yang wajib diberikan di pendidikan dasar dan menengah.
Sejarah Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) lahir bersamaan dengan lahirnya STAIN Pekalongan pada tanggal 21 Maret 1997 melalui Keputusan Presiden No. 11 tahun 1997 kemudian peresmian berdirinya dilaksanakan tanggal 30 Juni 1997. Program Studi PAI menjadi salah satu Program Studi tertua di antara program studi lainnya di UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Sepanjang sejarahnya, tokoh-tokoh yang pernah memimpin sebagai Ketua Prodi PAI UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan adalah: (1) Dr. H. Chusnan B. Jaenuri, M.A., (2) Drs. H. Abd. Muin, M.A., (3) Drs. H. Idhoh Anas, M.A., (4) Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., (5) Drs. Moh. Muslih, M.Pd, Ph.D., (6) Dr. H. M. Sugeng Solehuddin, M.Ag., (7) Dr. H. Abdul Khobir, M.Ag., (8) Dr. H. Salafudin, M.Si., (9) M. Yasin Abidin, M.Pd.
Program Studi S.1 Pendidikan Agama Islam UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan sudah terakreditasi A berdasarkan keputusan BAN PT No.042/BAN-PT/Ak-XV/SI/XI/2012 tertanggal 23 November 2012 dan BAN-PT No. 558/SK/BAN-PT/Akred/S/11/2018 tanggal 20 Februari 2018 dengan nilai 371 dan berlaku sampai tanggal 27 Desember 2022.
Jumlah peminat Prodi PAI dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan bahkan rasio antara mahasiswa baru yang diterima dengan jumlah pendaftar mencapai 1:7. Persebaran domisili mahasiswa Prodi PAI berasal dari berbagai kota di hampir seluruh provinsi di Indonesia mulai dari Jambi sampai NTT dan Papua. Selain dari dalam negeri mahasiswa PAI juga ada yang berasal dari mancanegara yaitu Thailand. Input masukan mahasiswa PAI berasal dari pondok pesantren, MA, SMK dan SMA.
Selama lebih dari 25 tahun Prodi PAI UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan telah menghasilkan lulusan sebanyak 6.763 alumni hingga Desember 2021. Para alumni Prodi PAI sebagian besar berprofesi sebagai guru PAI negeri maupun swasta pada jenjang sekolah dasar (SD/MI), menengah (SMP/MTs) dan atas (SMA/SMK/MA) bahkan ada yang menjadi dosen diberbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia. Selain berprofesi sebagai guru dan dosen, alumni PAI juga banyak yang menjadi pedagang, pengusaha, politisi, pejabat dari tingkat daerah hingga pusat, perangkat desa, ASN, pegawai BUMN, pegawai BANK dan perusahaan swasta. Hal ini menandakan kepercayaan dan kebutuhan masyarakat terhadap kapasitas dan kualitas alumni PAI UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan sangat tinggi sehingga mereka bisa bekerja diberbagai sektor yang ada.
Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing tersebut, Prodi PAI UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan membekali diri dengan manajemen pendidikan yang berorientasi pada mutu. Diantara keunggulan yang ditawarkan ialah fasilitas sarana prasarana yang memadai sesuai perkembangan zaman, kapasitas pendidik (dosen) yang bergelar Profesor dan Doktor, kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Terkemuka dalam pengkajian dan pengembangan keilmuan pendidikan agama Islam yang moderat berbasis edupreneurship.
Kompetensi Utama Lulusan :
Menjadi pendidik pada bidang Pendidikan Agama Islam tingkat sekolah dasar dan menengah, berkepribadian yang baik, berpengetahuan luas dan mutakhir di bidang pendidikan agama serta mampu menerapkan teori-teori pendidikan dan pembelajaran
Kompetensi Pendukung Lulusan :
Menjadi supervisor pendidikan dan konsultan dalam bidang pendidikan Islam
Kompetensi Lainnya :
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]