FBSH Universitas Hamzanwadi berdiri secara resmi pada tanggal 20 Oktober 2018 berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Hamzanwadi Nomor 620/UH/Kpt./X/ 2018. Berdasarkan Keputusan Rektor tersebut FBSH Universitas Hamzanwadi memiliki 4 (empat) program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, dan Program Studi Pariwisata.
Propinsi Nusa Tenggara Barat dikenal sebagai pelaku wisata halal secara nasional dan internasional. Data menunjukkan Kunjungan wisatawan ke NTB terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Menurut data Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, jumlah kunjungan pada 2014 sebanyak 1.629.000 orang, pada tahun 2015 sebanyak 2.210.000 orang, pada tahun 2016 terjadi peningkatan kunjungan pariwisata yang sangat signifikan yaitu 3.000.000. orang, pada tahun 2017 lalu 3.508.000 orang dan pada tahun 2018 ini jumlah kunjungan wisatawan ke NTB ditarget mencapai 4.000.000 orang. Data kunjungan wisatawan ini sesuai dengan rencana upaya percepatan pembangunan pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat. Meskipun data kunjungan ini terkoreksi pada 2 tahun terakhir yang disebabkan oleh gempa Lombok dan Pandemi Covid-19.
Berangkat dari kondisi tersebut, pada tahun 2018 Universitas Hamzanwadi mengajukan pembukaan program studi s1 pariwisata dan disetujui berdasarkan surat keputusan nomor 855/KPT/I/2018, tanggal 05 Oktober 2018 yang diterbitkan oleh Menteri riset, teknologi dan Pendidikan tinggi republik Indonesia. Keberadaan program studi S1 Pariwisata dapat memberikan kepastian kepada masyarakat tentang pentingnya layanan pariwisata yang berkualitas bagi para wisatawan domestik dan manca negara khususnya di Nusa Tenggara Barat sehingga terjadi peningkatan pembangunan di bidang pariwisata.
Keberadaan prodi pariwisata bagi pemerintah daerah juga dapat membantu pemerintah dalam memenuhi sumber daya manusia yang kompeten di bidang pariwisata sehingga diharapkan mampu mengisi formasi di berbagai instansi/BUMN terkait seperti Dinas Pariwisata propinsi dan kabupaten/kota, perhotelah, dan lain-lain.
Pada tahun 2041 Sebagai pusat pengembangan studi pariwisata dan sumber daya manusia yang unggul, kompetitif dan berintegritas, serta berbasis budaya santri
1) Melaksanakan pendidikan untuk mahasiswa berbasis nilai agama, integritas, professionalisme, Pendidikan berkualitas sebagai bagian keseluruhan dari Pendidikan di universitas.
2) Melaksanakan Pendidikan untuk mahasiswa dengan pengetahuan, keahlian, dan kompetensi yang bervariasi dalam program pariwisata yang berlandaskan pada keahlian fungsional dan managerial melalui kombinasi teori dan praktik.
3) Memberikan kesempatan untuk melakukan agenda-agenda Pendidikan dan penelitian berdasarkan pengembangan, penemuan dan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada sektor pariwisata, managemen, entrepreneurship dan pembangunan berkelanjutan.
4) Melaksanakan agenda-agenda pengabdian kepada masyarakat dengan focus pada budaya, keunggulan, kontekstual dan nilai-nilai social pada masyarakat.
5) Membangun kerjasama dengan berbagai stakeholder, institusi, dan perusahaan-perusahaan yang fokus pada pengembangan pariwisata di semua jenjang baik lokal, regional, nasional dan internasional. Berdasarkan misi ini disusunlah tujuan penyelenggaraan Program Studi pariwisata.
Dalam proses pengembangan kurikulum prodi pariwisata. Hal utama yang menjadi rujukan pengembangan adalah bagaimana profil lulusan yang diinginkan. Profil lulusan yang direncanakan adalah prodi ingin mencetak para lulusan yang nantinya akan berkarir sebagai tourism preneur, peneliti, dan akademisi.
Dengan kemampuan pemahaman tentang keilmuan pariwisata, bilingual (inggris dan arab), para lulusan juga dibekali dengan berbagai kompetensi keilmuan melalui MK-MK yang telah disiapkan. Misalnya untuk kompetensi keahlian pariwisata, mereka dibekali dengan MK-MK seperti hospitality, front office, makanan dan tata hidang, perhotelan, dll. Untuk kompetensi Bahasa mereka dibekali dengan MK Bahasa inggris tingkat dasar, Bahasa inggris perhotelan, Bahasa inggris perkantoran, Bahasa inggris pemanduan, dan Bahasa inggris akademik. Untuk Bahasa inggris akademik, direncanakan bahwa para lulusan kelak tidak hanya diharapkan langsung bekerja pada sektor-sektor pariwisata, tetapi juga kelas bisa menuangkan dan menyampian ide-ide para konferensi-konferensi interanational atau forum-forum ilmiah bidang pariwisata.
Selain itu, dalam upaya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman, para lulusan juga dibekali dengan keahlian berwirausaha, penguasana teknologi informasi. Beberapa MK yang disiapkan seperti e-bussiness, ekonomi pariwisata, ekonomi kreatif, pengantar ilmu administrasi dan bisnis, social media marketing, star-up pariwisata, dan sistem informasi pariwisata.
Untuk mendukung profil peneliti, maka telah disiapkan MK-MK seperti statistika, metodologi penelitian, seminar pariwisata, pengembangan SDM Pariwisata. Sementara itu, untuk mengisi ruang-ruang tenaga pendidik di SMK-SMK pariwisata yang mulai menjamur, maka mahasiswa prodi pariwisata juga dibekali dengan pengentahuan pengjaran melalui MK-MK strategi pembelajaran, dan microteaching.
Selain proses formal dalam pembelajaran kelas, mahasiswa prodi pariwisata juga dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan yang relevan dengan perkembangan pariwata saat ini. Misalnya dengan mengadakan seminar-seminar pariwisata dengan menghadirkan pembicara dari luar negeri seperti kegiatan International Seminar on Tourism, para pelaku pariwisata seperti pokdarwis, generasi pesona indonesia (GenPi) Lombok Sumbawa, Asosiasi Pelaku Wisata Lingkar Rinjani, Dinas pariwisasa dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) kabupaten Lombok Timur, Bije Jari sebagai Lembaga pelatihan bidang pariwisata seperti kapal pesiar, staf hospitality di hotel dan restoran.
Hadirnya para pelaku wisata akan sangat mungkin membuka wawasan dan pengetahuan para mahasiswa tentang perKembangan pariwisata saat ini, dan memantapakan semangat meraka untuk berkarir di masa yang akan datang.
Mahasiswa pariwisata juga dilatih untuk memiliki kemandirian dalam setiap kegiatannya, misalnya dengan mengadakan mini-MICE, mereka dilatih untuk mengadakan kegiatan yagn beroritentasi MICE dengan mengelola kegiatan dari awal hingga akhir. Ini mengajarakan mereka bagaimana cara mendesain kegiatan, berkoordinasi dengan berbagai pihak, menghadirkan narasumber, dan memunculkan ide-ide kreatif mereka.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]