Program studi pariwisata merupakan salah satu program studi yang berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Sejarah berdirinya Program Studi Pariwisata (PSP) berawal dari lahirnya program D3 Pariwisata di FIA UB yaitu pada tahun 1993. Dikarenakan adanya perubahan struktur dan nomenklatur pendidikan vokasi di lingkup Universitas Brawijaya, maka semua program studi vokasi (D3) di kelola oleh fakultas vokasi.
Adanya perubahan tersebut, maka FIA UB menetapkan lahirnya program studi di tingkat sarjana (S1) yaitu Program Studi Pariwisata pada tahun 2014. Inisiatif ini diambil oleh FIA UB di dasari atas analisis kebutuhan pasar bahwasannya pendidikan level sarjana S1 di bidang pariwisata diharapkan jadi peyokokong daya saing nasional.
Menjadi pusat pengembangan ilmu pariwisata yang dijadikan sebagai acuan Program Studi Pariwisata secara nasional dan dikenal masyarakat Asia Tenggara pada tahun 2025
1. Menyelenggarakan pengelolaan PS Pariwisata FIA-UB yang mengedepankan prinsip-prinsip good governance.
2. Menyelenggarakan dan berpartisipasi aktif dalam mengembangkan pendidikan S1 pariwisata berbasis teknologi pendidikan (kurikulum, sarana-prasarana, dan sistem pengajaran) sehingga menghasilkan lulusan berkarakter adaptif terhadap perubahan dan berdaya saing.
3. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji pengetahuan di bidang pariwisata untuk memperkuat dan memperkaya proses pembelajaran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian kepada masyarakat berbasis kepekaan terhadap permasalahan pariwisata dan implementasi penelitian yang berkontribusi terhadap penyelesaian masalah dalam industri pariwisata.
PS Pariwisata FIA-UB memiliki persentase lulusan yang telah bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahliannya sebesar 80%. Hal ini berdasarkan dari lulusan yang sudah bekerja, yaitu 8 orang alumni yang ada bergerak di bidang pariwisata.
Berdasarkan hasil pelacakan, sebagian besar lulusan PS Pariwisata bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahliannya, yaitu sebesar 80%. Pekerjaan tersebut meliputi pemilik biro wisata, wirausaha di bidang food and beverage, dan tour guide. Hanya sebagian kecil yang bekerja tidak sesuai dengan bidang keahliannya, yaitu pariwisata. Pekerjaan lain yang tidak sesuai dengan bidang keahlian berupa staf atau karyawan swasta diluar bidang pariwisata
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]