Program Studi Manajemen Retail - S1

Tentang Manajemen Retail S1 - Institut Bisnis dan Keuangan Nitro

Instititut Bisnis Keuangan Nitro Fajar, selanjutnya disebut IBK Nitro, di tengah era globalisasi dan perkembangan teknologi serta regulasi pendidikan yang berdampak signifikan pada pengelolaan Perguruan Tinggi, IBK Nitro berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan akses masyarakat luas dalam menempuh Pendidikan Tinggi, khususnya di bidang Manajemen Keuangan dan Perbankan. Peningkatan kualitas dan akses ini dapat diwujudkan jika IBK Nitro senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan dan meningkatkan kapasitas sebagai institusi pendidikan dengan menyediakan berbagai kebutuhan industri jasa keuangan dan perbankan.

Saat ini IBK Nitro mempunyai student body 2.197 Mahasiswa yang tersebar di (3) tiga program studi yakni: Program Studi Diploma III (D3) Manajemen Keuangan dan Perbankan, Program Studi Sarjana Manajemen, dan Program Studi Magister Manajemen. Berdasarkan Tracer Study yang dilakukan pada Agustus 2017, lulusan IBK Nitro terserap oleh indusri keuangan dan perbankan sebanyak 81,6%, berwirausaha sebanyak 7,4%, pengawai negeri sipil 3,8%, dan sisanya sebanyak 6,2% di industri non keuangan dan perbankan

Dalam perkembangannya, program studi Sarjana Manajemen Retail akan menfokuskan diri pada upaya pengembangan kompetensi lulusan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung daya saing bangsa serta mendasarkan pada otonomi, desentralisasi, dan kesehatan organisasi dalam penyelenggaraan pendidikan sebagai bagian penting dalam manajemen internal perguruan tinggi.

Visi Program Studi

PROGRAM STUDI YANG DAPAT MENGHASILKAN LULUSAN YANG MENGUASAI BIDANG PEMASARAN, OPERASIONAL & STRATEGI, KHUSUSNYA MENYANGKUT BISNIS RETAIL

Misi Program Studi

1. Menyelenggarakan proses pembelajaran berkualitas danberkelanjutan dalam bidang Manajemen Retail yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan perkembangan teknologi.
2. Mengembangkan penelitian untuk menyebar luaskan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Manajemen Retail.
3. Menjalin kemitraan dengan dunia kerja untuk memberikan kesempatan kepada Mahasiswa dalam mengimplementasi ilmu Manajemen Retail.
4. Menyediakan jasa konsultasi Manajemen Retail yang berorientasi kajian berbasis terapan

Kompetensi Dasar Program Studi

Program Studi Sarjana Manajemen Retail sebagaimana diuraikan berikut ini:

1. Memiliki keunggulan spesifik di bidang Bisnis Ritel. Keunggulan spesifik di Program Studi Manajemen Retail relevan dengan Visi dan Misi program studi maupun institusi yang memiliki keunggulan kompetitif di bidang Manajemen Retail dan perbankan serta didukung secara kuat oleh industri Dunia Usaha dan perbankan di Sulawesi Selatan.
2. Kompetensi dan daya saing lulusan berbasis sertifikasi. Program studi Manajemen Retail dalam meningkatkan kualitas lulusan dilakukan melalui berbagai program seperti: melakukan Studi lapangan pada Perusahaan Perusahaan berbasis retail dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM).
3. Pengelolan dan dukungan keuangan yang baik. Penyusunan rencana kerja dan anggaran dilakukan secara partisipatif berdasarkan usulan Program Studi Manajemen Retail. Pengelolaan keuangan dilakukan secara otonom dan akuntabel, dimana audit keuangan internal dan eksternal dilakukan secara berkala terhadap capaian program dan penggunaan dana. Keberlanjutan Program Studi didukung oleh komitmen pendanaan yang baik dari lembaga, dan pendapatan di luar Mahasiswa.
4. Kerjasama yang intensif dengan asosiasi, instansi dan industri. Kerjasama antara institusi dan program studi dengan stakeholder eksternal telah dilakukan dengan baik untuk mendukung kualitas pembelajaran, penelitian serta pengabdian masyarakat baik dosen maupun mahasiswa.
5. Pengembangan Softskill mahasiswa berdasarkan grand designsoftskill baik akademis maupun non-akademis. Pengembangan softskill mahasiswa yang dikembangkan di ranah akademis telah dilakukan dengan mengintegrasikan atribut softskill pada proses pembelajaran di kelas dan penilaian, sehingga internalisasi atribut softskill pada mahasiswa bisa berjalan efektif. Di ranah non-akademis, pengembangan softskill telah dilakukan dengan metode prestastif dan apresiatif.