Tentang Komunikasi dan Penyiaran Islam S1 - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Program StudiKomunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakartamerupakan pengembangan lebih lanjut dari Akademi Tabligh Muhammadiyah yangdidirikan pada 18 Nopember 1958. Pada Tahun akademik 1963/1964, Akademi TablighMuhammadiyah ditingkatkan menjadi Fakultas Ilmu Agama Jurusan Dakwah (FIAD)Muhammadiyah. Tiga tahun setelah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)berdiri, tepatnya pada tahun akademik 1984/1985, FIAD secara resmi bergabungdengan UMY dengan nama Fakultas Dakwah UMY. Selanjutnya sejalan denganpengembangan kelembagaan di UMY, pada tahun akademik 1987/1988 Fakultas DakwahUMY digabung dengan Fakultas Tarbiyah UMY menjadi Fakultas Agama Islam UMY.Sejak tahun 1997, Jurusan Dakwah padaFakultas Agama Islam UMY berubah menjadi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam(Dakwah) Fakultas Agama Islam UMY, yang dalam akreditasi oleh BAN PT pada tahun2010 memperoleh predikat A.Dinamika masyarakat dewasa ini khususnyadilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi informasi yang berdampak padaglobalisasi di segala bidang kehidupan telah membawa dampak perubahan strukturmasyarakat secara signifikan. Jika pada masa terdahulu media massa tradisionalseperti surat kabar, radio dan televise menjadi primadona teknologi yangdigunakan masyakarat untuk menjadi sumber informasi dan hiburan, saat ini semuabentuk informasi audio-visual tersebut telah berubah bentuk menjadi digital, yang bisa diakses oleh setiapindividu dari perangkat gadget yang dimilikinya seperti computer tablet dansmart phone dengan teknologi yang semakin canggihdari hari ke hari. Perubahan ini terjadi tidak hanya pada cara mengaksesnyamelalui internet, namun juga tiap individu bisa menjadi konsumen sekaligusprodusen dari isi media tersebut.Di sisi lain disadari pula bahwa program studi Komunikasi dan PenyiaranIslam Fakultas Agama Islam UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta (KPI FAI UMY) dengan konsentrasi Broadcastingdan Jurnalistik Islam yang telahberjalan sejak tahun 2001 perlu ditinjau ulang kurikulumnya dengan duapertimbangan : pertama terkait dengan kompetensi output mahasiswa dan keduaterkait dengan ketersediaan sumber daya dan fasilitas di prodi KPI sendiri. Kompetensi output mahasiswa KPI saat ini dinilai tidak menawarkan profesiyang eksklusif, dimana siapapun bisa untuk menjadi seorangmubaligh atau dai yang professional, tidak harus berlatar belakang pendidikanKPI. Disamping itu, perlu diakui bahwa kompetensi alumni konsentrasi broadcast dan jurnalistik Islam ini masihharus bersaing dengan para alumni dari jurusan komunikasi umum dalam persainganmemperoleh pekerjaan. Hal ini terjadi karena kurikulum dalam konsentrasi initidak mengarah pada profesi spesifik yang membedakannya dengan alumni darijurusan komunikasi umum.Pertimbangan kedua adalah ketersediaan sumber daya dosen dan fasilitas yangmendukung. Hingga saat ini ketersediaan dosen tetap di prodi KPI FAI UMYberjumlah kurang dari 10 orang, dengankompetensi keilmuan adalah sebagai berikut : Antropologi (1 orang), Sosiologi(1 orang), Komunikasi (2 orang), Psikologi (1 orang) dan bahasa Arab &dirasat Islamiyah (2 orang). Berdasarkan komposisi kompetensi para dosen tetaptersebut, tampak bahwa sumber daya yang menguasai ketrampilan praktis di bidangproduksi program siaran dan jurnalistik sangat terbatas. Oleh sebab itu, selamaini prodi KPI mendatangkan dosen dari luar untuk mengajar beberapa mata kuliahyang membutuhkan paktek produksi siaran dan jurnalistik. Disamping itu, konsekuensi dari konsentrasi broadcasting dan jurnalistikIslam adalah menyediakan fasilitas praktek untuk para mahasiswa berupa studiotelevisi, studio radio dan laboratorium komputer grafis yang menunjang. Dalamrealitasnya hingga saat ini baru studio radio saja yang baru bisadiselenggarakan di KPI, sedangkan studio televisi danlaboratorium komputer grafis masih disediakan oleh jurusan komunikasi Fisipoldan Biro Sistem Informasi UMY.Berdasarkan dua pertimbangan diatas, maka pihak jurusan KPI FAI UMY merasaperlu untuk merekonstruksi kurikulum konsentrasi Broadcasting danJurnalistik Islam menjadi konsentrasi Komunikasi dan Konseling Islamdengan tiga pandanganpokok; pertama, perkembangan masyarakat globalisasi dengan media digital yangjuga membawa arah perubahan struktur masyarakat dan dunia dakwah pada saat ini.Kedua, perubahan ini menimbulkanpeluang profesi yang lebihluas bagi para alumni KPI di dunia kerja. Ketiga, terkaitketersediaan sumber daya staf pengajar tetap di prodi KPI.Pertimbangan pertama berdasarkan pernyataan Jelang Satu Abad Muhammadiyahtahun 2005 yang memandang bahwa kehidupan manusia di era post-modern inimelahirkan kehidupan yang serba bebas (supra-liberal), serba boleh (anarkis),dan serba menafikan nilai (nihilisme) sehingga membawa peluang semakin terbukakemungkinan untuk semakin anti-agama (agnotisme) dan anti-Tuhan (atheisme)secara sistematis. Globalisasi justru melahirkan sikap ekstrimis baru,fanatisme agama tak terkendali, primordialisme etnik dan kedaerahan yangsemakin mengokohkan sekat kehidupan antar sesame. Neoliberalisme dankapitalisme global hanya berpihak kepada kaum borjuis dansemakin menistakan hak-hak kaum dluafa dan mustadlafin. Sebagai salah satubagian dari persyarikatan Muhammadiyah, prodi KPI UMY memiliki peran strategisdalam mencetak dai-dai di kalangan Muhammadiyah khususnya, dan di tengahmasyarakat umum yang mampu menjawab tantangan jaman ini. Salah satu solusi daripersoalan diatas adalah kebutuhan masyarakat dan umat Islam akan kesehatanmental berbasis nilai agama atau spiritual. Pertimbangan Kedua, sejalan dengan permasalahan tersebut, saat ini terbukapeluang profesi konseling berbasis nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.Beratnya tantangan dan kompetisi untukmendapatkan sumber-sumber penghasilan materi dan kekuasaan berdampak pada makinberatnya beban hidup yang dalam jangka panjang akan berakibat pada gangguanmental atau kejiwaan. Gejala inimulai tampak dari makin tingginya angka bunuh diri serta munculnya penderitapenyakit seperti hipertensi, stroke dan serangan jantung yang bersumber darikesehatan mental yang terganggu. Beberapa riset membuktikan bahwa manusia yangpercaya dengan Tuhan dan menjalankan perintah-perintah agama bisa meminimalisirdepresi dan stress akibat dari tekanan-tekanan mental yang berasal darituntutan pekerjaan dan lingkungan yang melebihi batas kemampuannya sebagaimanusia. Fenomena tersebut membuka peluang baru bagi para dai untuk melebarkanprofesinya yang tidak hanya sebagai penyeru kebaikan dan nilai-nilai Islam,namun juga sebagai penyembuh jiwa-jiwa yang rapuh untuk kembali menjadimanusia dengan nilai-nilai tauhid, untuk kembali kepada Allah sang pemberihidup dan sumber dari segala sumber kehidupan.Pertimbangan ketiga adalah ketersediaan sumberdaya manusia dan fasilitas di prodi KPI FAI UMY. Merujuk pada komposisi stafdosen tetap yang telah dimiliki, maka optimalisasi kafaah dari semua sumber daya yang adabisa dilakukan. Konsentrasi komunikasi dan konseling Islam juga tidakmembutuhkan fasilitas perangkat keras seperti yang dibutuhkan pada konsentrasisebelumnya. Meskipun konsentrasi baru ini juga tidak menutup kemungkinan untukmenyediakan fasilitas konseling yang memadai dan sesuai dengan kebutuhanseperti kamera, ruang konseling, dan pembuatan program-program konselinglainnya.
Visi Program Studi
Menjadi Program Studi terdepan danmencerahkan di bidang Komunikasi Penyiaran Islamdengan kompetensi plus di bidang konseling Islam yang berbasis padanilai-nilai dan pandangan hidup Islam (Islamic worldview)serta berwawasan ipteks untuk kemaslahatan dankebahagiaan manusia.
Misi Program Studi
1) Menyelenggarakan pendidikandan pembelajaran Komunikasi PenyiaranIslam dengan kompetensi plus di bidang Konseling Islamsebagai proses integratif menyiapkan sarjana dakwah profesional yang berilmu, beradab dan berdayaguna.
2) Memajukan dan mengembangkanilmu KomunikasiPenyiaranIslam dan Konseling Islam melalui riset/penelitianberbasis pada nilai-nilai dan pandangan hidup Islam;
3) Berperan aktif dan produktifdalam dakwah khususnya di bidang jurnalistik dan kepenyiaran Islam sertakompeten menyelesaikan persoalan-persoalanindividu, keluarga dan masyarakat secara holistik; dan
4) Menjalinkerjasama yang produktif dengan berbagai pihak untuk syi'ar dakwah danpemberdayaan umat (rahmatan li-l-'alamin).
5) Memberikan pelayanan yang diperlukan oleh segenap stake-holdersdengan semangat ibadah dan profesional.
Kompetensi Dasar Program Studi
Kompetensilulusan Prodi KPI konsentrasi Komunikasi dan Konseling Islam didesain denganacuan KKNI/Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang tertuang dalamPeraturan Presiden Republik Indonesia No 8 Tahun 2012.DeskripsiKualifikasi SDM Level 6 Pada KKNI dan Aplikasinya pada Kompetensi Sarjana KPIkonsentrasi komunikasi dan konseling Islam.
BerdasarkanKKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 2012), Program Studi Komunikasidan Penyiaran Islam (Konsentrasi Komunikasi dan Konseling Islam) Fakultas AgamaIslam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bertujuan mendidik dan menghasilkanlulusan yang memiliki kompetensi umum sebagai berikut : Lulusan yangmenguasai ilmu-ilmu keislaman serta mengamalkannya dalam kehidupan nyata dengansikap wasathiyah dan tasmuh, berdikari, mampu menganalisa danmengidentifikasi permasalahan sosial-keagamaansecara kritis disertai dengan solusi-solusi yang efektif, efisien danbijaksana, serta dapat mengkomunikasikannya kepada masyarakat melalui berbagaimedia informasi dan teknologi terkini.
1) KompetensiUtama
a) Terampil dalam perencanaan program penyiaran Islam(dakwah), pengelolaan dan evaluasinya di media massa elektronik, audio maupun visual.
b) Menguasai teorijurnalistik dan terampil dalam jurnalistik Islam di media massa.
c) Terampilmenjalankan peran sebagai penyiar dan narasumber dalam siaran keagamaan di radiodan televisi.
d) Terampil memanfaatkan berbagaisarana komunikasi modern seperti internet dll. dalam menyampaikan pesan dakwahkepada publik.
e) Menguasai ilmu-ilmu dasarkeIslaman; memgaplikasikannya secara nyata dalam kehidupansehari-hari (tadayyun 'amali).
f) Terampil menjawab danmenyelesaikan persoalan keagamaan yangberkembang di masyarakat.
g) Terampil melakukan konselingkeagamaan terhadap individu, keluarga dan masyarakat dalam berbagai aspekkehidupan.
h) Terampil mendesain program dakwah,melaksanakan dan mengevaluasinya dengan baik.i) Terampil berkomunikasi secaraefektif dan mampu bersinergi dalamteam-work.
j) Terampil mendesain pelatihanpengembangan kepribadian/spiritual, melaksanakan dan mengevaluasinya denganbaik.
k) Menguasai teori dan praktek penelitian di bidangdakwah dan konseling Islam.
l) Mampu mengambil keputusan dalam bidangpenelitian dakwah dan konseling Islam secara akademik dan mandiri dalamkelompok kerja.
m) Mampu berperan sebagaifasilitator; cerdas mengenali potensi masyarakat setempat, merancang program pemberdayaan danmelaksanakan intervensi di masyarakat.
n) Mampu menjalin networking danbekerjasama dengan stakes holder.
o) Mampu berperan sebagaienterpreneur; berfikir kreatif, inovatif, dan berinisiatif.
p) Mampu mengaplikasikan ide-ide kewira-usahaankreatifnya, mampu melaksanakan tugas menejerial dan memotivasi serta cerdasmemanfaatkan peluang.
2) KompetensiPendukung
a) Terampil mengaplikasikan perangkatlunak teknologi informasi / software dirasatIslamiyah.b) Terampil menggunakan teknologi informasi sebagaiinstrument dan media dakwah.
c) Aktif berkomunikasi dengan dwi bahasainternasional ( Arab dan Inggris) dalam pengembangan keilmuan dan profesi.
d) Menguasai dan mampu melaksanakanprinsip-prinsip kewirausahaan secara efektif dan hidup secara mandiri dan kreatif di bidangekonomi.
3) KompetensiLainnya (Soft-skill)
a. Ber-Islam secara praktis danberpegang teguh dengan ruh tadlhiyah (gemar berkorban dan memberdayakan); wasathiyah (moderat) dan tasamuh (toleran) dalamkemajemukan.
b. Istiqomah dan memiliki ketahanan mental spiritualmenegakkan amar maruf-nahi munkar
c. Memiliki semangat dan jiwakebangsaan Indonesia.
d. Berfikir, bersikap dan bertindak secara ihsan(sintesis dan memperhitungkan dampak)
e. Terampil berkomunikasi dan negosiasi secara efektif danefisien.
f. Terampil memotivasi dan menginspirasi orang lain
g. Terampil membangun net-work dan mampu bekerjasamadengan orang lain.
h. Kreatif, inovatif, dan berinisiatif.
i. Memiliki budaya ilmu dan kritis terhadapberbagai dampak negatif perkembangan zaman.