Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah membawa dampak yang sangat besar terhadap dunia penyiaran di Indonesia. Hal ini menyebabkan dunia penyiaran memiliki peran yang semakin strategis terutama dalam pengembangan dakwah. Didukung dengan semakin semakin banyaknya program-program siaran Radio dan TV lokal belakangan ini menunjukkan semakin populernya media penyiaran sebagai salah satu alternatif masyarakat dalam mendapatkan informasi. Perbedaan sifat dan karakteristik media berpengaruh pada bagaimana suatu sumber berita di-treatment pada masing-masing media. Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara print journalism (surat kabar dan majalah) dengan broadcsat journalism (radio dan TV) yang ter-range dari terbatasnya durasi sampai cara penyampaian berita.
Perkembangan teknologi komunikasi telah melahirkan masyarakat yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan informasi. Informasi telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan telah menjadi komoditas penting dalam kehidupan masyarakat. Media penyiaran yang sudah terbuka lebar memberikan kesempatan untuk melakukan pengembangan dan memberikan kesempatan kepada semua lapisan masyarakat agar dapat mengembangan Sumber Daya Manusia di Perguruan Tinggi ini, dimana akan memberi bekal kepada mahasiswa nantinya saat terjun di dunia kerja.
Melihat situasi perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat di butuhkan masyarkat, maka tepatlah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) hadir menjadi sebuah lembaga yang diharapkan mampu menjadi wadah dan pusat kajian keilmuan dalam bidang penyiaran Islam, memanajemen kegiatan berbagai bentuk penyiaran Islam, baik yang dilakukan secara individual maupun yang dilakukan oleh organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga penyiaran baik penyiaran radio maupun penyiaran televisi. Kegiatan ini nantinya juga sekaligus menjadi ajang untuk mengenal lebih jauh sekaligus melakukan pengayaan bagaimana implementasi perubahan system kurikulum yang dicanangkan pemerintah melalui Dikti Kementerian Riset dan Dikti yang dikenal dengan Kerangka Kualifikasi Nasoional Indonesia (KKNI).
Berdirinya Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (Prodi KPI) berawal dari kerjasama antara Universitas Muhammadiyah Mataram dengan Asian Muslim Chatity Foundation (AMCF) dengan mendirikan program D-2 Mahad Khalid bin al-Walid jurusan Bahasa Arab dan Studi Islam (al-lughah al-arabiyah wa al-dirasah al-Islamiyah). Salah satu program pendidikan Mahad Khalid bin al-Walid adalah pengkaderan dai dengan pendidikan intensif selama enam bulan bagi setiap mahasiswa yan akan menyelesaikan program d-2. Namun baik pendidikan D-2 maupun pengkaderan Dai bersifat non-formal artinya ijazah/sertifikat tidak dapat digunakan pada lembaga-lembaga pendidikan formal ataupun instansi-instansi yang memerlukan pegawai/tenaga kerja. Oleh karena itu, untuk menutupi kekurangan tersebut, muncul lah inisiatif untuk mendirikan program S-1 KPI. Maka pada tahun 2015 Prodi KPI akhirnya berdiri dengan system pendidikan bebas SPP.
KPI merupakan satu-satunya Prodi di NTB yang tidak menarik biaya SPP kepada mahasiswanya. Artinya, mahasiswa yang belajar di KPI tidak dibebankan biaya SPP sampai selesai masa perkuliahan dengan ketentuan, setiap mahasiwa yang belajar di KPI maka ia harus menjadi mahasiwa di Mahad Khalid bin al-Walid.
Menjadi Pusat Keunggulan dalam Kajian Ilmu-Ilmu Dakwah, Pengembangan Masyarakat Islam dan Komunikasi Kontemporer di Kawasan Bali Nusra pada Tahun 2025.
Komputensi utama lulusan Prodi KPI adalah menjadi akademisi dan praktisi dalam bidang komunikasi dan dakwah. Selain itu lulusan KPI juga diharapkan mampu menjadi jurnalis dan penyiar (broadcaster) dalam rangka menyebar syiar Islam melalui media. Berikut adalah gambaran tentang profil lulusan prodi KPI :
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]