Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam - S1

Tentang Komunikasi dan Penyiaran Islam S1 - Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam berdiri pada tahun 2015 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5260 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Pada Program Sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam telah terakreditasi B berdasarkan Keputusan berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT No. 7392/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2020. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam didirikan sebagai wujud kepedulian terhadap perkembangan dakwah dan komunikasi dengan prinsip-prinsip ilmu komunikasi dan dakwah yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir serta mampu menerapkannya dalam pengembangan keilmuan dan keahliannya dalam dunia kerja dan masyarakat dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas berlandaskan keislaman, keilmuan dan keahlian.

Visi Program Studi

Terwujudnya program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam yang profesional, berdaya saing tinggi dan terdepan dalam pengembangan keilmuan di bidang jurnalistik se-wilayah III Cirebon pada tahun 2020

Misi Program Studi

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang ilmu komunikasi dan penyiaran Islam.
2. Melaksanakan penelitian di bidang ilmu komunikasi dan penyiaran Islam.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mengamalkan ilmu komunikasi dan penyiaran Islam.
4. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait untuk mengoptimalkan tridharma perguruan tinggi.

Kompetensi Dasar Program Studi

1. Mampu menguasai bidang penyiaran, sinematografi, fotografi, shooting, editing, dubbing, jurnalis, broadcaster, film maker, announcer, advertiser, publisist, professional media relations dan lainnya dalam kerangka kegiatan komunikasi dan penyiaran Islam;
2. Mampu mengelola produksi siaran radio/televisi, media cetak dan media online;
3. Mampu memiliki orientasi profesi yang terkait dengan aspek teknis hubungan publik dan komunitas (public and community relation technical framework) misalnya Event Organizer, Public Relations Officer (PRO), Media Relations Officer, dan lain-lain;
4. Mampu menjadi advokasi dan kebijakan media komunikasi (advocacy and policy of media and communication chanel framework) misalnya analis isi media massa, aktivis advokasi media, pembuat kebijakan dan lain-lain;
5. Mampu mengelola literasi informasi (information literacy mainstreaming Framework) misalnya, trainer, juru penerang, dan lain-lain;