Program Studi Kimia berdiri sejak 19 Mei 2014 berdasarkan SK Pendirian 114/E/O/2014 dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Djoko Santoso). Dasar pelaksanaan operasional Prodi Kimia Universitas Negeri Gorontalo (UNG) adalah SK Izin Operasional Nomor 516/UN47/LL/2014 yang ditandatangani oleh Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Syamsu Qamar Badu, pada 17 Juni 2014. Program Studi Kimia FMIPA Universitas Negeri Gorontalo, menyelenggarakan program Pendidikan Sarjana Kimia bergelar S.Si, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan, kecakapan serta tanggung jawab sebagai Peneliti di bidang Kimia, analis di bidang kimia dan pemimpin yang berjiwa entrepreneur. Dalam mencapai tujuan tersebut, Progra Studi Kimia sejak 2014 telah mempersiapkan seperangkat sistem kurikulum KKNI dan mulai tahun 2020 menerapkan kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dengan 144 SKS wajib yang harus diselesaikan untuk meraih gelar sarjana. Program studi ini di buka pada kelas sarjana reguler dengan jalur masuk melalui SNMPTN, SBMPTN dan jalur Mandiri
Program Studi yang unggul dan berbudaya berbasis potensi regional dalam bidang kimia di kawasan Asia Tenggara tahun 2035
1. Menyelenggarakan pendidikan yang unggul dan berbudaya untuk menghasilkan lulusan berkarakter dan berdaya saing tinggi,
2. Mengembangkan dan menyelenggarakan penelitian yang inovatif,
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk menumbuhkan dan mengembangkan pengetahuan masyarakat.
4. Menyelenggarakan kerjasama baik lokal, nasional, maupun internasional
Program Kimia bertujuan untuk menghasilkan Sarjana Kimia yang memiliki Kompetensi sebagai berikut:
1. Mampu mengimplementasikan diri sebagai manusia Indonesia yang bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian, berbudi pekerti luhur, mandiri, bertanggungjawab dan memiliki jiwa patriotism dan nasionalisme yang kuat.
2. Menguasai ilmu dan keterampilan di bidang kimia, baik yang bersifat umum maupun khusus, untuk mendukung keahliannya di bidang kimia sehingga memiliki keunggulan kompetitif.
3. Menguasai ilmu-ilmu yang diperlukan untuk mengembangkan keahliannya dalam bidang kimia sehingga memiliki kompetensi dalam bidang kimia, dan spesialisasi kimia tertentu.
4. Menguasai bidang kimia aplikatif untuk mendukung perilaku berkarya dalam usaha produktif masyarakat.
5. Menghayati ketentuan-ketentuan dalam berkehidupan bermasyarakat secara nasional dan global yang mengarahkan tindak-tanduk profesinya dalam bidang kimia.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]