Program Studi (Prodi) Kimia Fakultas Sains dan Teknologi (sebelumnya Bernama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) Universitas Airlangga didirikan pada tahun 1982 dengan SK Dirjen Dikti No. 048/DJ/Krp/1982 dan SK Dirjen Dikti No117/DIKTI/Kep/1984. Perubahan nama dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menjadi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) didasarkan pada SK Rektor Unair No. 3294/JO3/OT/2008, tanggal 10 April 2008, sedangkan perubahan nama dari Jurusan Kimia menjadi Departemen Kimia mendahului perubahan nama fakultas, yaitu berdasarkan SK Rektor tanggal 22 Oktober 2007 No. 9939/JO3/HK/2007. Perpanjangan ijin Prodi telah dilakukan terus menerus, yang terakhir diperpanjang dengan SK Rektor No. 698/UN3/2019, tanggal 20 Maret 2019.
Kurikulum yang berjalan hingga saat ini setelah mengantarkan Program Studi Sarjana Kimia untuk mendapatkan pengakuan kualitas pelayanan pendidikan pada level Asia tenggara melalui didapatkannya sertifikat akreditasi Asian University Network (AUN) pada tanggal 5 Juli 2015, dilanjutkan dengan akreditasinya program studi sarjana kimia ini pada level internasional melalui diperolehnya sertifikat akreditasi ASIIN Pada tanggal 23 Maret 2018, Serta diperolehnya predikat program studi dengan kategori unggul oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Pada tanggal 1 September 2020.
Paradigma perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong program studi untuk berbenah. Ilmu-ilmu baru yang muncul, adanya perkembangan teori, material, dan Modifikasi molekul baru menuntut adanya pendalaman keilmuan dan penyampaian informasi ke mahasiswa yang lebih komprehensif dan terupdate. Lebih lanjut, adanya isu global seperti Industry 4.0, program internasionalisasi yang marak berkembang baik di dalam dan di luar negeri, kebijakan pemerintah seperti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan kebijakan program Pembelajaran Dasar Bersama (PDB) dari Universitas Airlangga menjadi alasan kuat bagi Prodi untuk secara terus-menerus mengevaluasi kurikulumnya guna memenuhi kebutuhan tersebut di atas.
Menjadi program studi sarjana kimia yang inovatif dan terkemuka, sehingga menjadi pelopor pengembangan ilmu kimia di tingkat nasional dan internasional melalui pendidikan, penelitian, dan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, bermutu, dan berbasis moralitas.
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran kimia yang bermutu berbasis pada moralitas, perkembangan sains dan teknologi, kebutuhan pasar kerja nasional maupun internasional, soft skills, dan kewirausahaan.
2. Melaksanakan penelitian inovatif dengan pendekatan integratif bidang kimia yang berbasis pada perkembangan ilmu dan teknologi.
3. Mendarma-baktikan keahlian dalam bidang ilmu kimia dan terapannya untuk pemberdayaan masyarakat.
4. Mengembangkan jejaring kerja sama dengan pemangku kepentingan baik industri maupun institusi lain di tingkat nasional dan internasional dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk keberlanjutan program.
Lulusan program studi Sarjana Kimia mempunyai profil a) Akademisi, b) Peneliti, dan c) Tenaga ahli.
a. Supervisor, yang mampu mengkoordinasi dan mengelola perangkat di bawahnya.
b. Entreprenuere, yang berjiwa usaha dan bersemangat dengan berwawasan ilmu pengetahun.
c. Ilmuan, yang mampu memecahkan masalah kimia sederhana melalui pendekatan procedural.
d. Tenaga ahli, yang mampu memecahkan masalah kimia pada bidang kerjanya melalui pendekatan prosedural.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]