Program Sarjana (S1) Prodi Keteknikan Pertanian USU dibuka sejak tahun 1964/1965 yang dahulunya merupakan jurusan pada Fakultas Pertanian USU.Pada awalnya Jurusan Teknologi Pertanian terdiri dari dua Program Studi yaitu Program Studi Teknologi Pertanian dan Program Studi Mekanisasi Pertanian.Program Studi Mekanisasi Pertanian berubah menjadi Program Studi Teknik Pertanian berdasarkan SK Dirjen Dikti No.208/DIKTI/KEP/96 tanggal 11 Juli 1996.Selanjutnya Program Studi Teknik Pertanian berubah menjadi Program Studi Keteknikan Pertanian di Fakultas Pertanian berdasarkan SK Dirjen Dikti No.163/DIKTI/Kep/2007 tanggal 29 November 2007.
Program Studi Keteknikan Pertanian saat ini memiliki lima bidang konsentrasi yaitu: Bidang Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Alat dan Mesin Pengolahan Hasil Pertanian, Teknik Tanah dan Air, Energi dan Elektrifikasi Pertanian dan Sistem dan Manajemen Keteknikan Pertanian.
Menjadi penyelenggara program pendidikan keteknikan pertanian dan biosistem yang unggul di tingkat regional dan internasional yang berorientasi pada komoditas perkebunan
1. Menyelenggarakan pendidikan keteknikan pertanian dan biosistem dan komunitas yang bermutu tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat
2. Memperluas program pendidikan berlandaskan dasar Keteknikan Pertanian dan biosistem untukmenghasilkan lulusan berkarakter BINTANG danberkemampuan untuk mengisi kebutuhan segala aspek serta peranan dalam kegiatan keteknikan pertanian dan biosistem secara nasional maupun internasional
3. Memperluas dan memperdalam penelitian secara terpadu untuk semua aspek Keteknikan Pertanian dan biosistem dalambidang TALENTA
4. Mengarahkan kontribusi pada semua program keteknikan pertanian dan biosistem untuk perkembangan pelayanan keteknikan pertanian dan biosistem yang lebih bermutu pada masyarakat di perkebunan, instansi pemerintah, perbankan dan tempat pelayanan keteknikan pertanian dan biosistem lain; perkembangan pengaturan ketenikan pertanian dapat mengembangkan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan bangsa.
5 Mendukung dan berupaya meningkatkan mutu, dedikasi dan etos kerja pelaku profesi keteknikan pertanian dan biosistem dalam penghayatan dan penerapan kepedulian keteknikan pertanian dan biosistem sebagai salah satu misi profesi keteknikan pertanian dan biosistem universal
Profil lulusan PS TEP yang berkonstribusi dalam pemecahan permasalahan dengan alternatif solusi di bidang teknik pertanian dan biosistem yang dapat dipertanggungjawabkan melalui pendekatan prinsip-prinsip keteknikan di bidang pertanian diantaranya:
1. Manager (designer, organizer, evaluator dan mediator)
2. Pengusaha (enterpreneur, initiator, adaptor, cooperator) alsintan
3. Peneliti (planner, analis, pelaksana)
4. Pendidik (trainer)
Kompotensi yang harus dimiliki oleh lulusan program studi adalah sebagai berikut:
1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius dalam pelaksanaan profesinya sebagai perancang, manajer, analis sistem ataupun wirausahawan dalam bidang keteknikan pertanian khususnya di bidang perkebunan;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika dalam pelaksanaan profesinya sebagai perancang, manajer, analis sistem ataupun wirausahawan dalam bidang keteknikan pertanian khususnya di bidang perkebunan;;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila dalam pelaksanaan profesinya sebagai perancang, manajer, analis sistem ataupun wirausahawan dalam bidang keteknikan pertanian khususnya di bidang perkebunan;;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa dalam pelaksanaan profesinya sebagai perancang, manajer, analis sistem ataupun wirausahawan dalam bidang keteknikan pertanian khususnya di bidang perkebunan;;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain dalam pelaksanaan profesinya sebagai perancang, manajer, analis sistem ataupun wirausahawan dalam bidang keteknikan pertanian khususnya di bidang perkebunan;;
6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan dalam pelaksanaan profesinya sebagai perancang, manajer, analis sistem ataupun wirausahawan dalam bidang keteknikan pertanian khususnya di bidang perkebunan;;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik dalam pelaksanaan profesinya sebagai perancang, manajer, analis sistem ataupun wirausahawan dalam bidang keteknikan pertanian khususnya di bidang perkebunan;;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keteknikan pertanian khususnya perkebunan secara mandiri dalam pelaksanaan profesinya sebagai perancang, manajer, analis sistem ataupun wirausahawan dalam bidang keteknikan pertanian khususnya di bidang perkebunan;
10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan dalam pelaksanaan profesinya sebagai perancang, manajer, analis sistem ataupun wirausahawan dalam bidang keteknikan pertanian khususnya di bidang perkebunan;
1. menguasai konsep teoretis sains rekayasa (engineering sciences), prinsip-prinsip rekayasa (engineering principles), dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses, produk atau komponen;
2. menguasai konsep sains alam dan prinsip dalam mengaplikasikan matematika rekayasa;
3. menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem, proses, atau komponen;
4. menguasai prinsip dan issue terkini dalam ekonomi, sosial, ekologi secara umum;
5. menguasai pengetahuan tentang teknik komunikasi dan perkembangan teknologi terbaru dan terkini.
1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keteknikan pertanian khususnya perkebunan
2. mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
3. mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keteknikan pertanian khususnya perkebunan berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni;
4. mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
5. mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keteknikan pertanian khususnya perkebunan, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;
6. mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya.
7. mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya;
8. mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;
9. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;
1. mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip rekayasa (engineering principles) untuk menyelesaikan masalah rekayasa kompleks (complex engineering problem) dalam bidang keteknikan pertanian khususnya perkebunan;
2. mampu menemukan sumber masalah rekayasa dalam bidang keteknikan pertanian khususnya perkebunan melalui proses penyelidikan, analisis, interpretasi data dan informasi berdasarkan prinsip-prinsip rekayasa;
3. mampu melakukan riset dalam bidang keteknikan pertanian khususnya perkebunan yang mencakup identifikasi, formulasi dan analisis masalah rekayasa;
4. mampu merumuskan alernatif solusi untuk menyelesaikan masalah rekayasa kompleks dalam bidang keteknikan pertanian khususnya perkebunan dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan publik, kultural, sosial dan lingkungan (environmental consideration);
5. mampu merancang sistem, proses, dan komponen dalam bidang keteknikan pertanian khususnya perkebunan dengan pendekatan analitis dan mempertimbangkan standar teknis, aspek kinerja, keandalan, kemudahan penerapan, keberlanjutan, serta memperhatikan faktor-faktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan publik, kultural, sosial dan lingkungan;
mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang sesuai untuk melakukan aktivitas rekayasa dalam bidang keteknikan pertanian khususnya perkebunan
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]