Program Studi Kesehatan Masyarakat terbentuk berdasarkan SK Dirjen Dikti tentang Pembentukan Program Studi Kesehatan Masyarakat Nomor: 3065/D/T/2004, tanggal 9 Agustus 2004. Program Studi ini senantiasa berbenah diri agar dapat memenuhi kriteria standard akreditasi. Pada tahun 2018 Program Studi Kesmas kembali terakreditasi B oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) yang dibuktikan dengan SK Pengurus Perkumpulan LAM-PTKes Nomor: 0150/LAM-PTKes/Akr/Sar/III/2019. Saat ini Program Studi Kesehatan Masyarakat memiliki 6 peminatan yaitu: (1) Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan; (2) Peminatan Kesehatan Lingkungan; (3) Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja; (4) Peminatan Epidemologi; (5) Peminatan Promosi Kesehatan; dan (6) Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat.
Menjadi Program Studi yang Unggul Dalam Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Pesisir dan Kepulauan tahun 2023
1.Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berbudaya akademik, profesional dan kompetitif di bidang pengembangan dan pemberdayaan kesehatan masyarakat pesisir dan kepulauan;
2.Mengembangkan penelitian kesmas pesisir dan kepulauan untuk menghasilkan karya ilmiah dan publikasi bereputasi internasional;
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat secara profesional dalam meningkatkan derajad kesehatan masyarakat pesisir dan kepulauan;
4.Menyelenggarakan tata kelola yang efektif, efisien, dan bermutu;
5.Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran untuk mendukung penyelengggaraan akademik yang professional;
6.Menciptakan suasana akademik yang nyaman, aman, bersahabat dan berwawasan lingkungan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
1.Kemampuan melakukan kajian dan analisa
2.Kemampuan untuk mengembangkan kebijakan dan perencanaan program kesehatan
3.Kemampuan untuk melakukan komunikasi
4.Kemampuan untuk memahami budaya lokal
5.Kemampuan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat
6.Memahami dasar-dasar ilmu kesehatan masyarakat
7.Kemampuan untuk merencanakan dan mengelola sumber dana
8.Kemampuan untuk memimpin dan berpikir sistem
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]