Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pattimura didirikan pertama kali dengan nama Fakultas Sosial Politik (SOSPOL) pada tanggal 5 Oktober 1959 bersama-sama dengan Fakultas Hukum oleh Yayasan Perguruan Tinggi Maluku-Irian Barat. Sebagai Dekan pertama ditunjuk Mr. Drs. E. M. Utrech dan Sekretarisnya Mr. A. J. Mainake. Pada saat pendirian, Fakultas ini hanya memiliki satu jurusan, yaitu Jurusan Ilmu Administrasi.
Fakultas ini kemudian dinegerikan pada tanggal 6 Agustus 1962 bersamaan dengan peresmian Yayasan Perguruan Tinggi Maluku-Irian Barat menjadi Universitas Pattimura, berdasarkan Keputusan Menteri PTIP Nomor 99 tanggal 8 Agustus 1962. Selanjutnya disahkan pendiriannya dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia yang pertama No.66 Tahun 1963.
Pada tahun 1973, tercatat jumlah mahasiswa di Fakultas ini sebanyak 253 orang dengan tenaga pengajar tetap berjumlah 6 orang. Mengingat jumlah tersebut sangatlah minim, maka selain ditempuh kerja sama dan dukungan Pemerintah Daerah melalui peminjaman tenaga seniornya menjadi dosen luar biasa, juga ditempuh kebijakan mendatangkan beberapa pengajar tetap dari pulau Jawa. Kebijakan tersebut kemudian dilanjutkan dalam bentuk proyek khusus, yang bermaksud menampung para mahasiswa tingkat doktoral untuk dibina dan dipersiapkan sebagai tenaga pengajar tetap. Lewat berbagai upaya diatas, kekurangan tenaga pengajar tetap ini kemudian dapat teratasi, dimana pada tahun 1974, jumlah tenaga pengajar tetap telah bertambah menjadi 19 orang.
Pada tahun 1977, dibuka Jurusan Sosiologi untuk memenuhi ketentuan Konsorsium Ilmu-Ilmu Sosial, yang mengharuskan Fakultas Sosial dan Politik Universitas Pattimura minimal memiliki dua jurusan.
Dalam perkembangan lebih lanjut, sesuai dinamika dan perubahan paradigma ilmu pengetahuan, maka seperti penyesuaian yang dilakukan di berbagai Fakultas/Universitas lainnya, pada tahun 1983 Fakultas ini kemudian merubah namanya dari Fakultas Sosial Politik menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0575/0/1983 tanggal 8 Desember 1983. Seirama dengan penyesuan nama Fakultas, maka sekaligus untuk pertama kalinya Fakultas ini melaksanakan program pendidikan berdasarkan Sistem Kredit Semester (SKS).
Perkembangan lain yang turut mewarnai pergantian nama Fakultas tersebut yakni, dibukanya Program Studi Ilmu Pemerintahan dalam Jurusan Ilmu Adminstrasi pada tahun Akademik 1985/1986. Dengan demikian, sampai saat ini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik telah memiliki dua Jurusan dan tiga Program Studi, yaitu Jurusan Ilmu Administrasi yang menaungi Program Studi Administrasi Negara, Program Studi Ilmu Pemerintahan, dan Program Studi Ilmu Komunikasi, serta Jurusan Sosiologi dengan Program Studi Sosiologi. Mulai Tahun Akademik 2005, Fakultas ini juga telah membuka Program Pasca Sarjana (S2) Sosiologi dengan Program Studi Sosiologi Pembangunan, dan pada tahun 2014 dibuka Program Studi (S2) Administrasi Publik, yang secara administratif berada di bawah pengelolaan Program Pasca Sarjana Universitas Pattimura.
Berkaitan dengan perkembangan sumber daya manusia, fakultas sampai dengan akhir tahun 2017, dapat digambarkan secara umum bahwa jumlah tenaga dosen PNS sebanyak 76 orang dan Non PNS 8 orang, jumlah mahasiswa sebanyak 1.694 orang, jumlah tenaga kependidikan PNS sebanyak 17 orang dan Non PNS 4 orang. Sedangkan jumlah lulusan Fakultas dalam lima tahun terakhir sampai dengan tahun 2017 sebanyak 1.812 orang.
Menjadi Program Studi yang terdepan bagi pengkajian ilmu komunikasi dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang inovatif, mandiri, profesional, dan humanis yang berbasis pada upaya pembangunan masyarakat kepulauan.
Menyelenggarakan program pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang ilmu komunikasi yang berbasis pada kemajuan teknologi komunikasi & informasi terkini yang dilandasi semangat untuk memajukan ilmu pengetahuan akademis ataupun bagi keperluan terapan praktis.
Untuk mencapai profil lulusan sebagaimana yang diinginkan, maka program studi ilmu komunikasi memiliki beberapa asumsi dasar agar dapat menghasilkan lulusan atau sarjana ilmu komunikasi yang memiliki kemampuan antara lain bahwa saat ini Ilmu Komunikasi berperan penting mengiringi perkembangan globalisasi dalam mencetak SDM yang berkompeten bagi industri komunikasi. Lebih lanjut penguasaan Ilmu Komunikasi juga mendorong pengembangan teknologi dan strategi yang bertujuan memenangkan persaingan. Dalam kaitan itulah Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Unpatti akan membekali para mahasiswa dengan kompetensi yang dapat diandalkan agar siap bersaing di era globalisasi.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]