Pendidikan sarjana merupakan proses pembelajaran yang menekankan pada tumbuh kembangnya kemampuan untuk menjadi profesional. Berdasarkan SK Mendiknas RI No. 232/U/2000 yaitu tentang kurikulum inti pendidikan tinggi, pada pasal 5 bahwa beban studi program sarjana sekurang-kurangnya terdapat 144 -160 sks. Perbandingan ekuivalen dalam bentuk satuan kredit semester antara kompetensi utama (40-80%), dengan kompetensi pendukung (20-40%), serta kompetensi lain (0-30%).
Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) menata kurikulum pendidikan Ners agar dapat mengakomodasi perubahan dan kebutuhan kesehatan masyarakat, menetapkan bahwa 1) kurikulum inti memuat kompetensi utama 60% dan 2) kurikulum institusional memuat kompetensi pendukung 20% serta kompetensi lainnya 0%-30%. Program studi S1 Keperawatan dapat ditempuh dalam masa studi 4 tahun (8 semester) paling lama 14 semester.
Program S1 Keperawatan Universitas Respati Indonesia (URINDO), menetapkan beban studi 146 sks dengan kurikulum inti 104 sks (70,8%) dan kurikulum institusional 42 sks (29,1%) dengan ciri khas keperawatan gawat darurat dan keperawatan gerontik. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Melalui penerapan kurikulum ini, diharapkan URINDO mampu menyiapkan peserta didik menjadi perawat profesional yang dapat berkompetisi dengan baik ditatanan pelayanan lokal, regional, maupun internasional.
Menjadi program studi yang menghasilkan Sarjana Keperawatan dan Ners Profesional, berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu berkompetisi di tantanan nasional maupun internasional pada tahun 2025
1) Menghasilkan Sarjana Keperawatan dan Ners yang produktif, kreatif dan inovatif yang berwawasan nasional dan internsional
2) Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Keperawatan dan Progran Studi Profesi Ners dengan muatan institusi Keperawatan Gawat Darurat.
3) Menyelenggarakan pengelolaan Program Studi yang maksimal
4) Menyelenggarakan penelitian melalui progam-program yang berkontribusi dalam memecahkan permasalahan masyarakat khsususnya Gawat Darurat
Melaksanakan program Pengabdian Masyarakat dengan mengaplikasikan ilmu keperawatan yang berdampak pada peningkatan potensi sumber daya lokal
1. Kompetensi Utama
Kompetensi utama merupakan kemempuan untuk menampilkan unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan pencirian program studi. Untuk mencapai kompetensi utama pendidikan sarjana keperawatan di implementasikan dalam komposisi pengembangan kurikulum institusi pendidikan sarjana keperawatan (144-160 SKS) yaitu 40% - 80% disediakan sebagai kurikulum inti, sehingga seluruh intitusi pendidikan keperawatan mempunyai kurikulum inti yang sama. Tujuannya adalah untuk meminimallisasi perbedaan antar intitusi penyelenggara pendidikan sarjana keperawatan.
2. Kompetensi Pendukung
Kemampuan yang dapat mendukung kompetensi utama serta merupakan ciri khas perguruan Tingi yang bersangkutan (20-40%)
3. Kompetensi lainnya
Kemampuan yang ditambahkan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan di tetapkan berdasarkan keadaan serta kebutuhan lingkungan Perguruan Tinggi (0%-30%)
Komposisi pengembangan kurikulum untuk kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang harus di ikuti oleh seluruh institusi pendidikan tingi keperawatan yang menyelengarakan Program Pendidikan Sarjana Keperawatan adala sebagai berikut :
1. Kompetensi utama : 60% (dari 40-80%) ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi dan penguna lulusan
2. Kompetensi Pendukung : 20%(dari 20-40%) yang memuat berbagai isu global
3. Kompetensi lainnya : 0% - 30%, kompetensi ini menjabarkan ciri khas dari suatu institusi
Kompetensi pendukung dan kompetensi lainya ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]