Program studi S1 Gizi merupakan salah satu program studi di bawah Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.
Program studi ini didirikan pada tanggal 17 Desember 2010 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 218/D/0/2010.
Tujuan didirikannya program studi ini adalah Menghasilkan lulusan pendidikan gizi yang profesional, kompetitif, memiliki kemampuan kepemimpinan, entrepreneurship, dan unggul dibidang asuhan gizi keluarga dengan pendekatan pangan lokal
Program Studi S1 Gizi Unimus menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dalam kurun waktu 2010 2020, dalam berbagai aspek, salah satunya ditunjukkan dengan peningkatan jumlah mahasiswa baru. Upaya pengembangan kelembagaan di tingkat progam studi telah membuahkan akreditasi B dari Lembaga Akreditasi Perguruan Tinggi Kesehatan (LAMPT-Kes) pada tahun 2016, dan ditingkatkan pada tahun 2020.
Program studi yang unggul dibidang asuhan gizi keluarga dengan pendekatan pangan lokal, berkarakter islami, berbasis teknologi dan bereputasi internasional tahun 2034
1. Menyelenggarakan pendidikan gizi yang unggul di bidang asuhan gizi keluarga dengan pendekatan pangan lokal.
2. Menyelenggarakan penelitian dan publikasi ilmiah dengan fokus asuhan gizi keluarga dengan pendekatan pangan lokal.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dengan mendayagunakan ipteks gizi dalam bidang asuhan gizi keluarga dengan pendekatan pangan lokal
4. Menjalin kerjasama dengan intitusi dalam dan luar negeri untuk meningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
5. Mengembangkan tata kelola yang transparan, berkualitas berdasarkan nilai-nilai Islami
Kompetensi Utama Lulusan Program Studi S1 Gizi
1. Mampu mengambil keputusan yang tepat dalam pengelolaan pelayanan gizi dengan menggunakan metode antropometri dan konsumsi makanan yang sudah baku, serta mampu menginterpretasikan pemeriksaan biokimia dan klinis pada individu, keluarga dan masyarakat (Profil Decision maker)
2. Mampu melaksanakan pelayanan dan intervensi gizi dengan mengembangkan dan memodifikasi pelayanan gizi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative melalui analisis masalah gizi secara sistematis bagi individu, keluarga dan masyarakat, didukung kerjasama lintas sector, lintas disiplin dan lintas profesi untuk memecahkan masalah gizi (nutrition intervention and food services skill) (Profil Manager, care provider)
3. Mampu melaksanakan penelitian dan memutakhirkan diri dalam perkembangan ilmu dan teknologi bidang asuhan gizi keluarga dengan pendekatan pangan lokal(research and appraisal skill) (profil Researcher)
4. Mampu melakukan kegiatan advokasi dalam menangani masalah gizi (advocacy skill) (Profil Communicator)
5. Mampu bertanggungjawab atas hasil kerja mandiri dan kelompok dalam berkarya di bidang gizi. Mampu bersikap kritis dan empati pada klien dan tim kerja pada tingkat internal serta eksternal organisasi (Profil Community leader)
Kompetensi Pendukung Lulusan Program Studi S1 Gizi
1. Mampu melakukan presentasi hasil penelitian bidang gizi dengan menggunakan bahasa inggris
2. Mampu mengkomunikasikan secara efektif materi gizi dalam berbagai media komunikasi
3. Mampu mengkoordinasikan penyelenggaraan makanan keluarga dan institusi
4. Mampu menggunakan software gizi untuk analisis data
5. Mampu berkolaborasi dengan sesama profesi kesehatan dan profesi diluar kesehatan dalam memberikan pelayanan gizi yang terintegrasi di masyarakat
6. Mampu mengevaluasi mutu pangan dan gizi
Kompetensi Lainnya Lulusan Program Studi S1 Gizi
1. Mampu memberikan konsultasi dietetik kepada klien dengan pendekatan keluarga
2. Mampu menyajikan karya ilmiah terfokus pada asuhan gizi keluarga dengan pendekatan pangan lokal dalam bentuk artikel ilmiah di jurnal ilmiah tingkat nasional dan internasional
3. Mampu menerapkan ilmu dan keterampilan dibidang asuhan gizi keluarga dengan pendekatan pangan lokal dalam kegiatan wirausaha
4. Mampu menguasai Al Islam Kemuhammadiyahan yang terintegrasi dalam asuhan gizi keluarga dengan pendekatan pangan lokal.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]