Program Studi S1 Ilmu Gizi berdiri berdasarkan ijin pendirian SK Mendiknas RI nomor 60/D/0/2009 dan menjadi bagian dari STIKes Widya Cipta Husada, terakreditasi BAN PT tahun 2012 dengan peringkat C berdasarkan SK BAN PT Nomor 032/BAN-PT/Ak-XV/S1/X/2012, bergabung dengan AIPGI tahun 2012. Tahun 2019 terkareditasi LAM PT Kes dengan peringkat B berdasarkan SK LAM PT Kes Nomor 0046/LAM-PTKes/Akr/Sar/I/2019. Pada tahun 2021, seiring dengan perubahan STIKes Widya Cipta Husada menjadi ITKM Widya Cipta Husada, maka Program Studi S1 Ilmu Gizi menjadi bagian dari Fakultas Teknologi dan Kesehatan.
Program Studi S1 Ilmu Gizi Dipimpin oleh seorang ketua program studi dan sekretaris program studi dengan kualifikasi pendidikan gizi. Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Gizi terdiri dari program reguler dari SMA/SMK sederajat dan program alih jenjang dari D3 Gizi. Program Studi S1 Ilmu Gizi memiliki dosen pengajar dengan kualifikasi minimal magister di bidang gizi dan pangan. Kurikulum pendidikan tahun 2010 menggunakan kurikulum berdasarkan Kepmenkes Tahun 2007 Nomor 374/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi, pada tahun 2016 dilakukan peninjauan kurikulum berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Permenristek DIkti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi serta panduan kurikulum sarjana gizi dari AIPGI tahun 2016. Kemudian, pada tahun 2018 dilakukan penyempurnaan kurikulum KKNI dengan menyesuaikan dengan kebijakan STIKes Widya Cipta Husada. Tahun 2021, dilakukan peninjauan kurikulum kembali mengikuti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 tahun 2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Menghadapi era globalisasi kurikulum harus mampu disusun berdasarkan outcome/outcome based education (OBE) serta menjunjung tinggi semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Terwujudnya Program Studi Ilmu Gizi yang Terkemuka dalam L-SHIP, menghasilkan lulusan yang Excellence with Morality dan Mampu Membawa Potensi Pangan Lokal dan Nutrition Disaster ke Tataran Global
1) Menyelenggarakan proses pendidikan gizi yang terkemuka (L-SHIP) yang mampu membawa potensi lokal (Disaster With Morality) ke Tataran Global, agar peserta didik menjadi manusia yang berkualitas serta berjiwa mandiri dan entrepreneur;
2) Mengembangkan L-SHIP dan potensi lokal sebagai penunjang soft skill bagi lulusan gizi;
3) Mengembangkan pemikiran kritis (critical appraisal and thinking), serta penggunaan bukti ilmiah (evidence based practice) yang mengarah pada luaran produk, dan pendayagunaan serta dampak dari produk yang dihasilkan (outcome, benefit, impact);
4) Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi gizi melalui kolaborasi sertifikasi bidang kesehatan, digital skill, dan berkolaborasi antara akademisi, dunia industri, dan masyarakat untuk mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan skill bidang kesehatan dalam menghadapi era digital di masa depan;
5) Mengembangkan kurikulum pendidikan gizi yang lebih spesifik yaitu dengan bahasa komunikasi akademik, bahasa untuk literasi dan penulisan, dan bahasa untuk komunikasi kesehatan.
a. Kompetensi Utama, terdiri dari 7 area kompetensi sebagai berikut :
1. Area Kompetensi Landasan Ilmiah : Memiliki kemampuan berpikir kritis, sistematis dan ilmiah
2. Area Kompetensi Penelitian Terapan : Mengembangkan penelitian dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan
3. Area Kompetensi Etika Moral dan Profesionalisme Gizi : Berperilaku dan bertindak sesuai dengan kode etik profesi gizi
4. Area Kompetensi Komunikasi Efektif : Mengembangkan pendidikan gizi kepada pasien atau klien yang efektif dan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan
5. Area Kompetensi Asuhan Gizi Individu dan Kelompok : Mengembangkan pelayanan dan asuhan gizi individu dan kelompok yang terstandar
6. Area Kompetensi Manajemen Program Pelayanan Pangan dan Gizi : Mampu terlibat dalam advokasi, penyusunan, pengembangan dan monitoring evaluasi program pemerintah terkait pangan dan gizi
7. Area Kompetensi Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan : Mengembangkan manajemen sistem penyelenggaraan makanan dan wirausaha berbasis gizi
b. Kompetensi Pendukung : Berdedikasi terhadap profesi dan keilmuannya dan mampu membawa potensi lokal di bidang gizi dalam penyelenggaraan asuhan gizi dan pengembangan produk gizi
c. Kompetensi Lainnya : Mampu mengembangkan wirausaha dan pelayanan gizi yang diakui secara global
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]