Sekolah Tinggi Ilmu Adminstrasi (STIA) Nasional Lhokseumawe didirikan dimulai dengan pendirian Yayasan Pendidikan Amanat Bangsa dengan Akte Notaris Nomor 76 tanggal 30 November 1998, pejabat yang mengeluarkan Bukhari Muhammad, SH. Pada tahun 2002 yayasan mengajukan proposal pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Nasional Lhokseumawe ke Menteri Pendidikan Nasional di Jakarta dengan 2 (dua) program studi yaitu Ilmu Administrasi Negara dan Administrasi Niaga Pada tanggal 13 Mei 2002 dikeluarkannya izin pertama sekali pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Adminstrasi STIA Nasional Lhokseumawe dengan dua program studi. Dengan kondisi daerah terus menerus dilanda konflik pada saat itu, maka penyelenggaraan pendidikan tidak dapat berjalan lancar.Dari 2 (dua) program studi tersebut hanya Program Studi Ilmu Administrasi Negara yang dapat berjalan dan diminati oleh mahasiswa. Sehingga Prodi Ilmu Administrasi Negara merupakan satu-satunya Prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Nasional Lhokseumawe. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Nasional saat ini telah memiliki status terakreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) sejak tanggal 14 Agustus 2008. Hal ini tertuang dalam Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) Nomor 018/BAN-PT/AK_XI/S1/VIII/2008 tentang Status, Peringkat, dan Hasil Akreditasi Program Pascasarjana di Perguruan Tinggi. Selain itu Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Nasional juga telah memperoleh Perpanjangan ijin operasional yang di keluarkan oleh Dikti atas nama Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang di tandatangani oleh Kopertis Wilayah I yang tertuang dalam nomor 14248/D/T/K-I/2013. Prodi Administrasi Negara relatif stabil menerima mahasiswa dari tahun ke tahun, khususnya beberapa tahun terakhir. Jumlah mahasiswa baru tiap tahunnya relatif mengalami peningkatan. Mahasiswa Prodi Administrasi Negara Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Nasional Lhokseumawe kurang lebih 50% berasal dari wilayah Kabupaten Aceh Utara dan 40 % Kota Lhokseumawe serta 10% diluar Aceh Utara dan Lhokseumawe. Kondisi ini memperlihatkan sosio-ekonomi mahasiswa Prodi Administrasi Negara berasal dari lingkungan masyarakat perkotaan dan pedesaan yang sumber pendapatan mahasiswa sangat bervariatif, ada mahasiswa yang sudah bekerja baik di sektor publik maupun di sektor swasta dan ada juga mahasiswa murni yang belum bekerja sehingga mempunyai keinginan besar sesuai visi dan misi Prodi administrasi negara Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Nasional Lhokseumawe. Pada saat ini jumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA) Nasional adalah 395 dengan rata-rata IPK lulusan lima tahun terakhir adalah 3.00 sedangkan rata-rata lama studi adalah 4 - 5 tahun. Rata-rata lulusan pada tahun 2008 adalah 5 mahasiswa dengan IPK 2.94, pada tahun 2009 adalah 32 mahasiswa dengan IPK 3.00, pada tahun 2010 adalah 33 dengan IPK 3.03, pada tahun 2011 adalah 46 dengan IPK 3.00. Dapat disimpulkan, jumlah kelulusan Prodi Administrasi Negara di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Nasional Lhokseumawe semakin meningkat tiap tahun. Jumlah mahasiswa sampai tahun 2012 adalah sebanyak 348 orang (aktif), dengan jumlah Dosen Tetap sebanyak 17 orang dan sebanyak 28 orang Dosen Tidak Tetap serta jumlah tenaga administrasi sebanyak 11 orang.
Menuju Tahun 2028, membangun program studi Ilmu Administrasi Negara menjadi program studi bermutu ditingkat regional maupun nasional yang memiliki daya saing, berwawasan dan mampu meningkatkan peran yang strategis dalam pembangunan daerah, bangsa dan negara dengan menghasilkan sumber daya manusia yang berilmu pengetahuan dan mengembangkan teknologi yang berkualitas dan berkepribadian islami
Ilmu Administrasi Negara
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]