Untuk mensejajarkan kemampuan berpikir bangsa Indonesia di dunia Internasional, maka didirikan sebuah Yayasan yang bergerak di bidang pendidikan, yaitu berdasarkan Akte Notaris R. Kardiman Nomor : 38 tertanggal 14 Juli 1952, dengan nama yayasan yang disebut : YAYASAN PERGURUAN TINGGI 17 AGUSTUS 1945. Dua tahun kemudian, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1954, Pengurus Yayasan mendirikan Akademi Administrasi Negara & Niaga yang dipimpin oleh Prof. Dr. Mr Prajudi Atmosudirdjo, dan Wakilnya Prof. Dr. Arifin Abdurrahman, selanjutnya pada tanggal 14 Juli 1962 Akademi Administrasi Negara & Niaga diubah menjadi Sekolah Tinggi Administrasi Negara dan Administrasi Niaga, yang kemudian diubah menjadi Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan dibawah naungan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, yang kependekannya adalah FKK-UNTAG. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri perguruan Tinggi Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor : 38 Tahun 1966, Ijazah Sarjana Muda dan Sarjana Lengkap FKK UNTAG disamakan dengan negeri. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pada tanggal 27 Juli 1985, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0333/0/1985, nama FKK diubah menjadi FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI, yang kependekannya adalah FIA dengan memiliki 2 (dua) bidang Program Studi yaitu: Program Studi Ilmu Administrasi Negara/Publik dan Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis. Untuk meningkatkan kemandirian Perguruan Tinggi di Indonesia istilah disamakan dengan negeri bagi program studi diganti dengan system akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN). Sehingga pada tanggal 11 Agustus 1998 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, untuk Program Studi Administrasi Negara/Publik & Niaga/Bisnis memperoleh penilaian dari Badan Akreditasi Nasional dengan peringkat B (Baik). Selanjutnya pada tahun 2004 berdasarkan penilaian Badan Akreditasi Nasional dengan SK.Nomor : 045/BAN-PT/Ak-VIII/S1/X 2004 tertanggal 26 Oktober 2004, Program Studi Administrasi Publik dan Program Studi Administrasi Bisnis memperoleh Nilai Akreditasi dengan Peringkat B (Baik). Berdasarkan Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 178/11/2001 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi, dan merujuk kepada Surat Keputusan Reckor Universitas Brawijaya Nomor : 212/SK/2003 tentang Gelar Akademik yang diberikan pada Lulusan Ilmu Administrasi, maka Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA ) membuat Keputusan Rektor Nomor : 069/SK-REK/Gel.Sarj.FIA/IX/2004 tentang Gelar dan Sebutan untuk lulusan Program Strata Satu Fakultas Ilmu Administrasi yaitu untuk Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis adalah SAB yang sebelumnya adalah S.Sos , maka dengan demikian sejak tanggal ditetapkan SK Rektor, kami menggunakan ; ? Gelar dan Sebutan untuk Sarjana Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis dengan Gelar : SAB MANTAN PEJABAT DEKAN DI LINGKUNGAN FIA UTA JAKARTA . Tahun 1954 s/d 1978 Prof. Dr. Mr. Prajudi Atmosudirdjo . Tahun 1978 s/d 1979 Drs. Ph.D Supit . Tahun 1979 s/d 1981 Drs. Laksamana Soekardi . Tahun 1981 s/d 1985 Brigjen. Drs. Kemal Mahesa, S.H. . Tahun 1985 s/d 1989 Bambang Harianto, S.H. . Tahun 1989 s/d 1990 Prof. Dr. Thomas N Peea, MM . Tahun 1990 s/d 1991 Dr. H. Harry Saherodji . Tahun 1991 s/d 1994 Prof. Dr. Taliziduhu Ndraha . Tahun 1994 s/d 1999 Dr. Suwandhi Dipokusumo . Tahun 1999 s/d 2005 Prof. Dr. Gindo Sagi Sitorus, MM . Tahun 2005 s/d 2009 Drs. Christoffel Sihombing, MM . T
Pada tahun 2024 Menuju Program Studi Manajemen Berkarakter Kebangsaan yang Berdaya Saing di Bidang Manajemen dan Diakui Oleh Masyarakat Bisnis Di Asia Tenggara
Misi Program Studi Administrasi Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta:
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]