Program Studi Hukum Tatanegara (Siyasah Syariyyah) secara formal memperoleh ijin penyelenggaraan program studi pada tahun 2016 melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5192 Tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi pada Program Sarjana Institut Agama Islam Negeri Pekalongan dan merupakan bagian dari Fakultas Syariah IAIN Pekalongan di samping Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) dan Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) yang telah ada terlebih dahulu. Prodi HTN mulai menerima mahasiswa baru pada tahun akademik 2017-2018.
Kurikulum Prodi HTN didasarkan pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Kompetensi Utama lulusan Prodi HTN adalah Praktisi Hukum, sedangkan kompetensi pendukung lulusan Prodi HTN adalah Analis Hukum dan perundang-undangan serta Legal Drafter khususnya bidang penyusunan peraturan perundang-undangan. Adapun Kompetensi Lain lulusan Prodi HTN adalah Konsultan Hukum Islam.
Menjadi Jurusan terkemuka dan kompetitif dalam pengembangan ilmu hukum tata negara berwawasan keindonesiaan di tingkat nasional pada tahun 2036.
Kompetensi Utama Lulusan
Menjadi Praktisi Hukum yang bekerja sebagai hakim, jaksa, pengacara, penasehat hukum, notaris dan pejabat pembuat akta tanah, konsultan hukum dengan berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir sesuai dengan etika keislaman, keilmuan dan keahlian.
Kompetensi Pendukung Lulusan
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]