Program Studi Gizi dibuka berdasarkan SK Kemenristek Dikti No.515/KPT/I/2017
tanggal 19 September 2017. Program Studi Gizi diselenggarakan guna memenuhi
kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan/keahlian di bidang ilmu
gizi, serta mampu bekerja secara profesional, mandiri, kerjasama tim sehingga dapat
melakukan perencanaan pelaksanaan dan pengawasan sesuai dengan dasar keahlian yang
dimilikinya, serta mampu memajukan lembaga tempat bekerja.
Program Studi Gizi merupakan salah satu program studi di pendidikan tinggi yang
diharapkan memegang posisi terdepan, dan menjadi pelopor pembaharuan serta rujukan
dalam disiplin ilmu Gizi yang menghasilkan Sarjana Gizi yang dapat berkontribusi dalam
pembangunan bangsa dan negara terutama dalam bidang kesehatan. Pengembangan
program studi seharusnya dilandasi oleh penelitian dan inovasi yang diarahkan pada
pengembangan mutu dan secara total didukung oleh sarana dan prasarana yang
memenuhi standar, serta sistem manajemen yang handal. Program studi Gizi telah masuk
sebagai anggota Asosiasi Ilmu Pendidikan Gizi Indonesia pada bulan Januari 2019
Menjadi program studi penyelenggara pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat yang unggul dan terdepan di tingkat priangan timur, terpandang di tingkat
nasional, berwawasan kebangsaan dan berjiwa wirausaha serta mampu bersaing pada
tingkat global dalam bidang gizi pada tahun 2025.
a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran guna meningkatkan kualitas dan kuantitas
sumber daya manusia di bidang gizi yang berwawasan kebangsaan dan berjiwa
wirausaha sesuai dengan kebutuhan pengguna dan mengikuti perkembangan zaman
serta dilandasi iman dan taqwa.
b. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang edukatif,
inovatif, berwawasan kebangsaan, dan menumbuhkan jiwa wirausaha di bidang gizi.
c. Membangun kemitraan dan jejaring dengan pengguna (masyarakat, pemerintah,
swasta, dan alumni) dalam melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian di
bidang gizi yang berwawasan kebangsaan dan berjiwa wirausaha di tingkat lokal dan
nasional.
d. Mengembangkan saran dan prasarana di bidang gizi sesuai dengan kebutuhan
penggunaan yang berwawasan kebangsaaan dan berjiwa wirausaha
a. Sumber Daya Manusia
Untuk menutupi kekurangan dosen, maka Prodi Gizi mengambil langkah:
1) Meminta dosen dari Prodi/Fakultas lain di Universitas Siliwangi untuk mengajar
mata kuliah umum/dasar yang sesuai antara mata kuliah dan keilmuan dosen.
2) Membuat kerjasama dengan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, untuk meminta
dosen praktisi karena di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya ada Program Studi
Gizi.
3) Membuat kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dan
mengajukan permintaan untuk menugaskan dua orang PNS dengan latar belakang
magister gizi dan dokter spesialis atau dr yang berijazah magister.
b. Sarana dan Prasarana
1) Satu ruang Dosen
2) Tiga ruang belajar (B21, B22, dan B 23)
3) Satu laboratorium Dasar untuk praktikum Kimia, Biologi, Biokimia, Anatomi
Tubuh Manusia, Fisiologi, dan Pengukuran Status Gizi.
Untuk menutupi kekurangan sarana dan prasarana terutama laboratorium, melakukan
kerja sama dengan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya untuk ikut praktikum mata
kuliah: Kuliner Dasar, Kuliner Lanjut, Analisis Zat Gizi, Dietetik, Konseling Gizi.
c. Kurikulum
Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi merupakan
Program Studi Gizi klinis yang akan meluluskan sarjana gizi yang siap jadi
nutrisionis/dietisen atau berwirausaha dalam bidang gizi.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]