Program studi S1 Gizi merupakan salah satu prodi yang terdapat di Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya yang berdiri sejak 2013. Kurikulum yang akan diterapkan dalam penyelenggaraan Program Studi S1 Gizi mengacu pada Kepmenkes 2007 dan kurikulum pendidikan tinggi yang berlaku dan dikeluarkan Dikti yaitu kurikulum KBK. Kurikulum tersebut secara operasional dikembangkan oleh Fakultas Kesehatan sesuai dengan situasi, kondisi, dan tantangan kebutuhan serta berorientasi ke masa depan serta basis kompetensi dan kewirausahaan. Lulusan Program studi Sarjan Gizi (S1 Gizi) Fakultas Kesehatan UNUSA diharapkan menjadi ahli gizi yang professional dan dapat berperan sebagai;
1. Tenaga gizi yang professional dan Islami
2. Konselor dan Dietetik
3. Manajer di bidang Institusi
4. Konsultan di bidang Jasa Makanan
5. Perencana Program Gizi
Menjadi Program Studi S1 Gizi yang terkemuka, unggul di bidang promotif dan preventif terkait sindrom metabolik dalam perspektif gizi secara profesional, berjiwa wirausaha, serta berjati diri Islami
a. Kompetensi Utama
1. Mampu menjelaskan secara benar dasar-dasar ilmu gizi dan kaitannya dengan kesehatan dan pangan.
2. Mampu mengkaji secara menyeluruh keterkaitan gizi, kesehatan, dan pangan dalam suatu sistem.
3. Mampu mengkaji, menilai, dan mengidentifikasi keadaan gizi individu, kelompok, atau masyarakat.
4. Mampu membuat perencanaan intervensi dan pelayanan gizi yang sesuai dengan kebutuhan.
5. Mampu melaksanakan intervensi dan pelayanan gizi sesuai dengan rencana intervensi.
6. Mampu melaksanakan kegiatan monitoring pelaksanaan intervensi dan pelayanan gizi.
7. Mampu melaksanakan kegiatan evaluasi pelaksanaan intervensi dan pelayanan gizi.
8. Mampu melakukan promosi gizi dan melakukan mobilisasi sosial untuk pencegahan dan penanganan masalah gizi.
9. Mampu memahami pentingnya kerjasama lintas sektor, lintas disiplin dan lintas profesi dalam menangani masalah gizi.
10. Mampu melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan untuk kegiatan advokasi dalam menangani masalah gizi.
11. Mampu merancang dan melaksanakan penelitian di bawah bimbingan seorang ahli atau kelompok ahli.
12. Mampu menerapkan hasil-hasil penelitian terbaru pada intervensi dan pelayanan gizi.
13. Mampu memutakhirkan diri dalam perkembangan ilmu dan teknologi bidang gizi.
14. Mampu melaksanakan kegiatan manajemen sistim penyelenggaraan makanan.
b. Kompetensi Pendukung
1. Mampu bekerjasama dengan sesama profesi kesehatan, maupun interdisiplin ilmu dalam menyelesaikan permasalahan di bidang pangan, gizi, dan kesehatan yang terintegrasi kepada masyarakat secara profesional, bermoral, dan beretika Islami.
2. Mampu menerapkan kaidah Islami dan mengedepankan pengkajian terhadap bukti-bukti ilmiah (evidence-based practice) serta isu-isu terkini dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Mampu memahami dan menerapkan konsep Ahlussunnah Wal Jamaah.
4. Mampu melaksanakan ketrampilan entrepreneur/kewirausahaan dalam bidang pangan dan gizi dengan mengutamakan prinsip pangan Halalan & Toyyiban dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
c. Kompetensi Lainnya
1. Mampu merencanakan pelayanan gizi dalam kondisi khusus (olahraga dan anak berkebutuhan khusus).
2. Mampu melakukan penilaian dan penalaran terhadap isu-isu terkini (critical appraisal) di bidang pangan, gizi, dan kesehatan.
3. Mampu menguasai konsep, pengembangan dan manajemen sistem pelayanan kesehatan sebagai penunjang pengambilan keputusan (decision support system) dalam pelayanan kesehatan masyarakat di bidang pangan dan gizi.
4. Mampu menguasai konsep dan memiliki ketrampilan dalam mengkaji dan menilai fenomena fisik yang berkaitan dengan pangan, gizi dan kesehatan yang terjadi di dalam tubuh manusia.
5. Mampu menguasai konsep, dan melakukan pengkajian terhadap penggunaan pangan fungsional sebagai bagian dari konsep pengobatan yang mengacu kepada Thibbun Nabawi.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]