Tentang Gizi S1 - Universitas Kristen Satya Wacana
Ilmu gizi terus mengalami perubahan fundamental dan perkembangan bidang keilmuan, baik dalam konsep maupun metodologi. Program Studi Gizi FKIK UKSW memiliki keunikan gizi molekuler sebagai tanggapan dari perubahan fundamental dan perkembangan bidang keilmuan kegizian tersebut. Pengembangan kekhasan dilakukan dengan pembekalan mahasiswa pada teknologi yang mutakhir melalui pendekatan lintas budaya untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing global serta mampu menjadi pemimpin serta agen perubahan dalam bidang gizi dan kesehatan di Indonesia. Praktik praktik kegizian saat ini pun didasarkan pada berbagai bukti ilmiah yang bersifat cermat, fokus, serta disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat. Lulusan Program Studi Gizi FKIK UKSW nantinya dapat bekerja sebagai perencana program gizi di berbagai lembaga pemerintahan, rumah sakit, puskesmas, sekolah, perusahaan, maupun masyarakat, serta menjadi pengambil keputusan, manajer pelayan gizi, peneliti, dan pengembang inovasi gizi.
Visi Program Studi
Pada tahun 2025 menjadi salah satu program studi gizi yang berdaya saing di Indonesia dan Universitas Kristen di ASEAN dengan lulusan yang berwawasan global dan berkearifan lokal.
Misi Program Studi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi gizi bertaraf internasional dan sensitif budaya.
2. Melaksanakan penelitian dalam upaya memecahkan permasalahan gizi yangmenjadi prioritas nasional dan internasional melalui pendekatan gizi molekuler serta mengedepankan keanekaragamanIndonesia.
3. Melaksanakan program pengabdian masyarakat yangdidasari rasatanggap terhadap permasalahan gizi nasional dan internasional berbasis riset.
Kompetensi Dasar Program Studi
1. Mampu berkomunikasi efektif dalam pelayanan konseling, edukasi gizi,dan dietetik untuk menangani masalah gizi individu,kelompok dan masyarakat sesuai hasil kajiannya serta mempertimbangkan implikasinya
2. Mampu mengelola pelayanan gizi berdasarkan penilaian gizi yangsudah baku secara mandiri (Care Provider)
3. Mampu mengambil keputusan dengan memformulasikan pemecahan masalah gizi perorangan, kelompok dan masyarakat melalui penilaian status gizi (Decision Maker)
4. Mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmu gizi dalam pemecahan masalah gizi perorangan, kelompok dan masyarakat melalui penilaian status gizi. (DecisionMaker)
5. Mampu mengembangkan pelayanan gizi promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif serta mampu berdaptasi pada kondisi sumber daya terbatas.(Care provider)
6. Mampu bekerjasama dalam tim dan bertanggung atas hasil kerja mandiri atau kelompok dan memiliki sikap kritis, empati pada klien dan tim kerja pada tingkat internalserta eksternal organisasi (Community Leader)
7. Mampu mengelola pendidikan gizi dengan menggunakan mediadan metode sesuai karakteristik sasaran.
8. Mampu mengelola penyelenggaraan makanan pada institusi dengan menerapkan konsep-konsep manajemen
9. Mampu mengembangkan rencana bisnis untuk program, produk atau layanan,termasuk pengembangan anggaran, kebutuhan staf, persyaratan fasilitas,perlengkapan dan persediaan
10. Memiliki kemampuan berfikir (meta-kognitif) dengan landasan ilmiah(Decision Maker, Researcher)
11. Memiliki kemampuan belajar yangterstruktur dalam memahami teori dasari lmu gizi, pangan, biomedik, patofisiologi,kesehatan masyarakat dan pengetahuan tentang pelayanan dan kewenangan ahli gizi(Decision Maker) 12. Mampu melakukan penelitian dibidang gizi dan mendesiminasikan kajian penelaahan masalah gizi yangakurat dalam bentuk laporan penelitian.(Researcher)