Farmasi didefinisikan sebagai profesi yang menyangkut seni dan ilmu penyediaan bahan obat, dari sumber alam atau sintetik yang sesuai, untuk disalurkan dan digunakan pada pengobatan dan pencegahan penyakit. Farmasi mencakup pengetahuan mengenai identifikasi, pemilahan (selection), aksi farmakologis, pengawetan, penggabungan, analisis, dan pembakuan bahan obat (drugs) dan sediaan obat (medicine). Pengetahuan kefarmasian mencakup pula penyaluran dan penggunaan obat yang sesuai dan aman, baik melalui resep (prsecription) dokter berizin, dokter gigi, dan dokter hewan, maupun melalui cara lain yang sah, misalnya dengan cara menyalurkan atau menjual langsung kepada pemakai. The American Society of Colleges of Pharmacy (AACP) mendefinisikan farmasi sebagai ?suatu sistem pengetahuan (knowledge system) yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan (health service)?.
Semua bentuk pengetahuan dapat dibeda?bedakan atau dikelompokkan dalam berbagai kategori atau bidang, sehingga terjadi diversifikasi bidang ilmu pengetahuan atau disiplin ilmu, yang berakar dari kajian filsafat, yaitu Seni (Arts), Etika (Ethics), dan Sains (Science).Di satu pihak Farmasi tergolong seni teknis (technical arts) apabila ditinjau dari segi pelayanan dalam penggunaan obat (medicine); di lain pihak Farmasi dapat pula digolongkan dalam ilmu?ilmu pengetahuan alam (natural science). Sebagai ilmu, Farmasi menelaah obat sebagai materi?, baik yang berasal dari alam maupun sintesis (sama dengan bidang Kimia dan Fisika) dan menggunakan metode logiko?hipotetiko?verifikatif sebagai metode telaah yang sama seperti digunakan pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam. Oleh karena itu, Farmasi merupakan ilmu yang dapat dikelompokkan dalam bidang Sains.
Bidang ilmu Farmasi merupakan bidang ilmu terapan yang mengkombinasikan berbagai macam bidang kajian termasuk ilmu alam dan ilmu sosial pada bidang kesehatan. Ilmu Kefarmasian berbasis pada ilmu?ilmu alam dasar seperti Kimia, Fisika, Biologi dan Matematika dimana objek?objek kajian kefarmasian menyangkut berbagai aspek dari segi karakteristik dan pembuatan produk kefarmasian, tinjauan terhadap struktur dan efek farmakologi suatu senyawa kimia pada objek biologis, serta penerapannya pada pelayanan kesehatan masyarakat dengan mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi. Selain itu, penyelenggaraan pekerjaan kefarmasian terikat oleh peraturan perundang?undangan yang berlaku karena menyangkut hajat hidup masyarakat luas. Dengan demikian, seorang Sarjana Farmasi dituntut untuk mampu mengimplementasikan berbagai ilmu serta keahlian yang dimilikinya untuk menjalankan profesinya sesuai wewenang dan peraturan perundang undangan yang ada.
Program Studi Sarjana Farmasi yang akan diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Farmasi Denpasar akan difokuskan pada bidang kajian yang berbasis pada produk dan pelayanan kefarmasian. Untuk dapat menampung minat mahasiswa serta memberikan aspek spesialisasi keahlian dan keilmuan yang mengkhusus maka akan dirumuskan bidang ilmu sebagai berikut:
Menjadi program studi sarjana farmasi yang mandiri dan bermutu di tingkat nasional, serta berwawasan farmasi holistis.
ITB Innovation Park seharga 397 milyar rupiah untuk kolaborasi antara inovator dan industri atau siapapun yang membutuhkan produk inovasi
...
Jurusan atau program studi ini hanya bisa didapat di sebuah perguruan tinggi negeri.
[Baca Selengkapnya]Jurusan paling populer bisa dikatakan jurusan yang hampir selalu ada di seluruh perguruan tinggi.
[Baca Selengkapnya]Kualitas kampus bisa juga dilihat dari jumlah jurusan atau program studi S3 atau doktoral yang ada di kampus tersebut.
[Baca Selengkapnya]Program studi dan jurusan sebenarnya sama saja.
[Baca Selengkapnya]