Program Studi Bimbingan Dan Konseling - S1

Tentang Bimbingan Dan Konseling S1 - IKIP PGRI Wates

Kualitas penyelenggaraan suatupendidikan tinggi, antara lain diukur berdasarkan jenjang atau status yangdimiliki oleh Program Studi pada institusi yang bersangkutan. Dalam rangkamemberikan kepercayaan yang lebih besar kepada masyarakat, IKIP PGRI Wates berusahameningkatkan status Program Studi yang dimiliki. pada tahun 1998 Program Studi PendidikanSejarah memperoleh akreditasi C sesuai dengan Surat Keputusan BAN PT RepublikIndonesia No. 01756/Ak-11.1/1K.2CFS/XII/1998 tertanggal 22 Desember 1998.Status akreditasi tersebut kemudian mengalami peningkatan menjadi statusakreditasi B pada tahun 2002 sesuai Surat Keputusan BAN PT No. 004/BAN-PT/AK-V/S1/IV/2002.dengan Nilai B.

Visi Program Studi

Menjadi Program Studi yang unggul dan kompetitif dalam bidang bimbingan dan konseling melalui Tridharma Perguruan Tinggi berdasarkan nilai-nilai budaya

Misi Program Studi

1. Menyelenggarakan tata kelola program studi bimbingan dan konseling yang otonom, akuntabel, dan transparan yang menjamin peningkatan kualitas berkelanjutan.
2. Menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan tenaga pendidik dan tenaga pendidikan yang beriman, profesional, mandiri, berkarakter dan kompetitif dalam bidang bimbingan dan konseling.
3. menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan temuannya dalam bidang bimbingan dan konseling yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
4. Menyelenggarakan layanan pengabdian kepada masyarakat secara profesional dalam rangka ikut serta memecahkan masalah nasional khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling.

Kompetensi Dasar Program Studi

Lulusan Progtam studi S1 Bimbingan dan konseling diharapkan memiliki kompetensi :
1. Memiliki integritas sebagai ilmuwan yang berkualitas dan profesional, bertaqwa, berkepribadian, berakhlak mulia, demokratis, kritis, dan inovatif.
2. Menguasai substansi ilmu dan kajian bimbingan dan konseling secara mendalam, sehingga mampu mengkomunikasikannya sesuai dengan kaidah yang berlaku.
3. Memiliki kemampuan dalam mengembangkan ilmu dan teknologi dalam bidang bimbingan dan konseling secara ilmiah, baik untuk pengembangan ilmu maupun penerapannya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui layanan yang memandirikan.
4. Memiliki kemampuan sebagai tenaga ahli dalam bidang bimbingan dan konseling di dunia kerja.
5. Memiliki kemampuan menganalisis secara kritis berbagai persoalan bimbingan dan konseling serta terampil mengkomunikasikan atau mempublikasikannya secara ilmiah